Selasa, 9 Julai 2013

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Brazil tidak akan beri suaka kepada Snowden

Posted: 09 Jul 2013 09:00 PM PDT

Brasilia, Brazil (ANTARA News) - Berbeda dengan negara-negara lain Amerika Latin, Brazil, Selasa, menampik permintaan suaka dari pembocor rahasia Amerika Serikat, Edward Snowden. Snowden kini diperkirakan masih ada di dalam kompleks Bandar Udara Internasional Sheremetryovo, Moskow.

"Kami tidak akan memberikan suaka, kepada buron Amerika Serikat," kata Menteri Luar Negeri, Antonio Patriota, setelah pembicaraan dengan timpalannya dari Uruguay, Luis Almagro, di Brasilia.

"Untuk saat ini, ada pencarian untuk menyelesaikan masalah Snowden, yang sejauh saya ketahui, berada di Moskow," ia menambahkan.

Dalam keadaan terkatung-katung di Moskow, Snowden telah mengajukan permohonan suaka kepada 27 negara dalam upanyanya menghindari peradilan AS karena menyingkap rahasia Amerika Serikat.

Mantan kontraktor pada Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat itu mendapat simpati dari negara-negara Amerika Latin termasuk Venezuela.

Harian O Globo, pekan ini, menyiarkan satu serial laporan mengenai spionase elektronik Amerika Serikat di Brazil dan negara Amerika Latin beradasarkan dokumen yang dibocorkan Snowden.

Washington tetap mempertahankan suatu markasnya di Brasilia untuk menangkap komunikasi satelit asing, tambahnya.

Harian tersebut jiga menyiarkan dokumen NSA bertanggal 20 September 2010, yang menunjukkan bahwa kedutaan besar Brazil di Washington dan misi Brazil di PBB, di New York, menjadi sasaran lembaga tersebut.

Patriota mengatakan pemberintahnya sedang menunggu tanggapan resmi dari Amerika Serikat atas permintaan mereka untuk menjelaskan masalah tersebut.

Presiden Brazil, Dilma Rousseff, Selasa memimpin lembaga pusat untuk menyelidiki laporan tersebut dan menekankan jika memang benar, itu semua adalah "pelanggaran tehadap kedaulatan (kita)".

(M007/C003)

Snowden belum terima tawaran suaka dari Venezuela

Posted: 09 Jul 2013 08:56 PM PDT

Moskow (ANTARA News) - Laman anti-rahasia Wikileaks pada Selasa menegaskan bahwa buron pembocor rahasia intelijen Amerika Serikat, Edward Snowden, belum secara resmi menerima suaka di Venezuela seperti yang diungkapkan oleh seorang petinggi di Rusia melalui pesan di Twitter yang kemudian dihapus.

Seorang pembuat undang-undang pro-Kremlin, Alexei Pushkov, menyebarkan kebingunan ketika ia "berkicau" melalui Twitter pada Selasa dengan menyatakan bahwa Snowden telah setuju menerima tawaran dari Caracas.

Ia menghapus kicauannya itu 30 menit setelah diunggah.

"Edward Snowden belum secara resmi menerima suaka di Venezuela. Pembuat undang-undang di Rusia itu sudah menghapus isi Twitternya," Wikileaks menulis di akun Twitternya.

Pushkov tidak berbicara secara resmi mewakili pemerintah Rusia, namun ia memiliki hubungan dekat dengan Kremlin dan diyakini memiliki pandangan yang sama dengan Presiden Vladimir Putin.

Kepala Urusan Luar Negeri pada majelis rendah Rusia itu mengatakan, "Agaknya pilihan (Venezuela) adalah yang paling dapat diandalkan bagi Snowden."

Juru bicara Putin menolak untuk memberikan komentar dan mengatakan bahwa semua pertanyaan seharusnya ditujukan langsung kepada Pushkov.

Setelah menghapus kicauannya yang asli, Pushkov dalam pesan terpisah mengatakan bahwa ia mendapat kabar terakhir mengenai Snowden dari stasiun televisi Rusia, saluran Vesti 24.

Ia kemudian menulis dengan kalimat lain atas pesannya itu dengan mengatakan Snowden telah menyetujui suaka dari Venezuela, menurut laporan televisi Vesti 24.

"Venezuela akhirnya menerima jawaban dari mantan agen CIA," suatu laporan berita tertulis pada laman media itu pada Selasa pagi.

Pada Senin, Presiden Venezuela Nicolas Maduro meminta Snowden untuk segera memutuskan apabila ia ingin terbang menuju Caracas.

"Kami sudah menerima surat permohonan suaka," kata Maduro kepada wartawan di Caracas, setelah ia menawarkan suaka bagi mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional (NSA) AS yang berusia 30 tahun itu, seperti juga kepala negara Bolivia dan Nicaragua.

"Ia harus memutuskan ketika terbang, jika akhirnya ia ingin menuju kemari," kata Maduro.

Ia menyebut tawaran dari tiga negara Amerika Latin itu sebagai "Suaka politik kolektif untuk kemanusiaan".

Masih belum jelas bagaimana pengungsi tenar dunia itu bisa meninggalkan zona singgah di bandara Sheremetyevo karena Snowden tidak memiliki dokumen perjalanan yang masih berlaku sejak ia mendarat dari Hong Kong pada 23 Juni lalu.

Tidak ada penerbangan langsung dari Moskow menuju Caracas. Cara paling cepat untuk menuju Venezuela adalah dengan terbang melalui Havana.

Seorang juru bicara dari penerbangan nasional Rusia, Aeroflot, Irina Danenberg, mengatakan ia tidak mengetahui apakah Snowden ikut dalam penerbangan ke Havana --yang meninggalkan Moskow pada Selasa pagi.

"Saya tidak mempunyai petunjuk tentang itu," katanya.

Kementerian Luar Negeri Venezuela juga sudah memperjelas bahwa belum ada suatu kontak dengan Snowden sejak Presiden Maduro menyampaikan tawarannya.

Snowden tidak pernah naik ke pesawat yang sudah di pesannya dari Moskow menuju Kuba pad 24 Juni untuk alasan yang belum diketahui.

Para pengamat mengatakan bahwa tampaknya ia dilarang terbang oleh Rusia karena tidak memiliki bukti transit setelah paspor AS miliknya dibatalkan.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan