Jumaat, 21 Oktober 2011

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Kebebasan Lbya diumumkan di Benghazi

Posted: 21 Oct 2011 07:06 PM PDT

Seorang yang disebut-sebut mantan penguasa Libya Muammar Gaddafi. Foto ini diambil dari cuplikan video 20 Oktober 2011 ((REUTERS/Esam Al-Fetori))

Berita Terkait

Video

Tripoli (ANTARA News) - Pengumuman resmi bahwa Libya telah dibebaskan dari bekas rezim Muamar Gaddafi dijadwalkan dilakukan pada Minggu, kata seorang pejabat senior dalam pemerintah sementara.

"Pengumuman mengenai pembebasan itu akan diumumkan di Benghazi pada pukul 5.00 waktu setempat (pukul 22.00 WIB) pada Minggu, di pengadilan," katanya, tanpa menyebut nama.

Pengumuman itu direncanakan dilakukan oleh pemimpin sementara Libya Mustafa Abdel Jalil.

Acara itu di Benghazi, kota kedua Libya, tempat pertama pemberontak bangkit melawan rezim tangan besi itu pada Februari lalu, dan Dewan Peralihan Nasional (NTC), bekas pemberontak yang kini rejim baru Libya, masih bermarkas.

Pengumuman itu akan diikuti dengan pembentukan pemerintah sementara untuk mengawasi penyusunan konstitusi baru dan mengadakan pemilihan bebas setelah empat dasawarsa berkuasanya rezim kediktatoran.
(ANT)

 

Editor: AA Ariwibowo

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Keluarga tuntut mayat Gaddafi dikembalikan

Posted: 21 Oct 2011 07:05 PM PDT

"Saya tidak berusaha menolong dia, sebab ia sudah meninggal,"

Berita Terkait

Video

Misrata, Libya (ANTARA News) - Keluarga Muamar Gaddafi menuntut diberi kesempatan untuk memakamkan mayat mantan penguasa Libya itu.

Dalam satu pernyataan di stasiun televisi pro-Gaddafi yang berpusat di Suriah, keluarga mantan pemimpin Libya tersebut meminta penyerahan mayat Gaddafi, putranya Mu`tassim, dan orang lain yang tewas pada Kamis (20/10).

"Kami menyeru PBB, Organisasi Kerja Sama Islam (OIC) dan Amnesty International agar memaksa Dewan Peralihan Nasional menyerahkan mayat para syuhada kepada suku kami di Sirte dan mengizinkan mereka melakukan upacara pemakaman mereka sejalan dengan ajaran Islam," demikian isi pernyataan keluarga Gaddafi.

Dalam konferensi yang tak banyak dihadiri wartawan Jumat larut malam, Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen mengatakan perhimpunan Barat tersebut telah mengambil keputusan awal untuk menyerukan penghentian Operation Unified Protector pada 31 Oktober.

Rasmussen tak menyampaikan penyesalan secara terbuka mengenai kematian mantan pemimpin Libya tersebut, yang ditangkap dalam keadaan hidup oleh anggota Dewan Peralihan Nasional (NTC) tapi dibawa dalam keadaan tewas ke satu rumah sakit.

Para pejabat NTC telah mengatakan Gaddafi belakangan meninggal akibat lukanya di dalam ambulans, tapi pengemudi ambulans, Ali Jaghdoun, mengatakan kepada Reuters bahwa Gaddafi sudah meninggal ketika ia mengambil mayatnya.

"Saya tidak berusaha menolong dia, sebab ia sudah meninggal," kata Jaghdoun, di dalam kesaksian yang menambah besar dugaan yang sudah tersebar luas bahwa Gaddafi dihakimi secara beramai-ramai.

Sayap hak asasi manusia PBB menyatakan penyelidikan diperlukan mengenai apakah ia dihukum mati secara singkat. Para pemimpin sementara harus memutuskan apa yang dilakukan dengan mayatnya.
(C003)

Editor: Aditia Maruli

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan