Selasa, 23 Julai 2013

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Pangeran William dan Kate \"Pamerkan\" Bayi Mereka

Posted: 23 Jul 2013 09:11 PM PDT

LONDON, KOMPAS.com — Pangeran William dan Kate atau Duke and Duchess of Cambridge telah muncul dari Rumah Sakit St Mary di London barat bersama bayi mereka, Selasa (23/7/2013).

Saat berjalan keluar dan disambut sorak-sorai para staf dan simpatisan kerajaan, Kate  mengendong putranya dan mengatakan bahwa itu adalah "waktu yang spesial". Pangeran William mengatakan mereka "masih mencari nama" untuk anak itu.

Pasangan tersebut kemudian kembali ke dalam, ke bagian yang disebut Lindo Wing dari rumah sakit itu, dan menempatkan bayi mereka di kursi bayi yang khusus untuk mobil. Beberapa menit kemudian, mereka keluar lagi dan William lalu mengendarai sendiri mobil menuju tempat tinggal mereka di Istana Kensington.

Sekelompok kecil orang berkumpul di luar Istana Kensington untuk menyambut mereka.

Ketika berbicara kepada wartawan di luar rumah sakit pada kemunculan pertama mereka, kedua pasangan itu mengatakan, pengalaman tersebut "sangat emosional". William dan Kate tampak santai dan tersenyum ketika mereka muncul di tangga rumah sakit sesaat sebelum pukul 19.15 waktu setempat di depan banyak fotografer. Kemunculan di tangga rumah sakit untuk "memamerkan" bayi itu kepada publik merupakan tradisi dalam kelahiran pangeran baru di lingkungan Kerajaan Inggris. Pangeran William juga dulu diperlihatkan ke publik untuk pertama kali dengan cara yang sama di tangga yang sama oleh ibunya Putri Diana dan ayahnya Pangeran Charles.

Kate menyerahkan bayi mereka, yang terbungkus selimut putih, kepada suaminya dan pasangan itu berjalan ke depan untuk berbicara kepada wartawan. "Dia menangisnya sangat kencang, itu sudah pasti," kata William. "Dia anak yang hebat, dia cukup berat. Kami masih mencari sebuah nama jadi kami akan memiliki nama itu secepat yang kami bisa."

Kate yang tersenyum berkata, "Ini waktu yang spesial. Saya kira setiap orangtua akan tahu seperti apa perasaan itu."

Kepada kerumunan orang yang menunggu, Pangeran William berkata, "Saya akan mengingatkan dia tentang keterlambatan (kelahirannya) ketika dia agak besar nanti. Saya tahu berapa lama Anda semua sudah berdiri di sini. Jadi, mudah-mudahan rumah sakit dan kalian semua bisa kembali normal sekarang dan kami bisa pulang dan merawat dia."

Mereka juga mengungkapkan bahwa William telah melakukan penggantian popok yang pertama.

Sebelumnya, ketika masih di rumah sakit pada Selasa sore itu, pasangan tersebut dikunjungi Pangeran Wales dan Duchess of Cornwall dan orangtua Kate, Carole dan Michael Middleton. Pangeran Charles mengatakan bayi itu "luar biasa", sementara Nyonya Middleton mengatakan, dia "benar-benar ganteng".

Pangeran William berada di rumah sakit saat kelahiran pada pukul 16.24 waktu setempat hari Senin dan tinggal bersama istri dan anaknya, yang beratnya mencapai 3,8 kg, sepanjang malam.

Istana Kensington mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada staf di Lindo Wing dan seluruh rumah sakit itu atas perawatan luar biasa yang telah kami terima. Kami tahu hal itu telah menjadi waktu yang sangat sibuk untuk rumah sakit dan kami ingin berterima kasih kepada semua orang—staf, pasien, dan para pengunjung—atas pengertian mereka selama ini."

Kemunculan pertama bayi di depan umum telah memicu tweet dari lebih dari 18.000 orang dalam semenit. Demikian menurut media sosial Twitter. Namun, angka itu lebih kecil dibanding saat puncak yang mencapai 25.300 tweet per menit pada Senin malam setelah kelahirannya diumumkan, kata pihak Twitter.

Kelahiran pangeran baru itu, yang menjadi orang nomor tiga dalam antrean untuk menduduki takhta Kerajaan Inggris, ditandai dengan tembakan meriam di Green Park dan Menara London dan dentangan lonceng di Westminster Abbey. Dengan kelahiran pangeran itu, monarki Inggris kini, untuk pertama kalinya sejak 1894, punya tiga generasi pewaris takhta.

Editor : Egidius Patnistik

Al Qaeda Klaim Serang Dua Penjara Irak

Posted: 23 Jul 2013 07:26 PM PDT

Al Qaida mengatakan telah melakukan serangan ke dua penjara di Irak, yang menyebabkan ratusan tahanan lari, termasuk pemimpin senior grup militan Islam.

Dalam sebuah pernyataan, Al Qaeda mengatakan serangan yang terjadi Minggu (21/7/2013) merupakan langkah akhir dalam kampanye bertujuan membebaskan tahanan dengan sasaran pejabat sistem pengadilan.

Setidaknya 20 petugas keamanan meninggal saat orang bersenjata menyerbu penjara Abu Ghraib dan Taji dekat Baghdad. Abu Ghraib pernah digunakan untuk menyiksa pihak oposisi ketika Saddam Hussein berkuasa.

Keburukan penjara ini terungkap pada 2004 ketika sebuah foto diterbitkan, yang menggambarkan tahanan disiksa oleh tentara Amerika Serikat.

Pada Selasa (23/07), afiliasi Al Qaeda yang menamakan diri mereka Islamic State of Iraq and the Levant mengatakan telah melakukan serangan di penjara.

Grup ini mengatakan menghabiskan "perencanaan yang memakan waktu berbulan-bulan" untuk menyerang Abu Ghraib yang terletak di bagian barat ibu kota dan Taji di bagian utara.

Grup juga mengklaim sekitar 500 militan termasuk di antara ratusan tahanan yang kabur.

Dipersenjatai baik

Otoritas Irak pada mulanya membantah ada tahanan yang kabur dalam penyerangan, tetapi kemudian diketahui "beberapa" tahanan kabur. Menteri Dalam Negeri Irak mengatakan dalam pernyataan Selasa (23/7/2013) bahwa orang bersenjata mendapat bantuan dari penjaga penjara.

Pertempuran berkobar selama beberapa jam setelah penjara diserang pada Minggu malam. Penyerang bersenjata melemparkan mortir di sekitar penjara dan menggunakan bom mobil di pintu masuk.

Situasi akhirnya dapat dikontrol pada Senin pagi dengan menggunakan helikopter militer. Menteri Dalam Negeri Wissam al-Firaiji sebelumnya mengatakan para penyerang, yang ia sebut teroris, dipersenjatai dengan baik.

"Serangan terhadap penjara Taji saja dilakukan oleh sembilan pelaku bom bunuh diri dan tiga bom mobil yang dikendarai oleh pelaku bom bunuh diri," katanya kepada wartawan.

"Para penyerang juga melemparkan lebih dari 100 mortir," katanya, menambahkan bahwa narapidana sudah berada "di bawah kendali" lagi.

Editor : Egidius Patnistik

Tiada ulasan:

Catat Ulasan