Ahad, 17 Mac 2013

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


China Eksportir Senjata Kelima di Dunia

Posted: 18 Mar 2013 03:55 AM PDT

Bisnis Senjata

China Eksportir Senjata Kelima di Dunia

Penulis : Simon Saragih | Senin, 18 Maret 2013 | 10:55 WIB

STOCKHOLM, KOMPAS.com - China kini telah menjadi eksportir senjata kelima terbesar di dunia denggan menggeser posisi Inggris yang sebelumnya berada pada posisi itu. Ini adalah peringkat tertinggi untuk China sejak Perang Dingin soal ekspor senjata.

Demikian diberitakan kantor berita Reuters, Senin (18/3), dengan mengutip Stockholm International Research Institute (SIPRI), think-tank yang punya reputasi dan berbasis di Swedia.

Menurut SIPRI, volume ekspor senjata China naik 162 persen selama periode 2008 - 2012 jika dibandingkan periode lima tahun sebelumnya. Pangsa pasar China dalam perdagangan senjata dunia juga naik dari 2 persen menjadi 5 persen dalam periode yang sama.

Perdagangan senjata dunia masih didominasi AS dan Rusia, yang masing-masing punya pangsa pasar 30 persen dan 26 persen. Jerman dan Perancis menduduki peringkat ketiga dan keempat sebagai eksportir terbesar senjata.

"China berkembang sebagai sumber pasokan senjata bagi sejumlah negara," kata Paul Holtom, Direktur Program Transfer Senjata SIPRI.

Pakistan menjadi tujuan utama ekspor senjata China. Sebanyak 55 persen dari total ekspor senjata China dtujukan ke Pakistan. Myanmar menyerap 8 persen ekspor senjata China, Bangladesh (7 persen).

Aljazair, Venezuela dan Maroko telah memberi frigat, pesawat dan kendaran tempur buatan China dalam beberapa tahun terakhir. China memproduksi helikopter tempur, rudal, dan dan jenis-jenis senjata untuk kategori pertahanan udara.

Editor :

Tjahja Gunawan Diredja

Gara-gara Tato Turis Inggris Dideportasi

Posted: 18 Mar 2013 03:07 AM PDT

Seorang turis asal Inggris mengaku 'kaget dan marah' karena diusir keluar dari Sri Lanka setelah menunjukkan di lengan kanannya ada rajah dengan gambar muka Sang Buddha.

Antony Ratcliffe, 42, berasal dari Nottingham bermaksud liburan ke Sri Lanka pada Jumat (15/3) lalu namun begitu mendarat di bandar udara terbesar di Kolombo ternyata dideportasi karena dianggap tak punya rasa hormat pada kepercayaan Buddhisme.

Mayoritas warga Sri Lanka dari suku Sinhala sebagian besar memeluk agama Buddha dan aparat sangat keras menerapkan aturan terhadap perilaku yang dipandang menghina kepercayaan mereka.

Namun menurut Ratcliffe justru tatonya yang menunjukkan gambaran wajah 'yang teduh' dan damai merupakan bentuk kekaguman terhadap sosok Buddha.

Setelah penerbangan selama dua belas jam dari London-Malaysia-Sri Lanka, Ratcliffe dihentikan petugas ketika sedang menuju pintu keluar bandar udara Bandaranaike di Kolombo.

Ratcliffe yang pernah menjadi petugas pengawas infeksi layanan ambulans di Inggris bermaksud tinggal di Sri Lanka selama dua hari dan sudah mengantongi visa turis untuk tujuan itu.

Namun begitu petugas bandara melihat gambar tato Buddha nampak dari lengan kausnya, penggemar fotografi itu mengatakan langsung digelandang oleh petugas bandara.

"Petugas langsung menggila. Kelihatan di wajahnya dia marah betul dan mengatakan saya harus kembali ke London," kata Ratcliffe kepada BBC.

Pelanggaran Serius

Seorang petugas imigrasi yang tak disebutkan namanya kepada sebuah koran lokal di Kolombo mengatakan pengusiran antara lain dilakukan karena saat ditanyai soal tatonya itu Ratcliffe menjawab dengan "sangat tidak hormat" tentang agama Buddha.

Sebaliknya menurut si tertuduh, dirinya menjawab semua pertanyaan dengan tenang dan mengikuti semua prosedur petugas setempat. "Mereka ambil paspor saya lalu menahan saya selama satu setengah jam. Silih berganti petugas datang melihat tato di lengan saya sambil geleng-geleng kepala."

"Saya menjelaskan sikap saya, memohon, tapi pimpinan petugasnya bilang 'diam, diam' dan menolak bicara pada saya."

Ratcliffe sendiri mengaku mengikuti filosofi Buddhisme dan membuat tato itu sebagai bentuk penghormatan dan kecintaan pada seni rajah tubuh.

Akhirnya pria yang mengaku membuat tatonya di Burma itu dipulangkan melalui jalur Kuala Lumpur-London.

Sekitar 100.000 warga Inggris mengunjungi Sri Lanka tiap tahun dan merupakan sekitar 10 persen dari total turis ke negara itu. Inggris juga merupakan mitra dagang terbesar kedua negara itu setelah India.

Kepada para calon turis, pemerintah Inggris telah menegaskan bahwa 'berlaku tak layak terkait sosok Buddha atau patungnya merupakan bentuk pelanggaran serius yang dapat mengakibatkan turis dipenjara'.

Tahun lalu tiga turis Perancis juga dihukum percobaan penjara karena potret yang menunjukkan mereka seolah tengah berciuman dengan patung sang Buddha di sebuah kuil.

Tahun 2010 artis penyanyi AS, Akon juga ditolak masuk Sri Lanka setelah rekaman dalam video musiknya menunjukkan seorang perempuan berbaju super minim menari-nari di depan patung Buddha.

Editor :

Egidius Patnistik

Tiada ulasan:

Catat Ulasan