Rabu, 6 Februari 2013

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Banjir Jakarta akibat pusaran massa udara

Posted: 06 Feb 2013 07:44 AM PST

Jakarta (ANTARA News) - Banjir yang sempat menggenangi sejumlah ruas jalan dan pemukiman di Jakarta, Rabu sore, disebabkan pusaran massa udara akibat tekanan rendah --diistilahkan eddie-- di utara Jakarta.

"Pusaran ini mengakibatkan pembentukan konvergensi awan di wilayah tersebut," kata Kepala Bidang Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pembuatan Hujan BPPT, Tri Handoko Seto, di Jakarta, Rbu.

Menurut dia, awalnya massa udara dari timur Jakarta bergerak menuju Jakarta dan berbelok ke utara mengakibatkan pembentukan cluster awan di Jakarta dan sekitarnya, awan ini turun sebagai hujan.

"Diprediksi sejak malam ini hujan berpeluang tetap terjadi hingga pagi hari dengan intensitas ringan hingga sedang," katanya.

Teknologi Modifikasi Cuaca, Rabu ini, katanya, dilakukan dengan melakukan penyemaian empat sorti penerbangan. Keempat sortie itu dilakukan dua kali penerbangan C-130 Herkules dari Skuadron Udara 31 TNI AU dan dua kali oleh C-212 Aviocar dari Skuadron Udara 2 TNI AU. 

Mereka lepas landas dari Pangkalan Udara Utama Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, menebar 11 ton garam, langsung mengudara ke arah timur, tenggara dan selatan Jabodetabek. Teknologi ini relatif baru dipakai di Indonesia dan diakui mampu menekan potensi kerugian material dan immaterial akibat banjir. 

Operasi TMC digelar atas permintaan Gubernur DKI Jakarta kepada Kepala BNPB yang segera direspons bekerja sama dengan BPPT untuk melaksanakan TMC selama 2 bulan, yaitu 26 Januari sampai 25 Maret 2013 dengan anggaran Rp13 miliar.


18 batang flare dibakar di 14 lokasi GBG (Ground Based Generator) untuk mengganggu pertumbuhan awan hujan di dalam wilayah Jabodetabek.

Konsentrasi hujan ada di Jabodetabek bagian utara Jakarta. Sementara di Bogor, hujan tidak terlalu besar. Diharapkan malam ini curah hujan di udara Jabodetabek berkurang.

Pada Rabu sore, hujan deras mengguyur ibukota menyebabkan sejumlah ruas jalan di Jakarta macet parah.

Jalur Kereta Api Listrik (KRL) yang menuju Tanah Abang baik dari Manggarai maupun dari Serpong juga sempat terendam air sehingga tak dapat dilalui.

(D009)

Dede Yusuf kontrak rumah

Posted: 06 Feb 2013 07:43 AM PST

Bandung (ANTARA News) - Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf Macan Efendi meninggalkan rumah dinasnya yang terletak di Kota Bandung, Rabu, karena cuti kampanye untuk mengikuti Pilgub Jabar 2013, selama cuti dirinya mengontrak rumah di Perumahan Setramurni.

"Berdasarkan informasi dari tim, Pak Dede sudah meninggalkan rumah dinas malam ini sekitar jam 7 malam dan sekarang menyewa rumah di Perumahan Sentramurni Kota Bandung. Untuk harga sewanya Rp10 juta per bulan," kata Sekretaris Babarengan Macan Center (BMC) Dadan Hendaya, ketika dihubungi melalui telepon.

Menurut dia, penyewaan rumah dinas yang terletak di Jalan Ir H Djuanda Nomor 148 Kota Bandung tersebut sudah dilakukan sejak dua bulan lalu.

Jika Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan "angkat koper" dengan membawa serta pakaian, buku, dan kucing persia peliharaannya, Dede Yusuf ternyata hanya membawa dua koper cukup besar yang berisi keperluan pribadi.

"Barang yang dibawa ngak banyak karena sudah dicicil kan sebelumnya, jadi tadi itu cuma membereskan saja," kata dia.

Sementara itu, sebuah insiden kecil terjadi antara petugas kemanan dengan para jurnalis televisi yang akan meliput peristiwa pindahnya Dede Yusuf dari rumah dinasnya karena maju sebagai calon gubernur Jabar 2013.

"Tentunya kami kecewa dan sempat bersitegang dengan petugas keamanan saat akan meliput pindahan wakil gubernur Dede Yusuf dari rumah dinasnya. Kawan kawan jurnalis hanya dibiarkan didepan gerbang sambil kehujanan," kata kontributor TV One Jhon Hendra.

Ia menuturkan, para jurnalis televisi datang ke rumah dinas Wakil Gubernur Jawa Barat ini berdasarkan undangan dari tim sukses pasangan Dede Yusuf-Lex Laksmana.

Menyikapi hal tersebut, Dadan Hendaya yang juga menjabat sebagai Juru Bicara Koalisi Babarengen untuk pemenangan Dede Yusuf-Laksaman mengatakan adanya kesalah pahaman antara tim sukses dan petugas keamanan kediaman wakil gubernur.

"Dan saya menyatakan permohonan maaf atas ketidaknyamanan rekan-rekan media saat menjalankan tugasnya. Ini ada salah persepsi anatara tim sukses dan kemanan. Sekali lagi saya minta maaf atas kejadian ini," katanya.
(ANT)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan