Khamis, 21 Mac 2013

Republika Online

Republika Online


Kunyah Permen Karet Bisa Dongkrak Konsentrasi

Posted: 21 Mar 2013 09:00 PM PDT

Jumat, 22 Maret 2013, 11:00 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permen karet ternyata tidak hanya berfungsi penyegar napas, tapi juga dapat meningkatkan konsentrasi.

Menurut sebuah hasil studi terbaru yang dilakukan para ilmuwan di Inggris, mengunyah permen karet terbukti dapat meningkatkan konsentrasi, terutama ketika sedang melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan memori otak.

Untuk keperluan ini, peneliti melibatkan 38 orang responden yang dibagi menjadi dua kelompok. Tiap kelompok diberi tugas selama 30 menit yang meminta mereka untuk mendengarkan daftar angka satu sampai sembilan yang dibacakan secara acak.

Kelompok yang mendengarkan sambil mengunyah permen karet memiliki reaksi yang lebih cepat dengan hasil yang lebih akurat, dibandingkan dengan kelompok yang tidak mengunyah permen karet.

"Menariknya, peserta yang tidak mengunyah permen karet pada awalnya melakukan tes ini dengan baik, namun pada akhirnya disusul oleh peserta yang mengunyah permen karet," kata salah satu penulis penelitian dari Cardiff University, Kate Morgan, sebagaimana dilansir dari Health.

Redaktur : Yudha Manggala P Putra
Sumber : Antara

Buta yang paling buruk ialah buta hati.((HR. Asysyihaab))

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.

Olahraga Jadi Resep Pengobatan Termurah

Posted: 21 Mar 2013 05:20 AM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Olahraga atau aktifitas fisik bisa jadi adalah resep pengobatan yang termurah. Dengan melakukan olah raga, maka kita sudah dapat memerangi banyak resiko penyakit, seperti diabetes, kanker, sakit jantung bahkan depresi, kata Direktur Medik The Singapore Sport Medicine Center, Dr. Ben Tan.

"Olahraga bisa dimasukan sebagai bagian dari resep," ujar Dr. Ben Tan di Jakarta. Ia percaya bahwa olahraga dapat mencegah atau mengobati berbagai macam penyakit, dan harus dipertimbangkan sebagai bagian dari pengobatan medis. Hal ini telah dijalankannya sejak dua tahun ini di Singapura.

Inisiatif untuk memasukan olahraga sebagai bagian dari pengobatan telah dijalankan oleh 34 negara. Diawali oleh Negara Amerika yang telah memulai adanya program ini, diikuti oleh negara-negara lainnya, termasuk di kawasan Asia. Untuk Asia Tenggara, Singapura adalah Negara yang pertama kali memulai program Exercise Is Medicine (EIM).

Di Indonesia, program EIM harus dijalankan secara bersama, baik oleh pemerintah, penyedia layanan kesehatan, serta pihak swasta. Oleh karenanya, Ben Tan secara aktif melakukan sosialisasi program ini kepada semua pihak, termasuk ke pihak pemerintah, serta pihak pemberi layanan kesehatan, khususnya para dokter.

"Saya percaya bahwa program ini dapat dijalankan dan diimplementasikan di Indonesia, namun harus didukung oleh semua pihak, termasuk pihak swasta", ujar Ben Tan.

Salah satu perusahaan penyedia minuman kola di Indonesia juga turut aktif berpartisipasi dalam pengembangan program ini di Indonesia. Hal ini sejalan dengan kebijakan perusahaan tersebut dalam mendorong perilaku hidup aktif dan seimbang dengan pilihan gizi sehat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan