Selasa, 27 November 2012

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Pengadilan tolak pindahkan Mubarak ke rumah sakit militer

Posted: 27 Nov 2012 08:40 PM PST

Mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak saat duduk di balik terali besi di dalam ruang sidang di Kairo, Mesir. Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena memerintahkan pembunuhan terhadap pengunjuk rasa.(REUTERS/Egypt TV via Reuters TV)

Berita Terkait

Kairo (ANTARA News) - Lembaga Pengadilan Kairo di Mesir menolak permintaan pemindahan mantan Presiden Hosni Mubarak dari rumah sakit di penjara Tora ke rumah sakit militer, demikian laporan kantor berita Mesir, MENA, pada Selasa (27/11).

Para pengacara Mubarak mengajukan tuntutan untuk memindahkan dia ke rumah sakit militer karena kondisi kesehatannya yang memburuk.

Menurut laporan kantor berita Xinhua, mereka juga menyatakan bahwa rumah sakit penjara Tora kekurangan peralatan medis yang memadai bagi kondisi kesehatan Mubarak.

Mubarak dan mantan menteri dalam negerinya, Habib al-Adli, menjalani hukuman penjara seumur hidup setelah menghadapi dakwaan memerintahkan pembunuhan pemrotes selama kerusuhan tahun lalu.

Putra Mubarak, Alaa dan Gamal, dipenjarakan sambil menunggu penyelidikan dalam kasus dugaan korupsi dan mencari keuntungan.

(C003)

Editor: Maryati

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

150 cedera dalam bentrokan di seluruh Mesir

Posted: 27 Nov 2012 08:10 PM PST

Pemrotes berlari dari polisi dalam bentrokan di Lapangan Tahrir, Kairo, Minggu (25/11), selama aksi menentang Dekrit Presiden Mohamed Moursi yang menempatkan keputusannya diatas hukum. (REUTERS/Mohamed Abd El Ghany)

Berita Terkait

Kairo (ANTARA News) - Sedikitnya 150 orang cedera dalam bentrokan yang terjadi selama aksi protes di Kairo dan lokasi lain di seluruh Mesir pada Selasa (27/11) untuk menentang deklarasi undang-undang baru yang dipandang sebagai upaya Presiden Mohamed Moursi untuk mendapatkan kekuasaan yang lebih besar.

Seorang pemrotes meninggal dunia karena serangan jantung saat berbaris di lapangan Tahrir di pusat kairo, demikian pernyataan Otoritas Ambulans Mesir Mohamed Sultan yang dikutip kantor berita MENA.

Ia menambahkan, di Kairo saja ada 21 orang yang cedera dan ada banyak lagi di wilayah gubernuran lain kecuali Gharbiya.

Dalam kejadian yang berkaitan, bentrokan antara pendukung dan penentang Moursi terjadi di luar kantor Partai Keadilan dan Kebebasan (FJP) dan Ikhwanul Muslimin di Gubernuran Gharbiya telah membuat 129 orang terluka.

Demonstrasi besar dilakukan di seluruh negeri untuk menolak deklarasi undang-undang yang diumumkan oleh Moursi pada Kamis (22/11).

Deklarasi undang-undang tersebut menetapkan semua hukum, dekrit dan deklarasi undang-undang yang dikeluarkan oleh Presiden sejak memangku jabatan pada 30 Juni 2012 adalah final dan tak boleh ditentang oleh siapa pun.

Juru Bicara Presiden, Yasser Ali, yang menyebut keputusan Presiden itu "revolusioner," mengatakan tak ada lembaga hukum yang berwenang membubarkan Majelis Shura (Majelis Tinggi) atau Majelis Konstituen.

Sementara itu, Kabinet Mesir dijadwalkan bertemu pada Rabu untuk membahas perkembangan di Mesir. Perdana Menteri Mesir Hisham Qandil akan memimpin pertemuan itu, demikian laporan Xinhua.

(C003)

Editor: Maryati

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan