Isnin, 22 Julai 2013

Republika Online

Republika Online


Melewatkan Sarapan Picu Serangan Jantung

Posted: 22 Jul 2013 05:45 PM PDT

Selasa, 23 Juli 2013, 07:45 WIB

ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, ATLANTA -- Sebuah penelitian di Harvard terhadap beberapa orang tua menemukan bahwa mereka yang dengan teratur melewatkan sarapan memiliki 27 persen resiko serangan jantung dibandingkan mereka yang makan pagi. Tak ada alasan kenapa hasilnya tidak berlaku pada orang lain, juga.

Penelitian lain menyarankan adanya kaitan antara sarapan dan kegemukan, tekanan darah tinggi, diabetes dan gangguan kesehatan lain yang merintis pada gangguan jantung.

Salah satu peneliti di Harvard School of Public Health, Eric Rimm mengatakan tak ada penelitian tentang risiko jangka panjang dari serangan jantung.

Lalu mengapa melewatkan sarapan dapat memicu serangan jantung? Para ahli juga belum yakin, tapi ini yang mereka pikirkan: Orang yang tidak makan pagi kebanyakan lebih lapar dan makan dalam porsi yang lebih besar. Makanan itu membuat tubuh memroses kalori dalam jumlah yang banyak dalam waktu yang singkat. Hal itu dapat menghentikan tingkat gula dalam darah dan mungkin mengarah pada penyumbatan arteri.

Reporter : Riana Dwi Resky
Redaktur : Fernan Rahadi
Sumber : AP

Apabila Allah memberikan kenikmatan kepada seseorang hendaknya dia pergunakan pertama kali untuk dirinya dan keluarganya.((HR. Muslim))

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.

Cairan Pembersih Tangan Bukan Pengganti Sabun

Posted: 22 Jul 2013 11:23 AM PDT

Selasa, 23 Juli 2013, 01:23 WIB

freshecology.wordpress.com

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- "Hand Sanitizer" (cairan pembersih tangan) tidak dapat menggantikan fungsi sabun untuk membersihkan tangan secara maksimal, kata Eksekutif Kesehatan Umum Unilever Indonesia Foundation Leo Indarwahono.

"'Hand sanitizer' itu bukan pengganti dari sabun. Pada saat mendadak jika ingin makan, tidak ada sabun, ya, pakai 'hand sanitizer' tidak masalah agar bakteri di tangan mati," ujar dr. Leo Indarwahono di Jakarta, Senin (23/7).

Leo mengatakan bahwa membersihkan tangan dengan "hand sanitizer" hanya akan mematikan kuman saja. Namun, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir akan mematikan kuman dan meluruhkan kuman dari telapak tangan.

"Jadi, sabun akan mematikan kuman yang ada di tangan dan air mengalir akan melepaskan kuman yang sudah mati tadi dari tangan sehingga tangan dapat bersih secara maksimal," kata Leo.

Leo mengemukakan bahwa kuman pada tangan yang dicuci dengan sabun akan mati dalam 10 detik. Namun, membutuhkan waktu 20 detik untuk mencuci tangan dengan baik dan benar.

Menurut Leo, terdapat beberapa tahap mencuci tangan dengan baik dan benar, yaitu membasuh kedua tangan dengan air, mencuci tangan dengan sabun sampai ke sela-sela jari dan kuku, membilas dengan air, mematikan keran dengan siku tangan, dan mengeringkan tangan dengan kain bersih atau mengibas-ngibaskannya.

"Mengapa harus mematikan keran dengan siku? Agar kuman yang ada pada keran tidak menempel lagi di tangan," ujar Leo.

Dengan demikian, lanjut Leo, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir akan lebih baik jika dibandingkan dengan menggunakan "hand sanitizer".

Redaktur : Yudha Manggala P Putra
Sumber : Antara

Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api(HR. Tirmidzi)

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan