Isnin, 17 Jun 2013

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Indra Birowo merambah dunia musik

Posted: 17 Jun 2013 06:41 AM PDT

Jakarta (ANTARA News) - Indra Birowo mengembangkan sayapnya ke dunia musik. Aktor dan komedian yang telah membintangi beragam film itu kini menjadi pemain drum  band pop rock Matari yang terbentuk sejak 30 Maret.

Rupanya, Indra sudah terbiasa menggebuk drum sejak menginjak bangku SMP. Kemampuannya itu selalu diasah dengan berlatih di rumah.
 
"Kalau punya kemampuan yang masih bisa di-keep, kenapa nggak? Yang begitu pasti jadi 'harta'," ujar Indra di Jakarta, Senin.

Band yang juga digawangi Rendi Ferdinal (vokal) dan Roby Tremonty (gitar) itu sudah mengeluarkan single pertama berjudul "Karma Yang Sama".

Pria yang berperan sebagai Butho Ijo dalam drama musikal Timun Mas itu mengatakan, band Matari adalah band "serius", bukan band yang dibuat asal-asalan.

"Kami lakukan step by step, bikin single, promo off air, promo on air," jelasnya.

Tapi, main band bukan impian terakhirnya. Indra mengaku masih punya beberapa impian yang belum tercapai, yaitu menjadi sutradara dan penyanyi.

"Jadi sutradara dulu pernah belajar, sekarang ingin mulai lagi. Video klip Matari itu gue yang buat," ungkapnya.

Dia pun berniat untuk belajar vokal secara formal untuk mewujudkan keinginannya tersebut.

"Gue sebenarnya pengen nyanyi,  nanti. gue  mau les,  gue yakin bisa nyanyi walaupun suara gue nggak sebagus Afgan," selorohnya.

Pasar Kangen Jogja hadirkan suasana tempo dulu

Posted: 17 Jun 2013 05:32 AM PDT

Yogyakarta (ANTARA News) - Pasar Kangen Jogja digelar untuk kelima kalinya di Taman Budaya Yogyakarta pada tanggal 19-24 Juni ini dengan menghadirkan kembali suasana tempo dulu khas Kota Gudeg itu.

"Akan ada 45 anjungan kuliner tradisional, 41 stan kerajinan dan 20 kelompok kesenian tradisional yang akan tampil selama berlangsung Pasar Kangen Jogja 2013," kata Ketua Panitia Sri Eka Kusumaningayu di Yogyakarta, Senin.

Pihaknya sudah melakukan seleksi ketat untuk menentukan jenis kuliner dan kerajinan yang akan ditampilkan pada kegiatan tersebut, dengan harapan upaya mengembalikan ruh Pasar Kangen Jogja bisa terwujud.

"Kami ingin memberikan ruang kepada masyarakat yang masih memegang teguh nilai-nilai tradisi dalam pasar kangen kali ini," ujar Sri Eka Kusumaningayu.

Penyelenggara juga memilih pengisi anjungan yang benar-benar akan menghadirkan tradisi khas Yogyakarta, bahkan penjaga anjungan juga diwajibkan mengenakan pakaian tradisional untuk membedakan dengan penyelenggaraan tahun sebelumnya.

Sejumlah kuliner tradisional yang akan ditampilkan adalah menu yang sudah jarang dijumpai, di antaranya hawug-hawug, tiwul, lopis ketan, wedang uwuh, cenil, dan arak keling.

Sedangkan seni kerajinannya di antaranya wayang kardus, topeng kayu, boneka, cincin akik, dan kaos motif lawasan.

Sementara itu, kesenian tradisional yang dipersiapkan di antaranya jathilan, campursari, wayang orang, reog, karawitan, dan wayang kulit.

"Juga akan ditampilkan barang-barang kuno. Pengunjung pun bisa melakukan tawar menawar harga sebelum membelinya," kata Sri Eka Kusumaningayu.

Barang-barang kuno yang akan ditampilkan di antaranya kotak perhiasan, arca kecil, cermin, pigura, kaset kuno bahkan gramaphone lengkap dengan piringan hitamnya.

"Selain akan mengobati rasa kangen warga terhadap suasana tempo dulu Yogyakarta, pasar ini diharapkan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung," katanya.

Seluruh kegiatan Pasar Kangen yang dipusatkan di Taman Budaya Yogyakarta tersebut terbuka untuk umum dan masyarakat serta wisatawan dapat menikmatinya tanpa dipungut biaya tiket masuk.


(E013/T007)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan