Sabtu, 25 Jun 2011

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Wapres: Pelestarian Budaya Jangan Bertabrakan dengan Demokrasi

Posted: 25 Jun 2011 06:48 AM PDT

Wakil Presiden Boediono. (FOTO.ANTARA)

Berita Terkait

Video

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono meminta agar dalam melestarikan budaya dan adat istiadat jangan sampai bertabrakan dengan jalan demokrasi yang dipilih oleh masyarakat Indonesia.

Wapres dalam sambutannya di hadapan peserta Silaturahmi Nasional ke II Raja dan Sultan se-Nusantara di Bandung, Sabtu, mengingatkan perlu adanya sinergi antara budaya dan demokrasi.

"Para Raja dan Sultan Nusantara sebagai penjaga dan pengawal adat dan budaya perlu menyadari hal ini dan perlu pandai-pandai mencari cara agar adat dan budaya bangsa menyatu dengan praktik demokrasi, sehingga demokrasi yang kita laksanakan sejalan dan diperkuat oleh nilai-nilai luhur budaya dan kearifan bangsa kita sendiri," kata Wapres.

Menurut Wapres, demokrasi telah menjadi konsensus masyarakat Indonesia. Dalam demokrasi tata nilai keterbukaan, kebebasan berpendapat, Pemilu yang bebas, hukum yang berlaku bagi semua merupakan ciri dan -prinsip dasar dari setiap demokrasi dimana pun.

Namun dalam praktiknya, Wapres menyadari bahwa demokrasi tidaklah sama. Sebab demokrasi yang berkembang dipengaruhi oleh budaya dan adat istiadat di masyarakat. Untuk itu, mengembangkan budaya yang mendukung demokrasi juga amat diperlukan.

Wapres mengatakan, nilai-nilai luhur yang selaras dengan demokrasi perlu terus dikembangkan, sehingga demokrasi dapat tumbuh berkembang dengan baik.

Wapres juga menambahkan pemeliharaan budaya tidak berarti harus menghentikan kemajuan dan perubahan. Budaya merupakan sesuatu yang hidup, yang menyerap perkembangan. Untuk itu, pelestarian adat dan budaya tidak berarti harus antikemajuan.

"Pelestarian adat dan budaya harus diupayakan untuk tidak bertabrakan dengan kemajuan. Budaya dan kemajuan tidak harus saling meniadakan satu sama lain. Keduanya justru harus saling memperkuat jati diri bangsa," kata Wapres.(*)

(T.M041/E005)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Seniman Gelar Karya di Sepanjang Tugu-Malioboro

Posted: 25 Jun 2011 06:45 AM PDT

Yogyakarta (ANTARA News) - Sekitar 100 seniman dan perajin pengisi gerai di Pasar Seni Festival Kesenian Yogyakarta XXIII menggelar karya secara massal dari kawasan Tugu hingga sepanjang Jalan Malioboro.

"Tema dari kegiatan ini adalah `Warna-warni Karya Massal Bersama Seniman Festival Kesenian Yogyakarta (FKY)` yang diharapkan mampu semakin menyemarakkan suasana di kawasan Tugu hingga Malioboro," kata Ketua III FKY XXIII Ryan Budi Nugroho di Yogyakarta, Sabtu.

Seniman dan perajin pendukung gerai di Pasar Seni FKY XXIII menggelar karya mereka dari kawasan Tugu hingga sepanjang Malioboro itu sekaligus menunjukkan kepada masyarakat terkait dengan proses penciptaan suatu karya.

"Dengan demikian, masyarakat akan bisa mengetahui secara langsung bagaimana seorang seniman atau perajin menciptakan suatu karya," katanya.

Masyarakat yang sedang berada di Malioboro pun terlihat antusias untuk melihat secara langsung proses penciptaan suatu karya.

Karya yang ditampilkan pada acara tersebut di antaranya berasal dari kayu dan gerabah serta berbagai jenis bahan kreatif lainnya.

Kegiatan untuk mendekatkan FKY kepada masyarakat umum juga telah dilakukan sebelumnya melalui pemasangan karya instalasi logam yang merupakan hasil penciptaan dari seniman Timbul Raharjo di Bandara Adisutjipto.

"Kegiatan yang digelar di kawasan Tugu hingga sepanjang Jalan Malioboro tersebut diharapkan juga mampu menjadi ajang promosi yang baik bagi `event` tahunan tersebut," katanya.

FKY XXIII akan dibuka secara resmi oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Minggu (26/6) di Alun-alun Selatan Yogyakarta.

Namun, Pasar Seni FKY XXIII sudah dibuka sejak 20 Juni dan akan berakhir pada 5 Juli di Benteng Vredeburg Yogyakarta. Panitia penyelenggara menargetkan jumlah transaksi sebanyak Rp5 miliar.(*)

(U.E013/B015)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan