Selasa, 14 Mei 2013

Sindikasi welcomepage.okezone.com

Sindikasi welcomepage.okezone.com


Naikkan BBM, Seharusnya Negara Bisa Hemat Rp73,5 T

Posted: 14 May 2013 12:33 AM PDT

JAKARTA - Skenario kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Premium dan Solar, diperkirakan dapat menghemat anggaran Rp36,75 triliun jika dilakukan di pertengahan tahun ini. Namun, bila dilakukan dari awal tahun, negara bisa menghemat Rp73,5 triliun.

"Bila dilakukan dari awal tahun bisa menghemat 73,5 triliun, tapi bila penghematan mulai tengah tahun menghemat Rp36,75triliun," kata chief economist Bank Mandiri, Destry Damayanti, saat pemaparannya di Plaza Mandiri, Jakarta, Kamis (14/5/2013).

Destry menambahkan, bila dikurangi dengan biaya Bantuan Langsung Tunai (BLT), penghematan yang didapat akan mencapai Rp22,75 triliun. "Bila memakai skenario Premium dan solar sama-sama naik Rp1.500 penghematan anggaran Rp37 triliun," ujar Destry.

Sebelumnya, pemerintah berencana untuk memberlakukan kenaikan BBM bersubsidi jenis premium dan solar. Namun, kenaikan premium dipastikan akan lebih tinggi ketimbang kenaikan yang diterapkan pada solar. Salah satu pertimbangan yang diambil pada kenaikan harga solar, lantaran solar tersebut digunakan oleh para nelayan.

Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan, kenaikan BBM Bersubsidi jenis solar lebih rendah dari Premium. Namun, dia belum dapat menyebutkan besaran kenaikan tersebut, karena masih di ajukan DPR. (mrt)

Hatta: Tak Perlu Curigai BLT

Posted: 14 May 2013 12:30 AM PDT

JAKARTA - Pemerintah membantah kecurigaan masyarakat atas pengadaan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang bersifat politis. Masalahnya, dengan adanya berbagai macam kecurigaan ini, maka sulit bagi pemerintah untuk menerapkan kebijakan.

"Enggak perlu curiga, kita sangat senang kalau semuanya kawan-kawan menancapkan benderanya di tempat pembagian, enggak perlu dicurigai," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa di Gedung BPK, Jakarta, Selasa (14/5/2013).

Menurut Hatta, Secara logika, dalam masa pemerintahan 1,5 tahun lagi pemerintah akan lebih tenang jika tidak menerapkan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Namun, hal ini harus dilakukan, agar pemerintah berikutnya tidak dipusingkan lagi dengan masalah BBM bersubsidi.

"Kalau Pak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) enggak mau pusing, (seharusnya) biarkan saja pemerintahan selanjutnya melaksanakan ini. Tapi kan tidak seperti itu," katanya.

Hatta mengatakan, bila selalu dicurigai, maka pemerintah SBY akan dirugikan. Namun jika dilihat secara universal, maka hal ini dapat merugikan negara, bangsa, ekonomi nasional, yang ke depan harus terus menjaga momentum agar tetap baik. (mrt)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan