Selasa, 28 Mei 2013

Republika Online

Republika Online


Bayi Lahir Operasi Caesar Berisiko Obesitas

Posted: 28 May 2013 05:50 AM PDT

Tuesday, 28 May 2013, 19:50 WIB

Blogspot.com

Penderita obesitas (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK -- Bayi yang lahir melalui operasi caesar memiliki risiko dua kali lipat menderita obesitas atau kelebihan berat badan. Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap lebih dari 10.000 anak di Inggris menemukan 83 persen anak hasil operasi caesar memiliki kelebihan berat badan dibandingkan mereka yang lahir melalui persalinan normal.

Hasil penelitian mengonfirmasi penelitian sebelumnya yang juga menemukan hubungan antara operasi caesar dan obesitas. Para peneliti percaya bahwa bayi dengan persalinan normal memiliki bakteri yang membantu mengatur metabolisme di kemudian hari. Temuan tersebut menunjukkan epidemi obesitas sebagian didorong oleh meningkatnya angka persalinan caesar. "Ada konsekuensi jangka panjang pada operasi caesar kepada anak-anak yang harus kita ketahui, " kata pemimpin peneliti Dr Jan Blustein, dari New York University School of Medicine seperti yang dilansir Daily Mail.

Reporter : Halimatul Sadiyah
Redaktur : M Irwan Ariefyanto

Tiadakah kamu mengetahui bahwa kerajaan langit dan bumi adalah kepunyaan Allah? Dan tiada bagimu selain Allah seorang pelindung maupun seorang penolong. ((QS. Al-Baqarah [2]:107))

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.

Harris Convention Hall Bandung Mulai Jadi Incaran

Posted: 28 May 2013 05:05 AM PDT

Tuesday, 28 May 2013, 19:05 WIB

Harris

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Beberapa even berskala nasional dan internasional sudah mulai banyak dan sering diselenggarakan di kota Bandung. Kota Bandung kini mulai dilirik sebagai kota MICE yang diyakini sedang getol membangun beberapa tempat atau venue yang dapat memenuhi standar yang dibutuhkan oleh para promotor atau penyelenggara event. Salah satu tempat yang sudah dipercaya dapat mengkamodir perhelatan berskala besar adalah Harris Convention Hall Festival Citylink Bandung.

Convention Hall ini masih menjadi yang terbesar di Jawa Barat, memiliki luas total 3.384m2 dengan tinggi langit-langit 7.5m tanpa pilar dan dapat mengakomodasi hingga 4.000 orang. Didirikan sejak Juli 2011 Harris Convention Hall kerap dipilih untuk menggelar acara-acara yang dihadiri ribuan undangan seperti social events, concert, graduation, exhibition, product launching, conference dan event lainnya. Kepercayaan klien tidak disia-siakan oleh pihak management HARRIS dengan memberikan fleksibilitas dari sisi harga atau rate yang ditawarkan dan jaminan service yang memuaskan dari event planner mereka yang sudah sangat berpengalaman dalam menangani event-event tersebut.

Beberapa event bergengsi yang pernah digelar adalah konser Urban Jazz & Claspherience, International Grand Royal Wedding Expo 1 & 2 yg diikuti oleh lebih dari 300 wedding vendor terkemuka nasional, The 6th Edition of International MICE & Corporate Travel Mart 2013 yang diikuti oleh lebih dari 100 peserta, Gathering Semen Tiga Roda, Panin Super Bonanza dan yang terakhir digelar dibulan Mei  kemarin adalah Gathering All New Avanza yang kesemuanya dihadiri lebih dari 1000 hingga 3000 undangan. Bila Anda tertarik untuk melihat jejeran event lainnya bisa dikunjungi di website www.harrisconventions.com.

Citra Mariska – PR Manager HARRIS Hotel & Conventions Festival Citylink mengatakan,  ''Selain memiliki Convention Hall yang terluas di Jabar, kami pun memiliki 14 meeting room berkapasitas 10 – 500 orang dgn perlengkapan meeting berstandar internasional. Dan tak perlu sulit mencari tempat menginap karena Conventions Center kami integrated dgn HARRIS Hotel dengan 180 kamar berstandar bintang empat,'' ujarnya.

Redaktur : M Irwan Ariefyanto

Buta yang paling buruk ialah buta hati.((HR. Asysyihaab))

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan