Khamis, 21 Julai 2011

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Berbahasa Hati ala Mahasiswa Korea

Posted: 21 Jul 2011 07:32 AM PDT

SUBANG. KOMPAS.com — Sebanyak 27 mahasiswa Korea Selatan yang tergabung dalam Hankuk University Foreign Studies (HUFS) Global Volunteer Corps mengadakan perkenalan budaya Korea kepada siswa-siswi di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Alamy, Subang, Jawa Barat, Kamis (21/7/2011).

Tetapi dengan bahasa hati kami bisa mengomunikasikan apa yang kami sampaikan. Mereka juga bisa menerima kami dengan baik.

Mereka berasal dari berbagai jurusan budaya dan bahasa di Universitas Hankuk. Kunjungan itu dalam rangka kerja lapangan dengan memberikan perkenalan budaya kepada siswa-siswi di Indonesia, khususnya Subang.

Salah seorang mahasiswi, Ju Hye, menyatakan, ia terkesan pada keramahan orang Indonesia. Selama berinteraksi dengan para siswa SDIT Alamy, Ju Hye tak menampik adanya kendala bahasa. Namun, hal itu tidak menghalangi komunikasi antara mereka dengan para siswa dan guru sekolah itu.

"Tetapi dengan bahasa hati kami bisa mengomunikasikan apa yang kami sampaikan. Mereka juga bisa menerima kami dengan baik," jelas Ju Hye kepada Kompas.Com, Kamis.

Materi yang disampaikan oleh para mahasiswa ialah perkenalan tarian, lagu, dan permainan tradisional Korea. Tampak sekali keakraban yang terjalin antara tamu dan tuan rumah.

"Saya rasa kalau kami pulang ke Korea, nanti kami akan sangat merindukan mereka," tambah Ju Hye yang tidak akan menolak jika ada kesempatan berkunjung lagi ke Subang.

Salah seorang siswi kelas V, Silmi, mengaku sangat senang. "Saya senang dengan permainan-permainan orang Korea. Permainannya asyik," ujarnya.

Masalah komunikasi, kata Silmi, tidak ada masalah. "Saya kalau ngobrol, pakai bahasa Indonesia aja. Kakak Korea-nya juga ngerti, kok," timpal temannya, Retina, kepada Kompas.com.

Mahasiswa memperkenalkan lagu "Pong Dang" atau suara melempar batu ke kolam.

Para mahasiswa Korsel juga mengajarkan permainan Yoo Nori atau catur ala Korea yang dimainkan oleh laki-laki dan perempuan masing-masing tiga orang. Permainan ini umumnya dimainkan oleh warga Korea pada hari raya Sulnal.

Sementara itu, menurut Kepala Sekolah SDIT Alamy, T Munandar Hilmi SAg,  kehadiran para mahasiswa Korsel di tengah-tengah siswa-siswinya merupakan suatu kesempatan yang langka.

Munandar menyebutnya sebagai pemberian materi budaya yang menyenangkan. Pada kesempatan ini, anak-anak dikenalkan dengan orang asing yang berbeda kultur.

"Dengan begitu, mereka belajar tentang perbedaan," kata Munandar. Selanjutnya, para siswa termotivasi untuk mempelajari bahasa dan budaya lain sehingga tumbuh di jiwa toleransi dalam menghadapi perbedaan.

"Ini merupakan suatu kemajuan menghormati perbedaan dan belajar hal-hal baru yang menyenangkan bagi dunia anak-anak," ujarnya.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tol Semarang-Ungaran Dibuka Saat Mudik

Posted: 21 Jul 2011 06:59 AM PDT

SEMARANG, KOMPAS.com — Setelah molor hingga hampir satu tahun, Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah, Danang Atmaja, menjanjikan bahwa ruas Tol Semarang-Ungaran sudah bisa diuji coba pada saat mudik Lebaran.

Danang mengatakan, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan hal-hal kecil sebelum jalan tol tersebut layak digunakan. Ia menjanjikan jalan tol ruas Semarang-Ungaran sudah bisa dilewati pada H-7 jelang Lebaran atau paling lambat H+7 setelah Lebaran 2011.

"Sampai sejauh ini kami merasa tidak ada kesulitan sama sekali. Namun, untuk menambah nilai keamanan, kami menambah beberapa material perkuatan," kata Danang, Kamis (21/7/2011), di Semarang.

Danang menyebutkan, molornya uji coba Jalan Tol Semarang-Surakarta, ruas Semarang-Ungaran, yang hampir setahun lebih disebabkan persoalan teknis. Salah satunya karena jalan tersebut mengalami ambles di Kilometer 5 Gedawang, Banyumanik, Semarang, pada Maret 2011. "Itulah yang menyebabkan molornya pekerjaan ini," kata Danang.

Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Jateng, Sri Praptono, menanggapi janji tersebut dengan pesimistis. Menurut Praptono, hasil pemantauan di lapangan menunjukkan bahwa ruas Semarang-Ungaran belum memperlihatkan perkembangan berarti.

"Hasil kunjungan kami, sampai sejauh ini terlihat kalau ruas tol itu belum bisa diuji coba. Bagaimana mungkin mau uji coba (pada) H-7?" tanya Sri Praptono.

Komisi D DPRD Jateng menyesalkan tidak adanya laporan kendala setiap kali diadakan rapat pembahasan jalan tol tersebut. Selalu saja, tambah Sri Praptono, dilaporkan baik-baik semua.

"Tetapi kita lihat, sejak sebelum puasa tahun lalu dijanjikan bisa di-launching, nyatanya ini hampir Ramadhan tahun berikutnya. Fisiknya masih belum selesai," katanya.

Untuk menjawab harapan masyarakat, Sri Praptono meminta agar pekerjaan dilakukan dengan lebih profesional.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan