Selasa, 28 Mei 2013

Sindikasi welcomepage.okezone.com

Sindikasi welcomepage.okezone.com


SKK Migas Besaran DBH Dikaji Ulang

Posted: 28 May 2013 12:35 AM PDT

JAKARTA - Saat ini Dana Bagi Hasil (DBH) kegiatan hulu minyak dan gas bumi (migas) kepada Pemda masih minim. Karenanya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengimbau agar seluruh pemangku terkait duduk bersama.

Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini mengatakan, saat ini kondisi migas sedang kondusif dengan melihat sisi positif jangka panjang. Sektor migas sudah berpuluh-puluh tahun memberikan dana kepada APBN dan akan terus ke depan.

"Namun dengan adanya pemda merasa kurang dibanding pendapatan yang diperoleh daripada perusahaan migas, silahkan duduk bersama dengan pemerintah pusat supaya persentase dana bagi hasilnya dinaikkan. Yang sekarang 15 persen dinaikkan lah jadi 30 persen, sehingga daerah langsung merasakan," ungkap Rudi kepada wartawan di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (28/5/2013).

Rudi menjelaskan, sebenarnya pembagian hasil kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi (migas) diurus oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Dia mengungkapkan, urusan ini bukan hanya aturan Kementrian ESDM, namun pembagian hasil pusat dan daerah itu berada di kewenangan Kemenkeu.

"Mereka lah yang harus mau sedikit sharing pendapatan dari migas ditinggalkan di daerah lebih banyak sehingga masyarakat merasakan kehadiran industri migas itu jadi lebih nyaman," jelasnya.

Rudi melanjutkan, minyak akan dibagi presentasi 15 persen dan 85 persen, 15 persen untuk daerah 85 untuk pusat. 15 persen tersebut, dibagi lagi dalam kabupaten penghasil 6 persen, untuk kabupaten seluruh provinsi 6 persen, dan provinsi 3 persen.

Sedangkan dari gas 30 persen dan 70 persen. Bagian daerah penghasil hanya mendapat 12 persen, kabupaten lain dibagi rata 12 persen, dan 6 persen untuk provinsi.

"Tapi kayaknya sebaiknya DBH itu ditingkatkan kalau perlu minyak disamakan saja dengan gas semua 70 persen berbanding 30 persen. Jadi daerah dapat minyak 30 persen bukan 15 persen lagi. Itu akan sangat berikan harapan ke daerah," tukas dia. (mrt)

Merpati Klaim Rasio Bangku Sudah Terisi 85%

Posted: 28 May 2013 12:33 AM PDT

JAKARTA - PT Merpati Nusantara Airlines memaksimalkan rasio bangku terisi dari posisi saat ini sekitar 85 persen dengan melakukan berbagai program kerjasama seperti dengan Bank Mega. 

"Tahun lalu kursi yang terisi 69 persen, sekarang itu ada 80 sampai 85 persen. Kursi kosong ini bisa diisi oleh harga-harga yang menarik. Jadi tidak ada kerugian, "ujar Presiden Direktur Rudy Setyopurnomo usai acara penandatanganan kerja sama di Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (28/5/13).

Sedangkan untuk menaikkan rasio jumlah kursi yang terisi, perseroan rajin melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk dengan PT Bank Mega milik Chairul Tanjung yang menggelar program "Buy One Get One Free".

"Destinasi kami sangat menarik dan eksotis, diharap dengan program buy one get one ini bisa memerluas pasar kita, inikan sebagai pancingan, nanti orang bisa jadi mengajak temannya. Selain itu, pariwisata dan ekonomi daerah bisa tumbuh dengan adanya program ini," tukas dia.

Selain itu, Direktur Kommersial Merpati Air Sutan Banuara juga menjelaskan, dari sekitar 15 persen rasio kursi yang tidak terpakai, sebesar 10 persen akan dialokasikan untuk nasabah pemegang kartu kredit Bank Mega.

"Kita buka penjualan selama setahun 10 Juni 2013 hingga 9 Juni 2014. Nantinya alokasi seat kita sediakan bagi nasabah Bank Mega untuk seluruh penerbangan destinasi Merpati," tutupnya. (wan) (wdi)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan