Khamis, 13 Januari 2011

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Kesal, Hakim Ancam Plester Mulut Terdakwa

Posted: 13 Jan 2011 04:33 AM PST

OHIO - Seorang hakim di Ohio mengancam akan memplester mulut seorang terdakwa karena telah menimbulkan keributan di pengadilan. Seorang pengacara melaporkan hal ini, seperti dilansir Associated Press pada Kamis (13/1/2011).

Pria bernama Duniek Christian (26) harus berhadapan dengan Hakim Judge Elizabeth Kobly di pengadilan atas tuduhan melakukan pelanggaran lalu lintas dan menghambat pekerjaan petugas.

"Christian meracau dan berteriak di depan sang hakim dalam sidang karena dia merasa kesal menunggu hakim memasuki ruang sidang," ujar mantan pengacaranya David Gerchak.

Setelah itu, Gerchak mengatakan hakim sempat berulang kali berusaha menenangkan kliennya. Habis kesabaran, hakim kemudian meminta sejumlah petugas membawakannya plester.

Hakim Kobly belum mau berkomentar mengenai hal ini. Sementara Gerchak memutuskan mengundurkan diri sebagai pengacara Christian. Masih belum jelas siapa yang akan menggantikan posisinya.

Gerchak mengatakan dia tidak tahu apakah Hakim Kobly serius atau tidak dengan ancamannya. Namun, sangat jelas ancaman itu ditujukan kepada mantan kliennya.

Mengacu pada laporan petugas kepolisian, Christian sudah dijatuhi hukuman 230 hari penjara karena sudah melakukan penghinaan di pengadilan. Christian melakukan penghinaan ketika dia harus dikeluarkan secara paksa dari ruang sidang oleh petugas polisi atas permintaan hakim.

"Dia (hakim) memintanya tidak kembali ke ruang pengadilan kecuali jika mulutnya sudah diplester," demikian laporan dari seorang petugas kepolisian. Christian mencoba melawan sambil meneriakkan kata-kata yang tak pantas ketika diseret keluar oleh petugas kepolisian.(fmh)

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Kembang Api Tewaskan 9 Orang di China

Posted: 13 Jan 2011 03:30 AM PST

BEIJING - Kantor berita nasional Xinhua melaporkan sebuah ledakan di pabrik kembang api ilegal telah menewaskan sedikitnya sembilan orang.

Seperti dilansir Associated Press pada Kamis (13/1/2011), ledakan yang terjadi di daerah Fengxian, bagian barat laut provinsi Shaanxi, itu juga menyebabkan dua orang cedera.

Xinhua mengabarkan penyelidikan awal yang dilakukan petugas polisi lokal menyebut ledakan terjadi karena produksi ilegal petasan.

Puluhan orang di China meninggal setiap tahunnya karena lalai ketika menggunakan kembang api dalam acara pernikahan atau perayaan tradisional lainnya.

Jumlah pabrik yang memproduksi kembang api secara ilegal juga terus bertambah setiap tahunnya, khususnya menjelang perayaan Tahun Baru China pada Februari ini.(fmh)

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan