Ahad, 30 Oktober 2011

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Sehari, kegempaan Anak Krakatau sampai 4.000 kali

Posted: 30 Oct 2011 07:31 AM PDT

Seorang petugas Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi sedang mengamati Gunung Anak Krakatau yang menyemburkan material vulkanik, di Selat Sunda, Senin (1/11). Aktivitas gunung itu meningkat tajam sejak pekan lalu tercatat mengalami 847 aktivitas kegempaan terdiri dari 11 kali gempa vulkanik dalam, 102 kali gempa vulkanik dangkal, 282 letusan, 139 kali tremor, 257 hembusan, dan satu kali tremor harmonik hingga statusnya dinaikan menjadi Waspada. (ANTARA/Dok-PMBG/Asep Fathulrahman)

... sampai saat ini belum ada tanda-tanda akan adanya letusan dan erupsi pada gunung tersebut meski aktivitasnya tergolong masih tinggi..

Berita Terkait

Video

Kalianda, Lampung (ANTARA News) - Hari ini aktivitas kegempaan Gunung Anak Krakatau (GAK) di Perairan Selat Sunda tercacat oleh petugas pemantau sebanyak 4.033 kali.

"Kegempaan masih pada stagnan pada kisaran 4.000-an kali perhari selama hampir sepekan ini," kata Petugas Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau (GAK), Hamdani, di Desa Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Minggu malam.

Ia mengatakan, sampai saat ini belum ada tanda-tanda akan adanya letusan dan erupsi pada gunung tersebut meski aktivitasnya tergolong masih tinggi.

Kemudian, jumlah kegempaan cenderung turun selama dari 6.000-an kali per hari menjadi 4.000-an kali per selama lima hari ini dan mengeluarkan asap tipis dengan status masih siaga.

Ia menambahkan, kabut tebal yang menyelimuti wilayah Lampung Selatan masih menghalangi petugas memantau perkembangan aktivitas GAK beberapa hari terakhir.

"Cuaca di perairan sering berawan dan hujan yang menghalangi pemantauan melalui visual mata," kata Hamdani.

Sementara itu, sejumlah nelayan tetap melaut di sekitar GAK meskipun aktivitas kegempaaan gunung itu sangat tinggi dan berpotensi mengeluarkan material vulkanik.

"Para nelayan terpantau melaut di sekitar gunung saat malam hari dan kembali pada pagi hari," katanya, kepala pos pemantau setempat, Andi Suardi. (ANT-048)

Editor: Ade Marboen

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

PKS akui banyak usulan keluar koalisi

Posted: 30 Oct 2011 07:12 AM PDT

Pemerintahan SBY-Boediono merupakan pemerintahan koalisi, yang juga diisi Partai Keadilan Sejahtera. Partai politik itu "menyumbang" dua menteri di dalam Kabinet Indonesia Bersatu II yang dipimpin Susilo B Yudhoyono. (FOTO ANTARA)

... Persentasenya saya tidak hafal, tetapi cukup siginifikan...

Berita Terkait

Video

Medan (ANTARA News) - Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi H Ishak, mengakui pihaknya banyak mendapatkan usulan dari kader, termasuk yang berada di daerah agar partai politik itu keluar dari koalisi.

"Persentasenya saya tidak hafal, tetapi cukup siginifikan," katanya usai rapat kerja wilayah DPW PKS Sumut di Medan, Minggu.

Menurut Luthfi, pihaknya telah menampung semua aspirasi politik dan dinamika dari kader PKS terkait perombakan kabinet yang dilakukan Presiden Yudhoyono tersebut.

Seluruh aspirasi tersebut telah dirangkum dan diserahkan ke Majelis Syuro PKS untuk menentukan sikap politik dalam koalisi.

Pihaknya akan menaati jika Majelis Syuro memutuskan PKS keluar dari koalisi yang telah dibentuk dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) kedua, demikian juga dengan sebaliknya.

"Nanti, Majelis Syuro yang menentukan," katanya.

Ia mengatakan, banyaknya usulan untuk keluar dari koalisi itu disebabkan PKS dinilai tidak mendapatkan manfaat banyak dari mitra politiknya.

Hal itu dapat dimaklumi karena PKS justru pernah meraih kejayaan ketika tidak ikut dalam koalisi pada pemerintahan Presiden Megawati.

Setelah memutuskan untuk tidak ikut koalisi, PKS mampu meraih 45 kursi di DPR pada Pemilu 2004 atau mengalami peningkatan dibandingkan Pemilu 1999 yang hanya mendapatkan tujuh kursi.

Tanpa koalisi, PKS mampu menambah 38 kursi, katanya.

Namun ketika PKS ikut terlibat koalisi dalam KIB pertama, parpol tersebut hanya mendapatkan 57 kursi pada Pemilu 2009.

"Hanya meningkat 12 kursi. Jadi, wajar kalau ada yang mengusulkan keluar dari koalisi," katanya.  (ANT)

Editor: Ade Marboen

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan