Isnin, 21 Februari 2011

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Sejumlah Orang Dipastikan Tewas

Posted: 22 Feb 2011 03:57 AM PST

WELLINGTON, KOMPAS.com - Warga menggali dengan panik mayat-mayat dan orang-orang yang terjebak di reruntuhan setelah gempa berkekuatan 6,3 menyebabkan sejumlah kematian di Christchurch, kota kedua terbesar, Selandia Baru, Selasa (22/2/2011). Gempa itu telah menghancurkan bangunan,  kendaraan dan memutuskan aliran listrik, air, serta sambungan telepon.

Ribuan warga yang panik dan menangis memadati jalan-jalan di kota itu setelah gempa mengguncang pada jam makan siang, enam bulan setelah gempa berkekuatan 7,0 menghancurkan wilayah itu tetapi tidak menimbulkan korban jiwa. Polisi mengatakan, gempa yang terakhir itu telah menimbulkan korban tewas.

"Beberapa korban jiwa telah dilaporkan di beberapa lokasi di pusat kota, termasuk dua bus yang hancur oleh bangunan yang ambruk," kata sebuah pernyataan polisi. "Laporan lainnya termasuk beberapa bangunan runtuh, kebakaran bangunan di pusat (kota) dan orang yang terjebak dalam bangunan."

Sebuah gedung perkantoran dengan 200 pekerja runtuh, demikian juga dengan puncak menara Kathedral Christchurch. Stasiun televisi lokal, TV3, mengatakan, mayat-mayat telah ditarik dari sebuah hostel, dan seorang turis tewas dalam sebuah van yang hancur.

Semua penerbangan di negara itu dihentikan untuk sementara setelah menara kontrol di Christchurch rusak. Bandara Christchurch ditutup dan gedung The Press, sebuah pusat surat kabar, rusak parah. Laporan-laporan mengatakan, korban yang terjebak dengan putus asa menelepon keluarga mereka dari reruntuhan.

Walikota Christchurch, Bob Parker, telah menyatakan keadaan darurat. "Semua orang harus memahami bahwa ini akan menjadi hari buruk untuk kota ini yang sangat terguncang. Saya menerima laporan tentang bus-bus yang terperangkap di bawah bangunan yang ambruk, bangunan parkir yang mengalami kerusakan signifikan, ambruk atau sebagian runtuh. Kami juga tahu ada orang-orang yang terjebak dalam bangunan."

"Rincian yang kami miliki sangat samar. Tapi kekhawatiran dan ketakutan tentu saja karena gempa ini terjadi pada saat (penduduk) sedang berada dalam jam sibuk mereka," kata Perdana Menteri John Key. "Ini merupakan waktu yang sangat padat, dengan orang-orang berada di tempat kerja, anak-anak di sekolah," katanya. "Saya tidak bisa mengesampingkan bahwa korban jiwa telah ada."

Gempa tersebut terjadi pada pukul 12.51 (atau 06.51 WIB). Pusat gempat berada sekitar lima kilometer dari Christchurch di kedalaman hanya empat kilometer.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Banyak Korban Terjebak di Reruntuhan

Posted: 22 Feb 2011 02:25 AM PST

SYDNEY, KOMPAS.com - Sebuah gempa kuat yang melanda Christchurch, kota terbesar kedua Selandia Baru, Selasa (22/2/2011), telah merobohkan bangunan, menyebabkan "banyak korban jiwa", dan menjebak banyak orang di bawah reruntuhan, serta memicu kebakaran. Gempat tersebut merupakan gempa kedua yang mengguncang negara itu dalam lima bulan ini.

Stasiun TV lokal memperlihatkan banyak orang dikeluarkan dari dalam puing di pusat kota, kendati tak jelas apakah ada yang masih hidup. Namun polisi melaporkan, "banyak korban jiwa" setelah gempa berkekuatan 6,3 itu mengguncang pada waktu makan siang, yang sibuk.

Tak seperti gempa yang lebih kuat tahun lalu, yang mengguncang pada pagi hari, ketika kantor, toko dan jalan-jalan kosong di kota tersebut, gempa kali ini mengguncang pada pukul 12.51 waktu setempat ( atau Selasa, pukul 06.51 WIB) di kedalaman hanya empat kilometer, demikian menurut laporan USGS, badan survei geologi AS.

"Gempat tersebut kuat sekali," kata seorang pastor di luar reruntuhan sebuah katedral di Christchurch kepada stasiun televisi Selandia Baru. "Saya tidak tahu apakah ada orang di bawah puing ini."

Gempa tersebut berpusat sekitar 10 km di barat daya Christchurch, yang telah mengalami kerusakan luas saat gempa terakhir pada September lalu yang berkekuatan 7.1 tapi tidak menimbulkan korban jiwa.

"Ada banyak kerusakan, TV kami hancur dan ada keretakan besar di rumah. Tetangga pagarnya hancur," kata Nicholas Hextall, yang tinggal di pusat Christchurch, melalui telepon. Listrik dan air juga telah putus.

Selandia Baru, yang terletak di antara lepeng tektonik Pasifik dan Indo-Australia, rata-rata mengalami lebih dari 14.000 gempa bumi setahun, dan sekitar 20 gempa biasanya berkekuatan di atas 5,0.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan