Selasa, 14 Mei 2013

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Jokowi titip tiga hal kepada Walikota Jaksel

Posted: 14 May 2013 07:44 PM PDT

Jakarta (ANTARA News) - Ketika melantik Walikota Jakarta Selatan Syamsudin Noor pagi ini di Kawasan Budaya Betawi Setu Babakan, Jokowi menyampaikan beberapa poin penting kepada Walikota baru. 

"Saya hanya titip tiga hal kepada Walikota Jakarta Selatan yang baru beserta jajarannya," kata Jokowi. 

Pertama, kata Jokowi, jaga Jakarta Selatan sebagai daerah tangkapan air. Jokowi menyebut situ, waduk, dan daerah hijau masih banyak di Jakarta Selatan.

"Jangan sampai daerah hijau berubah jadi mal, daerah tangkapan air diuruk kemudian jadi perumahan mewah," katanya.

Kedua, program-program besar Jakarta seperti Mass Rapid Transit (MRT) dan normalisasi sungai yang banyak dimulai di Jakarta Selatan.

"Lakukan pendekatan komunikasi sehingga rakyat mendukung dan program juga bisa berjalan lancar," katanya. 

Ketiga, Jakarta harus memiliki karakter dan identitas yang jelas. Untuk inilah dia memilih Setu Babakan sebagai tempat pelantikan.

"Karena Jakarta merupakan identitas dan karakter Betawi," katanya.

Jokowi mengaku sudah menyiapkan Rp290 miliar untuk revitalisasi Setu Babakan menjadi kawasan wisata. "Tahun ini mulai dan mudah-mudahan tahun depan selesai," katanya.

Pastika berharap pemimpin terpilih dapat dipercaya

Posted: 14 May 2013 07:39 PM PDT

Denpasar (ANTARA News) - Calon Gubernur Made Mangku Pastika berharap pemimpin Bali yang terpilih dalam pilkada, Rabu, dapat dipercaya masyarakat.

"Ini bukan menang kalah, tetapi siapa yang dipilih oleh rakyat dan tidak," kata Pastika usai mencoblos di TPS 11, SD 5 Penatih di Denpasar, Rabu pagi.

Dia menginginkan proses pemilihan yang jujur karena jika tak jujur, akan menghasilkan pemimpin tak jujur dan menyebabkan Pilkada Bali cacat hukum.

Terkait dugaan setiap pemilih di daerah Kubu, Karangasem mendapatkan surat suara lima hingga enam lembar, Pastika menyerahkan KPU dan Panwaslu untuk menindaklanjutinya.

"Hal seperti itu potensial bisa menimbulkan konflik dan ini harus dicegah karena mencari pemimpin harus jujur," ujarnya.

Dia mengaku sudah bekerja keras dan sebagian masyarakat sudah merasakannya, namun dia menyerahkan publik untuk menilainya. "Kalau di Bali istilahnya depang anake ngadanin (biarlah orang lain menilai). Kita tidak boleh menilai diri sendiri, karena pasti tidak fair," katanya.

Pastika diusung delapan partai politik meliputi Partai Golkar, Demokrat, Hanura, Gerindra, Partai Nasional Benteng Kerakyatan, Partai Karya Peduli Bangsa, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, dan Partai Amanat Nasional.

Sedangkan lawannya, Puspayoga dan Dewa Nyoman Sukrawan, diusung PDIP yang menjadi pemenang Pemilu 1999, 2004, dan 2009.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan