Rabu, 21 September 2011

Republika Online

Republika Online


Cara Cepat Kupas Bawang Bombay

Posted: 21 Sep 2011 11:00 AM PDT

Anda perlu menyiapkan hidangan dengan bawang bombay sebagai bumbu atau pelengkap dalam waktu singkat? Tenang, situs Wikihow berbagi kiat. Begini caranya:

1> Belah bawang bombay secara vertikal

2> Potong kedua ujungnya


3> Kupas pada bagian lapisan teratas

4> Cuci bersih untuk menghilangkan residu bahan kimia 


5> Potonglah sesuai selera. Bawang bombay siap diolah

Ini Dia Senjata Pamungkas Hadang alergi

Posted: 21 Sep 2011 05:19 AM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, Air Susu Ibu (ASI) ternyata menjadi senjata utama menghadapi alergi. Penyakit akibat alergi erat kaitannya dengan daya tahan tubuh anak. Hal ini dikatakan Kepala Divisi Paediatric, Gastroenterology and Hepatology di Dr. v. Haunersches Kinderspital di Ludwig Maximilians University of Munich, Jerman Prof. Sibylle Koletzko. "ASI adalah makanan terbaik bagi bayi," ujarnya.

ASI terbukti mendorong perkembangan bakteri sehat pada usus, mengurangi risiko infeksi pernafasan atau pencernaan, bermanfaat untuk membangun sistem kekebalan tubuh bayi, dan promosi toleransi oral.

Setelah pemberian ASI eksklusif selama enam bulan, barulah makanan pendamping bisa diberikan. Makanan perangsang alergi seperti kelompok kepiting dan udang, kacang, makanan laut, telur serta susu sapi bisa mulai diberikan. Tujuannya adalah menimbulkan toleransi.

Namun, tindakan ini dibarengi juga pemberian ASI. Variasi sumber makanan yang berbeda dalam jumlah besar dapat diberikan pada setengah tahun kedua. Pengenalan makanan yang ditunda di kemudian hari tidak menunda terkena risiko alergi.

Apabila menyusui menyebabkan alergi, disarankan memberikan formula hidrolisa parsial dengan 100 persen protein whey. Alergi merupakan salah satu penyakit yang diturunkan secara genetis.

Pada awal 1970-an Koletzko mengungkapkan, prevalensi alergi secara umum berkisar kurang dari 10 persen. Tetapi saat ini prevalensi alergi berkisar 20 persen sampai 30 persen. Hal ini berarti prevelensi meningkat 3 kali lipat.

Faktor genetik, pola makan, gaya hidup, dan asap rokok selama kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadi alergi pada anak. Dari faktor genetik frekuensi risiko berkisar 20 persen sampai 85 persen. Pada usia dini, tanda-tanda reaksi alergi adalah kelainan kulit (ruam merah) dan gangguan saluran cerna (muntah).

Dengan bertambahnya usia, reaksi alergi utama adalah pada sistem pernapasan seperti asma serta rhinitis. Untuk jenis alergi ini, bahan penyebab alergi sangat bervariasi. Mencakup makanan, debu, bulu hewan, serbuk sari, kutu tungau (house-dust mites).     

Tiada ulasan:

Catat Ulasan