Isnin, 27 Disember 2010

Republika Online

Republika Online


Makan di Depan Pasangan Bikin Wanita tak Nyaman, Kok Bisa?

Posted: 27 Dec 2010 04:34 AM PST

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON—-Urusan bobot tubuh dan pola makan boleh dibilang sensitif bagi kaum hawa. Pernyataan itu seolah dikuatkan saat hasil riset terbaru menyebutkan 60 persen wanita yang menikah tidak merasa nyaman ketika mengkonsumsi makanan tertentu di depan pasangan.

Hasil penelitian menyebutkan pula, hampir setengah wanita merasa malu ketika tubuh mereka dilihat suami. Anehnya, masih riset itu menyebutkan, 4 dari 10 wanita merasa telah menjalani diet ketat guna menjaga bobot tubuh ideal.

Riset yang melibatkan 5.000 orang itu juga menyimpulkan adanya pola pikir yang berbeda antara pria dan wanita prihal makanan dan seks. Menurut hasil riset tersebut seperempat wanita berpikir makanan setiap 30 menit tetapi hanya 1 dari 10 wanita yang sering "kepikiran" tentang seks.

Disamping itu wanita cenderung getol untuk menjaga pola makan di luar makan. 13 persen dari mereka condong memilih makanan rendah kalori di restoran. Di sisi lain, kaum Adam cenderung 'kepikiran" seks setiap menit dan 36 persen diantaranya berfantasi setiap malam.

Terapis gizi dan perilaku, Maria Strugar mengatakan peran nafsu makan adalah kuci untuk menurunkan berat badan. Menurutnya pembatasan rasa lapar justru menyebabkan seseorang terjebak dalam pola makan berlebihan. "Gejala itu disebut diet yo-yo. Itulah mengapa banyak orang yang menyerah dalam menjalankan diet," paparnya seperti dikutip dailymail, Senin (27/12).

Strugar mengatakan banyak wanita yang mengaku pada dirinya terjebak dalam diet yo-yo. Dia mengungkap 15 persen wanita mengkonsumsi makanan cepat saji tanpa sepengetahuan dokter mereka. "1 dari 10 wanita berbohong saat melakukannya," kata strugar.

"Anda harus realistis tentang kelemahan pribadi Anda diet. Cobalah untuk menghindari makanan berlemak dan gula tinggi. Selanjutnya menggantinya dengan makanan rendah kalori seperti beras merah, ubi jalar, dan pisang. Makanan macam itu membuat anda mampu mengkontrol rasa lapar berlebih."

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Tahukah Anda: Omelan Buruk bagi Kesehatan

Posted: 27 Dec 2010 02:42 AM PST

REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN--Jangan kaget jika pasangan yang salah satu dari mereka gemar mengomel, mati mendadak. Klaim penelitian terbaru menyebut, kegemaran mengomel akan berdampak buruk bagi kesehatan, tepatnya, jantung kita.

Penelitian yang dihajat Universitas Kopenhagen di Denmark menunjukkan, seseorang yang mitra nya memiliki "tuntutan yang berlebihan" secara signifikan dapat meningkatkan risiko seseorang menderita angina - kondisi yang  dapat menjadi pelopor untuk serangan jantung.

"Kekhawatiran serius dari orang lain yang signifikan tampaknya menjadi faktor risiko penting," kata penulis laporan yang diterbitkan di Journal of Epidemiology and Community Health ini.

Dalam sebuah studi selama enam tahun melibatkan 4.500 pria dan wanita berusia 40 dan 50, mereka meneliti fakrot-faktor yang terkait dengan kebiasaan dan dampak yang ditimbulkan dalam sebuah interaksi suami-istri. Hasilnya, mereka yang memiliki pasangan gemar mengomel dan menuntut berisiko hampir empat kali lipat, sedangkan stres dari anak-anak dan lainnya yang dicintai meningkatkan hampir dua kali lipat risiko serangan jantung.

Mengomentari laporan tersebut, Cathy Ross, seorang praktisi medis di British Heart Foundation, mengatakan: "Ada bukti stres dapat dihubungkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, tetapi mekanisme bagaimana hal ini terjadi adalah tidak jelas dipahami."

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan