Ahad, 26 Jun 2011

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Pemimpin Palestina Upayakan Pengakuan PBB

Posted: 26 Jun 2011 07:37 PM PDT

Presiden Palestina Mahmoud Abbas (reuters.com)

Berita Terkait

Ramallah (ANTARA News) - Para pemimpin Palestina pada Ahad menegaskan bahwa pihaknya akan mencari pengakuan negara Palestina dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada September depan.

Keputusan itu diambil selama pertemuan yang dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas di Ramallah, meski ditentang oleh Amerika Serikat dan Israel.

Palestina ingin mendeklarasikan negara mereka di tanah yang diduduki Israel pada tahun 1967, termasuk Yerusalem Timur sebagai ibu kota.

Anggota Komite Eksekutif PLO, Yasser Abed Rabbo mengatakan keputusan PBB seharusnya setuju dengan resolusi-resolusi internasional tentang Palestina dan hak bangsa-bangsa `dalam penentuan nasib sendiri`.

Para anggota Komite Eksekutif dan anggota Komite Sentral Fatah Abbas ikut berpartisipasi dalam rapat.

Satu pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan mengatakan bahwa pengakuan kepada negara Palestina membantu membuat perdamaian abadi dan komprehensif di mana kehidupan negara Palestina dalam damai dengan tetangga-tetangganya.

Pernyataan menyerukan masyarakat internasional dan negara-negara Arab untuk mendukung Palestina dalam upaya mereka memenangkan pengakuan tersebut.

Pada awal pertemuan, Abbas mengatakan bahwa masalah pengakuan sangat penting karena pembicaraan damai dengan Israel telah berhenti tahun lalu, disebabkan Israel bersikeras untuk terus membangun permukiman Yahudi di Tepi Barat, wilayah Palestina yang mereka duduki.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

11 Tewas Dalam Pertempuran Antara Tentara Yaman dan Al Qaida

Posted: 26 Jun 2011 07:35 PM PDT

Sanaa (ANTARA News) - Sebanyak 11 orang tewas dan 35 lainnya luka-luka dalam pertempuran yang sedang berlangsung antara pasukan militer Yaman dengan kelompok Al-Qaida di pinggiran timur kota pelabuhan utama Yaman, Aden, pada Minggu, kata seorang pejabat militer provinsi kepada Xinhua.

"Tiga tentara, enam militan Al-Qaida dan dua orang yang lewat tewas dalam baku tembak di pintu masuk timur Aden pada Ahad serta 15 tentara dan sekitar 20 gerilyawan Al-Qaida lainnya terluka," kata pejabat itu, yang meminta namanya tidak disebutkan.

Al-Qaida telah menempati di luar pintu masuk Al-Alamkey Aden sejak sepekan lalu, mencoba untuk menyerang kota pelabuhan itu, kata seorang pejabat setempat.

Yaman telah dicengkeram oleh lima bulan aksi protes di seluruh negara Arab yang miskin itu, menuntut Presiden Ali Abdullah Saleh yang berkuasa puluhan tahun untuk mundur. Kebuntuan yang berkepanjangan memicu situasi keamanan dan ekonomi yang memburuk.

Negara-negara Teluk dan masyarakat Barat ketakutan bahwa kerusuhan Yaman bisa dijadikan sebagai pijakan kuat bagi kelompok teroris yang mungkin akan mengancam jalur pelayaran minyak tersibuk di Teluk Aden dan Laut Merah, dimana tiga juta barel minyak melewati perairan itu setiap hari.

Sementara itu, sebuah sumber yang dekat dengan kelompok gerilyawan mengatakan kepada Xinhua, bahwa "sejumlah besar pendukung Al-Qaida, termasuk non-warga negara Yaman, sedang sedang bertolak Provinsi Abyan, Marib, al-Bayda dan Shabwa untuk membantu mengalahkan pasukan pemerintah di Aden."

Pada akhir Mei, kelompok Al Qaida yang berbasis di Yaman mengambil alih seluruh bagian selatan Provinsi Abyan, dan menyatakan ibu kota Provinsi Abyan sebagai ibu kota "Emirat Islam" dalam sebuah pernyataan kelompok yang dibacakan di depan penduduk lokal.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan