Ahad, 26 Jun 2011

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


Kondisi Polhukam Makin Buruk

Posted: 26 Jun 2011 01:20 AM PDT

JAKARTA - Kondisi ekonomi dan politik di Tanah Air semakin buruk. Hal itu terlihat dari hasil survei terhadap 1.200 responden di seluruh Indonesia.
 
Survei yang digelar oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menunjukkan bahwa dinamika keadaan ekonomi makin buruk. Dari data terakhir Januari 2011 menunjukkan hasil 32,4 persen dan kini pada Juni 2011 naik menjadi 35,7 persen.
 
"Dinamika keadaan politik nasional yang keadaan makin memburuk ditunjukkan dari hasil pada Januari 2011 mencapai 24,4 persen dan pada Juni 2011 naik menjadi 33,9 persen," kata Sunarto, peneliti senior LSI, Minggu (26/6/2011).
 
Dinamika keadaan penegak hukum nasional juga dianggap makin buru. Pada pada Januari 2011 mencapai 31,2 persen bertambah jadi 33,1 persen pada Juni 2011.
 
Sementara dinamika keadaan keamanan nasional dinilai memburuk pada Januari 2011 yaitu sebesar 11,4 persen dan naik hingga 14,9 persen pada Juni 2011.
 
"Kepuasan kinerja SBY setelah hukum pancung terhadap Ruyati potensial turun lagi, karena isu penderitaan buruh dan ketersingungan nasionalisme, besar pengaruhnya di publik," tambahnya.

(lam)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

LP Kerobokan Dirusak Napi, BNN Diminta Tanggung Jawab

Posted: 26 Jun 2011 01:10 AM PDT

DENPASAR - Badan Narkotika Nasional (BNN) diminta bertanggung jawab atas kerusakan fasilitas bangunan Lapas Kerobokan, Bali, akibat kerusuhan yang terjadi kemarin.
 
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Bali Taswem Tareb, menegaskan insiden yang terjadi dalam lapas tersebut memang di luar kendali petugas.
 
Hanya saja, tidak dipungkiri amuk massa itu tak bisa dilepaskan dari kehadiran petugas BNN, sehingga secara moral dan material mereka harus turut bertanggungjawab dengan mengganti kerugian.
 
"Saya sudah lapor ke Pak Menteri Hukum dan HAM dan menjelaskan kronologis kerusuhan di Lapas Kerobokan," kata Taswem, saat dihubungi okezone, Minggu (26/6/2011).
 
Saat ini, pihaknya telah merampungkan perhitungan kerugian atas kerusakan beberapa fasilitas penjara, seperti kantin, bangunan ibadah, lima wisma napi yang rusak berat akibat dijebol napi yang ngamuk pascasweeping narkoba dan penangkapan napi Riyadi yang diduga anggota jaringan narkoba.
 
Saat ini yang menjadi prioritas adalah segera membangun fasilitas gedung yang rusak, sehingga tidak mengganggu aktivitas di lapas. Diakuinya, karena lapas tidak memiliki anggaran yang cukup untuk membangun kembali bangunan yang rusak, maka pihaknya meminta BNN turut memperhatikan masalah ini.
 
"Kalau kami harus menunggu turunnya anggaran DIPA, akan memakan waktu lama, bagaimana dengan bangunan lima wisma tempat napi tinggal yang kondisinya rusak yang sangat beresiko. Kalau sampai napi lari siapa yang bertanggungjawab nanti?" ucapnya.
 
Taswem menambahkan, yang terpenting pihaknya telah menyampaikan hasil rekapitulasi jumlah kerugian akibat amuk napi kemarin, dengan melibatkan tim konsultan.
 
"Terserah nanti apakah BNN mau mengganti atau tidak, yang penting kami sudah sampaikan klaim kerugian sesuai fakta di lapangan," tutupnya.
 
Sebelumnya, Sabtu dinihari kemarin, saat digelar sweeping untuk menangkap napi yang diduga jaringan narkoba, petugas BNN mendapat perlawanan dari para napi sehingga terjadi kerusuhan yang berbuntut rusaknya beberapa sel dan bangunan lainnya, serta terlukanya Kalapas Siswanto.

(lam)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan