Ahad, 26 Jun 2011

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Atut Imbau Masyarakat Banten Promosikan Batik

Posted: 26 Jun 2011 07:28 AM PDT

Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Banten Ratu Atut Chosiah mengimbau masyarakat Banten untuk menyosialisasikan baju batik, terutama corak khas Banten, agar makin dikenal dan menjadi pilihan sebagai identitas budaya asli Indonesia.

``Langkah ini untuk melestarikan budaya batik Banten sehingga tidak mudah diklaim negara lain seperti beberapa kasus sebelumnya," ujar Atut dalam siaran persnya yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu.

Sejak awal September 2009, ujarnya, Pemprov Banten telah mewajibkan semua PNS menggunakan batik setiap hari Jumat. "Melestarikan budaya batik tidak hanya oleh aparatur pemerintahan. Masyarakat luas juga diharapkan turut serta melestarikan dan mengembangkan budaya batik Banten," ujar Atut.

Hari Batik tersebut, ia menambahkan, digunakan juga untuk mengkampanyekan Batik Banten. Apalagi, kata dia, Banten sudah memiliki motif Batik yang berbeda dengan batik lainnya di Indonesia.

Lebih lanjut Atut menjelaskan bahwa pemakaian batik merupakan keistimewaan tersendiri karena batik sudah menjadi milik bangsa Indonesia. Dia meminta kepada seluruh masyarakat di Banten untuk terus mensosialisasikan baju batik tersebut.

Batik Banten mulai terdengar sekitar tahun 2003 setelah terbitnya Surat Keputusan Gubernur Banten Oktober 2003 tentang pembentukan panitia peneliti batik Banten yang memicu batik ini dibudidayakan.

Menurut Uke Kurniawan, wakil ketua panitia penelitian batik Banten saat itu, sejak adanya SK Gubernur Banten itu telah dilakukan pengkajian motif. Pada dasarnya pengkajian itu telah dilakukan sejak tahun 2002 dan setelah dibentuk panitia penelitian pada Oktober 2003, mulai dilakukan studi banding ke Pekalongan dan Solo.

"Sumber daya arkeologi yang memiliki seni hias Banten belum banyak terungkap. Hal ini yang menjadi bahan pemikiran bersama. Di antara sumber daya arkeologi yang telah terungkap secara sistematik antara lain pada Artefak Terwengkal, hasil penggalian Pusat Penelitian Arkeologi Universitas Indonesia tahun 1976," kata Uke.

Dijelaskannya bahwa transformasi motif dari Terwengkal ke suatu kain batik Banten merupakan upaya-upaya menghidupkan kembali seni hias Banten yang telah hilang sejak abad ke-17. Penyelamatan dan pelestarian potensi kekayaan intelektual masyarakat Banten yang telah hidup ratusan tahun itu telah diwujudkan ke dalam berbagai wahana, baik pada seni hias ornamental bangunan maupun pada seni hias kain yaitu batik.

"Setelah studi banding tersebut, kita mulai membuat contoh batik yang akan diproduksi. Pada bulan Januari, produk batik tersebut kita patenkan di HAKI Tangerang," ujar Uke.(*)
(ANTARA)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Sultan Berharap FKY Semakin Inovatif dan Kreatif

Posted: 26 Jun 2011 07:23 AM PDT

Sri Sultan Hemengkubowono X (FOTO.ANTARA)

Berita Terkait

Yogyakarta (ANTARA News) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam pembukaan Festival Kesenian Yogyakarta XXIII berharap, kegiatan tahunan yang berakar pada aspek budaya dan kesenian tersebut semakin inovatif dan kreatif.

"Inovasi dan kreasi menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat, karena dengan modal itulah, maka sebuah bangsa dapat berperan dalam percaturan budaya global," kata Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X saat membuka Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) XXIII di Plengkung Gading Alun-Alun Selatan Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, melalui FKY yang telah digelar untuk ke-23 kali tersebut, masyarakat dapat melihat secara langsung hasil karya seorang seniman yang menjadi puncak pencapaiannya.

FKY, lanjut dia, juga menjadi penyegaran tersendiri bagi masyarakat dari berbagai hiruk pikuk masalah di tingkat nasional, seperti masalah politik, korupsi, ketenagakerjaan yang terus menjadi wacana namun masih miskin eksekusi.

"Budaya bisa diibaratkan sebagai sebuah air yang jernih, sehingga ketika menyelaminya pun akan mendapatkan sebuah pencerahan. Budaya adalah rasa rakyat yang tepat," katanya.

Proses demokrasi yang berjalan di Indonesia, lanjut Sultan, juga bisa menjadi pendorong bagi berkembangnya kebudayaan tanpa adanya intervensi berlebihan dari pemerintah yang berkuasa seperti yang terjadi pada masa lampau.

"Karenanya, pemerintah daerah perlu terus memberikan fasilitasi untuk perkembangan kebudayaan dan kesenian karena menjadi unsur penting di dalam masyarakat," katanya.

Dalam acara pembukaan tersebut, gubernur didampingi Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto memberikan penghargaan kepada delapan seniman yaitu Kartika Afandi, Bondan Nusantara, Nasirun, Hari Leo, Wandi Darmawan, Pardiman Djoyonegoro, Ki Benyek Kuncoro, dan Anter Asmororedjo.

Upacara pembukaan FKY XXIII tersebut dibuka dengan pertunjukan tari bertema Antara Gunung dan Samudera yang dibawakan oleh 100 siswa SMKI Yogyakarta, selain itu juga diperagakan parade tarian yang mewakili lima kota dan kabupaten di DIY.

Sementara itu, Ketua II FKY XXIII RM Kristiadi mengatakan, kesenian adalah bagian ekspresi dari masyarakat, sehingga diharapkan FKY tersebut bisa semakin berkembang.

FKY XXIII akan berlangsung hingga 5 Juli dengan berbagai kegiatan seperti pentas kesenian hingga pameran batik.(*)
(U.E013/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan