Selasa, 9 Julai 2013

detikcom

detikcom


Masuk Ramadan, Tempat Hiburan Malam di Mangga Besar Tutup Sementara

Posted: 09 Jul 2013 11:35 AM PDT

Jakarta - Memasuki bulan Ramadan, sejumlah tempat hiburan tutup sementara. Tak terkecuali tempat-tempat hiburan yang ada di wilayah Mangga Besar, Jakarta.

detikcom mencoba menelusuri Jalan Hayam Wuruk, Rabu (10/7/2013), dini hari ini. Gemerlap lampu sejumlah tempat hiburan yang biasanya menyala terang di sepanjang jalan itu tak terlihat malam ini. Begitu juga ketika jalan-jalan kecil di wilayah Mangga Besar disusuri, tak dijumpai tempat hiburan yang buka.

Suasana lebih sepi dari biasanya. Hanya sedikit penjual obat kuat yang membuka lapak. Padahal, pada hari-hari di luar bulan Ramadan, penjaja obat kuat di wilayah itu bisa ditemui tiap sepuluh meter.

Begitu juga dengan perempuan-perempuan berbaju seksi yang biasanya 'mangkal' di pinggir jalan Hayam Wuruk, malam ini tak terlihat seorang pun. Hanya ada beberapa tukang ojek yang mangkal dekat halte TransJ Mangga Besar.

Salah seorang tukang ojek bernama Aji (25) mengatakan tempat hiburan malam di wilayah itu memang tutup malam ini. "Hari ini tutup, biasanya sih cuma tiga hari. Mungkin untuk menghormati yang puasa," ujar Aji.

Dia juga mengatakan perempuan-perempuan yang biasanya ada di pinggir jalan juga tak keluar malam ini. "Ya nggak ada, lah. Kalau mau ke sini aja malam minggu. Tempat dugemnya juga udah pada buka," tuturnya.

Aji menuturkan, kalaupun nantinya tempat hiburan malam di Mangga Besar sudah buka, waktu operasinya di luar dari biasanya. Tempat hiburan biasanya buka di sore hari, kemudian tutup sebelum pukul 04.00 WIB dini hari.

"Kalau biasanya buka sampai terang," ungkap Aji.

Berniat meninggalkan pekerjaannya, seorang pekerja seks disayat wajahnya oleh sang suami - Simak Selengkapnya dalam "Reportase Pagi", Pukul 04.30 - 05.15, hanya di TRANS TV

(trq/trq)

Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com

Danau Rum Jungle, Tambang Uranium yang Jadi Objek Wisata di Australia

Posted: 09 Jul 2013 11:09 AM PDT

Darwin - Sebagai negara terbesar keenam di dunia, Australia memiliki puluhan hingga ratusan danau. Namun ada satu danau yang memiliki keunikan tersendiri, yaitu danau Rum Jungle.

Rum Jungle terletak di kawasan Northern Teritory Australia, sekitar 65 Km di sebelah barat daya Darwin. Ketika detikcom datang berkunjung, air danau yang terletak sebelum pintu masuk Taman Nasional Litchfield itu terlihat keruh, udara di sekitarnya juga cukup panas.

Tanaman di sekitar danau tersebut cukup gersang. Bisa dibilang danau ini secara fisiknya tidak memiliki daya tarik khusus.

"Tapi tetap saja ada yang melintas datang untuk melihat danau ini. Danau ini memiliki cerita," ujar Ann Qory, pemandu wisata dari Darwin, di lokasi, Selasa (9/7/2013).

Ternyata kawasan yang sekarang menjadi danau Rum Jungle tersebut cukup populer pada tahun 1950-an. Tempat itu merupakan lokasi penambangan uranium yang dibuka pada 1949. Saat itu Rum Jungle menjadi situs penambangan paling besar di Australia.

"Namun pada 1971 sesuatu terjadi. Saat itu kontraktor dan pemerintah tidak menyadari adanya pergeseran siklus Muson," kata Qory yang memandu rombongan Media Familirization yang diselenggarakan oleh Air Asia.

Terjadi hujan lebat berhari-hari. Lokasi penambangan yang dekat dengan sungai Finnis ini pun sedikit demi sedikit terendam air. Alat-alat pengeruk tak sempat diselamatkan.

Situs uranium yang masih menganga setelah dikeruk dan tak sempat diambil tuntas pun terendam dan larut di dalam air. Badan Energi dan Atom Australia dan kontraktor yang menggarap pertambangan tersebut pada saat itu menolak untuk melakukan rehabilitasi lingkungan.

Baru pada 1977 upaya untuk menetralkan kandungan radio aktif di danau Rum Jungle dilakukan. Itu pun setelah adanya penyebaran radiasi di Sungai Finnis dan dinyatakan sebagai bencana polusi terbesar di Australia.

Namun upaya pembersihan bahan radio aktif belum selesai seluruhnya. Sejumlah penelitian yang dilakukan secara periodik menyebutkan masih ada kandungan Gamma di air Rum Jungle.

Hal itu menyebabkan Rum Jungle menjadi satu-satunya perairan di Darwin yang tidak menjadi sarang buaya. Itu menyebabkan Rum Jungle malah menjadi populer.

Banyak orang yang tidak memedulikan peringatan mengenai masih adanya radiasi di danau tersebut. Danau tersebut malah menjadi tempat lomba kano, berenang dan bahkan menyelam. Masyarakat malah merasa aman karena tidak adanya buaya air tawar yang berkeliaran di danau itu.

Berniat meninggalkan pekerjaannya, seorang pekerja seks disayat wajahnya oleh sang suami - Simak Selengkapnya dalam "Reportase Pagi", Pukul 04.30 - 05.15, hanya di TRANS TV

(fjr/trq)

Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan