Isnin, 17 Jun 2013

Republika Online

Republika Online


160 Petugas Siap Awasi Tempat Hiburan Selama Ramadhan

Posted: 17 Jun 2013 11:05 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demi menghormati bulan suci Ramadhan yang akan tiba sebentar lagi, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta akan membatasi waktu beroperasi tempat hiburan malam.

Untuk mendukung hal itu, Dinas Pariwisita dan Kebudayaan bekerja sama dengan Satpol PP dan Kepolisian akan menyiapkan petugas khusus yang akan mengawasi tempat-tempat hiburan tersebut.

"Setiap hari akan ada 160 pertugas yang berjaga setiap malam. Petugasnya gabungan dari Satpol PP, Dinas Pariwisata dan dibantu juga oleh Polda Metro Jaya," ujar Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta, Arie Budhiman dalam konferensi pers di Twin Plaza Hotel, Jakarta Barat, Selasa (18/6).

Petugas tersebut, kata Arie, akan fokus berjaga di wilayah yang menjadi pusat hiburan malam, seperti Gajah Mada, Hayam Wuruk, Gunung Sahari, Sunter, Pluit, Kemang, Melawai, Hayam Wuruk, Mangga Besar, Pangeran Jayakarta, Cakung, dan Pramuka.

Menurut Arie, momen saat semua tempat hiburan tutup operasi biasanya suka dimanfaatkan tempat hiburan ilegal untuk membuka bisnisnya. Oleh sebab itu, petugas juga akan melakukan penertiban pada mereka yang umumnya berada di pinggiran Jakarta. "Akan langsung disegel sama Satpol PP," katanya.  

Arie menambahkan, apabila ada tempat hiburan yang melanggar peraturan, akan dikenakan sanksi mulai dari sanksi teguran lisan, teguran tertulis, penyegelan, hingga pencabutan izin operasional.

Namun demikian, Arie melanjutkan, sejak 2009, jumlah pelanggaran semakin menurun. Dia menyebut, pada 2011 ada delapan pelanggaran. Sementara pada 2012 jumlahnya turun menjadi tujuh pelanggaran. Peraturan yang biasanya dilanggar, sambung dia, yaitu terkait jam operasional tempat hiburan.

Polisi: Demo BBM Secara Umum Kondusif

Posted: 17 Jun 2013 11:03 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Sekalipun sempat terjadi insiden penembakan gas air mata pada unjuk rasa kenaikan BBM, (17/6) lalu, pihak kepolisian menyimpulkan secara umum demonstrasi kondusif. ''Ya, demo kemarin aman dan kondusif,'' kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, Selasa (18/6).

Namun, tidak bisa dipungkiri, demonstrasi di sejumlah tempat sempat terjadi kekisruhan. Seperti di gedung MPR/ DPR, massa tidak mau beranjak pulang ketika ketentuan waktu demonstrasi sudah habis.

Rikwanto mengatakan, pihaknya terpaksa menembakkan gas air mata karena massa menginginkan demonstrasi tetap berlanjut hingga tengah malam. ''Kalau waktunya harus bubar, ya kita bubarkan, sekalipun paksa,'' katanya.

Di lain tempat, polisi juga mengantisipasi keinginan demonstrasi yang ingin dilakukan mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) di depan kampusnya di Cawang.

Rikwanto menjelaskan, pengantisipasian tersebut dengan membubarkan massa dan menggiring mereka masuk ke kampusnya. ''Mereka blokir jalan dan mengganggu pengguna jalan hingga malam,'' katanya.

Penjagaan di kampus tersebut dilakukan hingga pukul 00.00 WIB, (18/6) sama seperti Di Jalan Diponegoro. Mahasiswa UKI - YAI dilakukan penjagaan dengan rentang waktu yang sama setelah didorong masuk ke dalam kampus maisng-masing.

Rikwanto mengungkapkan, dari hasil analisa secara kalkulatif, tidak ada kerusakan fasilitas umum yang berarti akibat unjuk rasa kemarin. ''Hanya di Senayan yang pecah kacanya,'' katanya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan