Selasa, 16 Ogos 2011

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Anak Muda Ramai-ramai Rampok Minimarket

Posted: 17 Aug 2011 01:15 AM PDT

Anak Muda Ramai-ramai Rampok Minimarket

Laksono Hari W | Rabu, 17 Agustus 2011 | 08:15 WIB

Youtube

Sekelompok anak muda tertangkap kamera sedang mengambil barang-barang di sebuah minimarket di Maryland, Amerika Serikat.

MARYLAND, KOMPAS.com - Sekelompok anak muda, yang diduga telah terorganisir melalui internet merampok sebuah minimarket di Maryland, Amerika Serikat, hanya dalam waktu kurang dari semenit.

Dalam rekaman kamera tersembunyi, sepasang muda-mudi terlihat memasuki minimarket 7-Eleven di kawasan Germantown, Montgomery, Sabtu (13/8/2011) pukul 01.47 waktu setempat. Hanya dalam hitungan detik, belasan orang pria dan wanita masuk ke dalam toko dan langsung mengambil barang-barang di rak maupun mesin pendingin dalam toko. Polisi mengatakan, orang-orang itu kemudian meninggalkan toko secara bersamaan, tanpa membayar satu pun barang yang diambilnya.

"Sedikitnya 28 orang berbeda" nyata-nyata terlihat dalam video rekaman tersebut, kata Kapten Paul Starks kepada CNN, Selasa (16/8/2011). Aparat kepolisian setempat kemudian mengunggah video tersebut ke situs YouTube.com dan meminta bantuan publik untuk mengidentifikasi pelaku.

"Kami mendapat masukan dari beberapa sumber dari komunitas yang melihat video, yang peduli, dan menelepon polisi dengan menyampaikan saran-saran," kata Stark.

Beberapa tersangka kini telah teridentifikasi, tapi polisi belum menangkap mereka. Polisi berharap masyarakat yang mengetahui kediaman mereka dapat memberitahukannya kepada penegak hukum.

Polisi juga belum dapat memastikan apakah tindakan para pelaku terorganisir. Stark meyakini bahwa kriminalitas ini berlangsung karena dukungan komunikasi via internet.

Pengerahan massa seperti ini biasanya dilakukan melalui situs jejaring sosial, e-mail, atau pesan berantai. Anggotanya seringkali anak muda yang kerap melakukan pertemuan atau kopi darat.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.

"Indonesia Raya" Dikumandangkan Radio Tertua di Asia

Posted: 17 Aug 2011 12:34 AM PDT

"Indonesia Raya" Dikumandangkan Radio Tertua di Asia

Jimmy Hitipeuw | Rabu, 17 Agustus 2011 | 07:34 WIB

KOLOMBO, KOMPAS.com — Lagu kebangsaan "Indonesia Raya" dikumandangkan oleh salah satu radio tertua di Asia, Sri Lanka Broadcasting Corporation, untuk memperingati HUT ke-66 kemerdekaan Indonesia. Lagu "Indonesia Raya" ini diperdengarkan tidak hanya di Sri Lanka, tetapi juga ke seluruh dunia melalui transmisi medium wave (MW) dan lewat situsnya, www.sibc.ik.

Siaran ini menampilkan rekaman pembawa acara, Yusuf Noorden, Direktur Pelayanan Bahasa Inggris Sri Lanka Broadcasting Corporation, dan Duta Besar Indonesia di Sri Lanka Djafar Husein, Selasa (16/8/2011), di Kolombo. Rekaman ini rencananya disiarkan hari ini pada pukul 18.30 waktu Kolombo atau pukul 17.00 WIB.

Dalam pesan yang dibawakan dalam bahasa Inggris, Djafar Hussein menyampaikan ucapan terima kasih kepada rakyat dan Pemerintah Sri Lanka yang menaruh perhatian besar terhadap bangsa Indonesia, khususnya dalam peringatan kemerdekaan RI. Selain pesan dari Pemerintah Indonesia yang disampaikan oleh Djafar Husein, Yusuf Noorden juga mengadakan sesi tanya jawab tentang Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia serta perannya, antara lain dalam politik, sosial, dan budaya, dengan Sri Lanka.

Sri Lanka Broadcasting Corporation tergolong sebagai stasiun radio tertua di Asia atau tertua ketiga di dunia setelah British Broadcasting Corporation dan Voice of America. Radio ini dikenal pada masa lalu dengan sebutan Radio Ceylon dan resmi beroperasi pada 1923 atau tiga tahun setelah diluncurkannya BBC di Inggris.

Stasiun radio yang sekarang dikenal dengan Sri Lanka Broadcasting Corporation itu memiliki 40 studio siaran, sembilan studio di antaranya untuk siaran langsung. Sri Lanka Broadcasting Corporation memberikan pelayanan dalam tiga bahasa, yaitu Sinhala, Tamil, dan Inggris. Pelayanan ini ditujukan bagi warga Sri Lanka di dalam dan luar negeri ataupun masyarakat dunia.

Beberapa tokoh terkenal dunia tercatat pernah berkunjung dan menyampaikan pesannya lewat stasiun radio. Ratu Elizabeth II, misalnya, menyempatkan diri untuk menyuarakan langsung pesannya kepada masyarakat Sri Lanka dan dunia melalui Sri Lanka Broadcasting Corporation pada 1954, yang saat itu dikenal sebagai Radio Ceylon.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan