Sabtu, 6 Ogos 2011

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Sekjen PBB Kecewa Dengan Perluasan Permukiman di Jerusalem Timur

Posted: 06 Aug 2011 08:19 PM PDT

Ban Ki-moon (FOTO ANTARA/Maha Eka Swasta)

Kegiatan permukiman di Tepi Barat Sungai Jordan, termasuk Jerusalem Timur, bertolak-belakang dengan hukum internasional, dan ia prihatin oleh aksi provokatif di lapangan.

Berita Terkait

Video

PBB (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyampaikan kekecewaan atas keputusan pemerintah Israel untuk memperluas permukiman Yahudi di Jerusalem Timur, demikian isi pernyataan yang dikeluarkan di markas PBB di New York, Amerika Serikat, oleh juru bicaranya, Sabtu (6/8).

"Sekretaris Jenderal (Sekjen) sangat kecewa oleh persetujuan pemerintah Israel baru-baru ini untuk membangun lebih dari 900 rumah di Jerusalem Timur," demikian pernyataan itu, sebagaimana dikutip Xinhua, yang dipantau ANTARA News, di Jakarta, Ahad.

"Ia kembali mengatakan kegiatan permukiman di Tepi Barat Sungai Jordan, termasuk Jerusalem Timur, bertolak-belakang dengan hukum internasional, dan ia prihatin oleh aksi provokatif di lapangan."

Kementerian Dalam Negeri Israel, Kamis (4/8), menyetujui pembangunan lebih dari 900 rumah baru di Har Homa, permukiman di bagian selatan Jerusalem Timur --yang diduduki oleh Israel dalam Perang Timur Tengah 1967.

Sekjen Ban mendukung upaya yang dilancarkan saat ini guna menemukan cara melanjutkan pembicaraan perdamaian, dan menegaskan diciptakannya kondisi yang kondusif bagi kemajuan sangat penting, kata pernyataan tersebut.

(C003)
(A011)

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.

Menlu Turki Akan Sampaikan Pesan "Penting" kepada Suriah

Posted: 06 Aug 2011 08:15 PM PDT

PM Turki Tayyip Erdogan. (FOTO ANTARA/REUTERS/Umit Bektas)

Akibat hubungan keluarga, budaya dan sejarah kami, semua peristiwa yang terjadi di sana tak bisa memberi kami kemungkinan untuk semata-mata menjadi pengamat.

Berita Terkait

Video

Istanbul (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Menteri Luar Negeri Turki Ahmed Davutoglu dijadwalkan mengunjungi Suriah pada Selasa (9/8) untuk menyampaikan pesan "penting" kepada pemerintah Suriah, kata Perdana Menteri Turki, di Istanbul, Sabtu (6/8).

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan ia akan mengirim Menlu Turki ke Suriah pada Selasa guna menyampaikan pesan "penting" sebab keadaan di sana sangat penting bagi Turki. Kedua negara tersebut memiliki perbatasan sepanjang 850 kilometer, demikian laporan kantor berita resmi Turki, Anatolia, sebagaimana dikutip Xinhua, yang dipantau ANTARA News, di Jakarta, Ahad.

"Akibat hubungan keluarga, budaya dan sejarah kami, semua peristiwa yang terjadi di sana tak bisa memberi kami kemungkinan untuk semata-mata menjadi pengamat," kata Erdogan.

"Kami sudah bersabar dan bertanya-tanya kalau saja apa yang telah kami katakan diperhatikan. Kami akan sampai pada batas kesabaran kami dan itu sebabnya mengapa saya akan mengirim menteri luar negeri ke Suriah pada Selasa," kata Erdogan.

"Proses setelah itu akan diputuskan oleh reaksi yang kami terima dan tindakan yang dilakukan," katanya.

Pemerintah Suriah telah meningkatkan penindasan mereka atas pemrotes dalam beberapa pekan belakangan sehingga memicu kecaman dari Turki.

Pasukan keamanan, Sabtu, menangkap seorang tokoh oposisi terkenal dan bekas tawanan politik Walid al-Bunni dan dua anak laki-lakinya, kata ketua Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia Rami Abdel Rahman.

Penangkapan itu dilakukan setelah Suriah pada hari yang sama berjanji untuk mengadakan pemilihan umum yang "bebas dan transparan" pada akhir 2011, ketika negara-negara Arab di Teluk ikut dalam tekanan Barat atas Suriah karena penindasan mematikannya terhadap protes antipemerintah.

Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Moallem, Sabtu (6/8), mengatakan pemilihan umum di negerinya akan diselenggarakan paling lambat akhir tahun ini, dan menambahkan proses itu akan "bebas dan adil".

(C003) (A011)

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan