Rabu, 30 Januari 2013

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Dosen Unud susun kamus valensi bahasa Bali

Posted: 30 Jan 2013 07:50 AM PST

Denpasar (ANTARA News) - Dosen Fakultas Sastra Universitas Udayana (Unud) Denpasar Prof Ketut Artawa menyusun kamus valensi bahasa Bali untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif kepada masyarakat mengenai penggunaan kosakata bahasa daerah itu.

"Penyusunan kamus valensi ini sebenarnya untuk mendukung perangkat pembelajaran bahasa Bali juga," katanya di Denpasar, Rabu.

Penyusunan kamus tersebut terinspirasi oleh kamus bahasa Inggris yang menyajikan setiap kata dasar tertentu dilengkapi dengan contoh-contoh kalimat dan bentukan dari kata dasar itu.

"Misalnya untuk kata dingin pada bahasa Bali ditampilkan pula kata `dinginin` dan `dinginang` lengkap dengan penggunaannya dalam kalimat. Walaupun kata dasarnya sama, maknanya menjadi berbeda ketika mendapat imbuhan," ujarnya.

Namun untuk contoh kalimat, jelas dia, tidak akan dibuatnya sendiri tetapi diambil dari teks cerita yang sudah ada.

"Tugas saya pada penyusunan kamus itu lebih pada merumuskan pola sehingga masyarakat menjadi lebih mudah untuk menggunakan kata dalam bahasa Bali," ucap Pembantu Dekan I Fakultas Sastra Unud itu.

Artawa tidak memberi target khusus penyelesaian kamus itu, tetapi harapannya dapat rampung paling tidak untuk tiga tahun ke depan. Ia akan bekerja menyusun kamus dengan timnya di Fakultas Sastra Unud.

Dia sebelumnya pernah membuat artikel berbahasa asing terkait kamus valensi bahasa Bali. "Dari artikel itu akan saya pakai dasar untuk membuat atau mengkompilasi kamus valensi. Namun, saya juga akan membuat kajian teoretisnya juga," katanya.

Pengamat sastra itu menambahkan, jika tidak ada kajian teoritisnya, maka dianggap semata-mata hanya mendata kata yang sudah ada.

"Saya juga terobsesi hasil penelitia. Saya ingin menulis tata bahasa Bali yang komprehensif. Memang sudah ada tata bahasa Bali baku, tetapi itu `kan sangat terbatas jumlahnya," ujarnya.

Menurut dia, bahasa Bali menjadi salah satu bahasa yang menarik jika dilihat dari kajian sosiolinguistik, tipologi, dan teori bahasa.

"Bahasa Bali selalu memberikan tantangan tersendiri bagi para pencinta sastra," kata Artawa.
(KR-LHS/M038)

Batam ingin jadi kiblat perfilman ASEAN

Posted: 30 Jan 2013 07:48 AM PST

Batam (ANTARA News) - Pemerintah Kota Batam menginginkan Batam menjadi kiblat perfilman ASEAN, menyusul beberapa produksi film dan serial internasional di kawasan itu.

"Bisa jadi, dengan dukungan masyarakat Batam, suatu ketika jadi kiblat perfilman ASEAN," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam, Yusfa Hendri di Batam, Rabu.

Batam memiliki studio film terbesar di Asia Tenggara, Studio Kinema Infinite yang terletak di Nongsa. Studio garapan Mike Wiluan itu sudah memproduksi film Dead Mine dan serial HBO pertama, Serangoon Road.

Studio Kinema juga memproduksi berbagai serial dan film kartun yang tayang di jaringan televisi cartoon network dan televisi lain di luar negeri.

Selain karena memiliki Studio Kinema, kata Yusfa, Batam juga kaya akan seniman-seniman film.

Rumah produksi di Batam juga mulai menggeliat dengan memproduksi film-film bagus dengan nilai edukasi yang tinggi seperti film Laskar Anak Pulau dan True Heart yang kini sedang diputar di bioskop-bioskop Jakarta.

Ia mengatakan 2012 merupakan tonggak kebangkitan sineas Batam dengan produksi film Laskar Anak Pulau yang didominasi pemain film dan kru lokal Batam.

Terpisah, Production Assistant Infinite Studio, Mutiara Laksmi, mengatakan sekitar 200 warga negara Indonesia terlibat dalam pembuatan serial drama HBO Serangoon Road yang juga dibintangi aktor Indonesia, Ario Bayu.

"Sebanyak 200 orang itu kru, ada yang orang Batam, ada juga yang didatangkan dari Jakarta," kata dia

Warga Kota Batam terutama yang tinggal di pesisir Pantai Nongsa dan Batu Besar juga meraup rezeki dari pembuatan film drama seri HBO Serangoon Road.

Puluhan warga pesisir mendapatkan rezeki dari bermain sebagai figuran dari film yang dibintangi Joan Chen itu, kata warga Nongsa, Ida.

"Alhamdulillah, bisa beli motor ini," kata Ida sambil menunjukan motor barunya.

Ia kebagian banyak peran dalam serial 10 episode itu.

"Lewat-lewat saja, tidak ada cakap. Tapi banyak. Sering juga," kata Ida.

Selain dirinya, empat anaknya pun ikut mengambil peran figuran film kerja sama HBO Asia dengan ABC Australia itu.
(Y011/Y008)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan