Isnin, 22 Julai 2013

Republika Online

Republika Online


Warga Temukan Bayi Terbungkus Plastik di Pinggir Jalan

Posted: 22 Jul 2013 11:19 PM PDT

Selasa, 23 Juli 2013, 13:19 WIB

Antara Foto

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Seorang bayi ditemukan di pinggir Jalan Kelud Raya Semarang pada Selasa pagi. Bayi tersebut ditempatkan dalam bungkusan tas plastik warna hitam.

Bungkusan berisi orok tersebut pertama kali ditemukan oleh Adri Saputra, warga Tampomas Utara I, Semarang saat membersihkan halaman rumahnya.

Saat itu, kata dia, ada pengendara dari arah utara Jalan Kelud Raya yang berhenti lalu membuang sebuah bungkusan berwarna hitam.

"Pagi itu masih agak gelap, tidak terlalu kelihatan yang membuang bungkusan itu," katanya.

Ia kemudian memberitahu tetangganya Giyono (50) yang kemudian mengecek isi bungkusan yang dibuang tersebut. Ia kaget ketika melihat bungkusan berisi bayi yang masih lengkap dengan ari-arinya. Temuan itu selanjutnya dilaporkan ke polisi.

Petugas identifikasi yang datang ke lokasi membawa orok tersebut Rumah Sakit Dr Kariadi Semarang. Polisi memperkirakan bayi tersebut berusia sekitar lima bulan.

Redaktur : Hazliansyah
Sumber : Antara

Sungguh aku melihat Rasulullaah shallallahu 'alaihi wa sallam pada siang hari menuangkan air ke atas kepala beliau dalam keadaan berpuasa karena kehausan atau kepanasan.(HR. Abu Dawud, dan Ahmad)

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.

Seskab: SBY Tidak Fitnah FPI

Posted: 22 Jul 2013 11:18 PM PDT

Selasa, 23 Juli 2013, 13:18 WIB

Republika/Agung Supriyanto

Ketua Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam menantang Front Pembela Islam (FPI) untuk membuktikan pernyataan mereka yang menyebut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memfitnah.

Menurutnya, pidato dan tindakan pemerintah atas FPI berdasarkan fakta hukum. Tak hanya itu, ia juga menekankan pidato Presiden SBY mewakiliki aspirasi masyarakat umum yang terganggu dengan pola dan prilaku FPI.

"Buktikan sajalah kalau mereka mengatakan itu fitnah. Pidato Presiden sudah mewakili suara masyarakat," katanya, Selasa (23/7). Dipo mengasihani FPI karena beranggapan ada niat jelek terhadap presiden.

Menurutnya, presiden mengajak agar masyarakat saling menghormati. Kalaupun menyebarkan ajaran Islam, sebaiknya dilakukan dengan cara yang lebih halus, bukan dengan main hakim sendiri dan kekerasan.

"Silakan masyarakat menilai sendiri apakah presiden memfitnah," katanya. Apakah FPI akan dibubarkan? Dipo mengaku tidak tahu pasti apakah FPI bisa dibubarkan atau tidak. Yang jelas, segala bentuk kekerasan, harus ditindak secara hukum.  

Reporter : Esthi Maharani
Redaktur : A.Syalaby Ichsan

Harta itu lezat dan manis, siapa yang menerimanya dengan hati bersih, ia akan mendapat berkah dari hartanya tersebut(HR Muslim)

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan