Rabu, 9 Februari 2011

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


PM Kamboja Sebut Bentrokan di Perbatasan Thailand "Perang Sungguhan"

Posted: 09 Feb 2011 06:45 PM PST

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen (reuters.com)

hailand menciptakan perang ini (Perdana Menteri Thailand) Abhisit harus bertanggung jawab untuk perang ini

Berita Terkait

Phnom Penh (ANTARA News) - Perdana Menteri Kamboja Hun Sen Rabu mengatakan, bentrokan baru-baru ini dengan Thailand di daerah perbatasan yang disengketakan adalah "perang sungguhan",. Hun Sen mengemukakan  tidak akan ada lagi pembicaraan bilateral.

"Ini adalah perang yang sebenarnya, bukan bentrokan militer," katanya sambil menutup konferensi tahunan Departemen Perdagangan.

"Thailand menciptakan perang ini (Perdana Menteri Thailand) Abhisit harus bertanggung jawab untuk perang ini."

Hun Sen menuduh tentara Thailand menembakkan bom tandan (cluster) terhadap pasukan Kamboja. "Perang kami dengan Thailand akan mengambil waktu yang lama," katanya.

Perdana Menteri juga menyerukan mediasi internasional dalam perundingan bilateral. "Tidak akan ada pembicaraan bilateral lagi, dan semua negosiasi akan diikuti oleh pihak ketiga."

"Sekarang mekanisme bilateral tidak berguna, sehingga perlu mekanisme internasional dan Kamboja akan menggunakan mekanisme internasional sebanyak mungkin seperti meminta PBB untuk menyelenggarakan pertemuan darurat, dan mengirim pasukan penjaga perdamaian PBB atau pengamat PBB ke Kamboja."

"Pemerintah Thailand tidak perlu takut mekanisme internasional itu," kata Hun Sen.

Hun Sen berikrar bahwa Kamboja tidak akan berkompromi mengenai masalah perbatasan dan perdana menteri menekankan bahwa "perundingan damai akan dilanjutkan, tetapi negosiasi harus diikuti oleh pihak ketiga."

Hun Sen mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Kamboja Hor Namhong akan melaporkan masalah ini kepada Dewan Keamanan PBB.

Dia juga menolak laporan media Thailand bahwa anaknya tertua terluka dalam baku tembak dengan Thailand pada Senin.

Perbatasan antara Thailand dan Kamboja belum pernah benar-benar dibatasi dan masalah candi Preah Vihear telah menjadi sengketa lama.

Walaupun Mahkamah Internasional tahun 1962 memutuskan bahwa kuil itu milik Kamboja, namun garis batas wilayah seluas 4,6 kilometer persegi di sekitar candi tidak pernah diselesaikan.

Bentrokan empat hari terakhir, 4-7 Februari, antara kedua negara telah menewaskan dan melukai beberapa prajurit di kedua pihak, dan kerusakan pada candi Preah Vihear yang dianugerahi situs Warisan Dunia pada tahun 2008.

Pada saat yang sama, puluhan ribu penduduk desa kedua negara negara `di dekat daerah yang dipersengketakan melarikan diri ke tempat-tempat hunian yang aman`.
(H-AK/S004)

Editor: Aditia Maruli
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Seorang Menteri Kabinet Baru Mesir Mengundurkan Diri

Posted: 09 Feb 2011 02:45 PM PST

Berita Terkait

Video Terkait

Kairo (ANTARA News) - Seorang menteri  mundur dari kabinet Mesir yang dibentuk oleh Presiden Hosni Mubarak. Menteri Kebudayaan Gaber Asfour mengundurkan diri karena alasan kesehatan, kata seorang anggota keluarganya, Rabu, pada Reuters.

Tapi, laman Internet surat kabat harian penting Mesir, Al-Ahram, mengatakan Asfour, seorang penulis, mendapat tekanan dari rekan-rekannya para pujangga.

Banyak tokoh dalam kabinet mendapatkan kembali jabatan mereka dari pemerintah sebelumnya, tapi Asfour adalah wajah baru.

Mubarak telah mengumumkan daftar konsesi yang mencakup janji pembaruan politik, tapi demonstran terus menduduki Lapangan  Tahrir di Kairo untuk menuntut Mubarak mundur.
(S008/A038)

Editor: Aditia Maruli
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan