Rabu, 21 September 2011

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Mencari Bunda, Mei Bersepeda Blitar-Lampung

Posted: 21 Sep 2011 08:12 AM PDT

Nazar

Mencari Bunda, Mei Bersepeda Blitar-Lampung

Tjahja Gunawan Diredja | Marcus Suprihadi | Rabu, 21 September 2011 | 15:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Mei Nugroho (31), pemuda asal Blitar, Jawa Timur, memenuhi janjinya untuk bersepeda mencari sang bunda, Ny Parinem, di daerah Lampung, Sumatera.

"Kata bapak saya, ibu ada di daerah Natar, Lampung. Nanti saya cari aja disana," kata Mei Nugroho, ketika mampir di Jakarta, Rabu (21/9/2011). Dia berangkat dari Blitar sejak 12 September 2011.

Perjalanan Mei Nugroho bersepeda sendirian ke Lampung terbilang nekad, karena dia sendiri tidak mengetahui dengan pasti alamat ibunya. Tidak hanya itu. Mei juga tidak tahu sosok ibunya secara utuh karena sejak bayi dia sudah berpisah dengan ibunya. "Saya bertekad kalau nanti bertemu ibu, akan meminta maaf dan do'a," ujarnya sambil menitikan air mata.

Sebelumnya, perjalanan tamatan Sekolah Teknik Mesin (STM) ini, cukup kelam. Tahun 2006, Mei pernah dijebak temannya untuk mengantarkan barang yang kemudian diketahui narkoba, sehingga dia ditangkap polisi dan dipenjara selama 1 tahun.

Selama dipenjara, dia telah bertekad untuk mencari ibunya. Namun, nazarnya itu baru bisa dipenuhi sekarang. "Itupun karena saya sudah mendapat pinjaman sepeda teman. Semua perlengkapan lainnya juga saya pinjam mas," kata Mei.

Jika bisa bertemu ibunya, Mei akan kembali ke kampung halamannya di Blitar.

Ratusan Orang Datangi Polres Purwakarta

Posted: 21 Sep 2011 07:53 AM PDT

Perusakan Patung

Ratusan Orang Datangi Polres Purwakarta

Mukhamad Kurniawan | Marcus Suprihadi | Rabu, 21 September 2011 | 14:53 WIB

PURWAKARTA, KOMPAS.com- Ratusan orang yang tergabung dalam Forum Bersama mendatangi markas Kepolisian Resor Purwakarta, Rabu (21/9/2011) pukul 13.30. Mereka menuntut polisi segera mengusut tuntas kasus perusakan patung yang dilakukan, Minggu (18/9/2011).

Massa datang dengan menggunakan mobil operasional organisasi, sepeda motor, dan mobil pribadi. Mereka mulai berkumpul di sekitar Mapolres Purwakarta sambil berorasi dan meneriakkan yel-yel mengecam anarkisme massa yang merobohkan dan membakar patung-patung di sejumlah titik di pusat kota Purwakarta.

Dalam selebaran dan orasinya, massa antara lain meminta polisi segera menangkap para pelaku dan dalang di balik perusakan patung. Massa juga meminta aparat bertindak tegas agar tidak ada lagi aksi-aksi yang merugikan masyarakat luas.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan