Selasa, 19 Februari 2013

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Ulama Lokal Jadi Tokoh Perdamaian Konflik Suriah

Posted: 19 Feb 2013 06:33 AM PST

Wahyu Dwi Anggoro

DAMASKUS – Ulama lokal bernama Sheikh Muhammad Habib Fendi berhasil menengahi kesepakatan gencatan senjata di satu kota kecil di perbatasan Suriah dengan Lebanon. Perdamaian di Kota Talkalakh dianggap dapat menjadi contoh perdamaian bagi wilayah Suriah lainnya yang masih berkutat dalam pertempuran.
 
Sebelumnya selama konflik berlangsung, penduduk Kota Talkalakh terpecah menjadi dua kubu. Penduduk yang berasal dari kelompok Sunni mendukung perjuangan oposisi sedangkan penduduk dari kelompk Alawite tetap loyal dengan Presideh Bashar al-Assad.
 
Namun perseteruan di kota tersebut berhasil diakhiri oleh Sheikh Habib yang berasal dari kelompok Sunni. Ulama tersebut meminta pasukan oposisi untuk menurunkan senjata, dan sebagai balasannya pasukan pemerintah akan menghentikan serangan martirnya ke wilayah penduduk Sunni di kota itu.
 
"Saya pikir cinta adalah bagian dari agama saya. Mungkin ini terdengar gila tapi saya ingin memimpin pengikut saya dengan mengajarkan cinta kepada mereka," ujar Sheikh Habib, seperti dikutip Guardian, Senin (18/2/2013).
 
Upaya perdamaian yang dilakukan Sheikh Habib pun mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah Suriah. Presiden Bashar al-Assad sempat mengundang Sheikh Habib dan pemimpin lokal lainnya ke istana untuk mendiskusikan tentang upaya rekonsiliasi di negara Arab itu.
 
Sheikh Habib menyatakan kesepakatan gencatan senjata di Kota Talkalakh dicapai melalaui proses yang panjang. Kesepakatan gencatan senjata itu pun masih belum dapat sepenuhnya menghilangkan kecurigaan diantara kedua kubu yang berseteru.
 
"Kami telah menyepakati gencatan senjata, namun kami belum dapat sepenuhnya mempercayai pihak pemerintah," ujar pemimpin oposisi di Kota Talkalakh, Abu Oday.
(AUL)

China: AS di Balik Krisis Nuklir Korut

Posted: 19 Feb 2013 06:05 AM PST

Fajar Nugraha

BEIJING - Uji coba nuklir yang dilakukan oleh Korea Utara (Korut) dianggap bukan sepenuhnya kesalahan dari Negara Komunis itu. China justru menganggap krisis nuklir yang dipicu Korut saat ini, merupakan ulah dari Amerika Serikat (AS).
 
Tuduhan ini keluar saat sebuah surat kabar miliki Negeri Tirai Bambu mengatakan Washington sebagai biang keladi uji coba nuklir Korut. Sikap Kementerian Luar Negeri China yang menolak uji coba tetapi tidak memberikan tindakan, menjadi penilaian dari Surat Kabar China Daily.
 
"AS seharusnya menjadi pihak yang dipersalahkan dalam meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea. Mereka tidak menghormati keamanan dari Korut, itu sebabnya masalah nuklir di Semenanjung Korea tidak pernah usai," tulis China Daily, yang mengutip seorang peneliti di Akademi Ilmu Sosial China, seperti dikutip AFP, Selasa (19/2/2013).
 
Atas kondisi yang terjadi saat ini, AS diminta untuk segera mengambil tindakan nyata guna meredakan ketegangan di Semenanjung Korea. Bila tidak dilakukan, AS dianggap memanfaatkan kondisi ini untuk mengambil keuntungan.
 
"Mereka mungkin saja tidak ingin masalah (nuklir Korut) diselesaikan, karena bisa menjadi alasan untuk mengerahkan rudal dan melakukan latihan di wilayah semenanjung. Kondisi ini bisa dianggap upaya untuk menyeimbangkan kekuataan di Asia," lanjut tuduhan China Daily.
 
Tetapi banyak juga yang menghendaki agar Korut diberikan hukuman. Namun masalah baru yang muncul adalah, hukuman apa yang tepat diterapkan oleh China kepada Korut.
 
 
(faj)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan