Selasa, 28 Mei 2013

Sindikasi lifestyle.okezone.com

Sindikasi lifestyle.okezone.com


Lindungi Aset Indonesia, Saatnya Tenun Distandarisasi

Posted: 28 May 2013 06:39 AM PDT

TAK cuma sekali aset Indonesia diakui negeri lain. Hal itu pun membuat Indonesia perlu lebih protektif terhadap kekayaan negeri sendiri.

Salah satu cara yang bisa dilakukan ialah membuat standarisasi khusus dari pengerjaan tenun, sehingga negara lain tak bisa mengklaimnya.

Hal itu seperti dituturkan Ketua Cita Tenun Indonesia (CTI), Okke Hatta Rajasa di Chatterbox, Plaza Senayan, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Dituturkan lebih lanjut bahwa standarisasi yang dilakukan sebaiknya lebih pada hal yang bersifat cara pembuatan mengingat setiap daerah memiliki caranya sendiri.

"Standarisasi lebih kepada cara membuat kain tenun. Jadi, standarisasi lebih kepada tekniknya agar menghasilkan sesuatu yang berbeda
. Standarisasi itu sangat diperlukan. Kita berpacu dengan waktu. Standarisasi dulu yang global baru ke detailnya supaya tidak disontek orang," tutupnya. (tty)

Okke Hatta Rajasa Dukung Standarisasi Tenun

Posted: 28 May 2013 05:36 AM PDT

SELAIN batik, tenun menjadi salah satu kain adati yang menjadi kekayaan Tanah Air. Sebelum keindahan tersebut dicuri negeri tetangga, standarisasi pun perlu dilakukan.

Wacana tersebut pun sudah direncanakan pemerintah sebagai bentuk proteksi kekayaan negeri. Gati Wibawaningsih, Direktur IKM wilayah II Kementerian Perindustrian dan Perdagangan RI mengatakan hal tersebut, baru-baru ini.

Menanggapi wacana tersebut, Ketua Cinta Tenun Indonesia (CTI), Okke Hatta Rajasa pun mendukung penuh rencana itu. Apalagi, upaya tersebut menjadi kebutuhan wajib agar tenun terproteksi dengan baik ke depannya.

"Standarisasi tenun sangatlah perlu dilakukan," tuturnya di Chatterbox, Plaza Senayan, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Okke menjamin bahwa CTI sangat terbuka sekaligus menyambut positif rencana pemerintah tersebut. Bahkan, Okke juga membuka ruang sinergi agar upaya tersebut berjalan lancar.

"Pemerintah bisa berkolaborasi dengan CTI untuk memberikan acuan pada pengrajin. Jadi dengan sinergi tersebut, pemerintah tidak perlu bekerja dari awal lagi. Kami sangat terbuka," tutupnya. (tty)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan