Isnin, 10 September 2012

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Penjara Bagram Resmi Diserahkan ke Afghanistan

Posted: 10 Sep 2012 08:09 AM PDT

KABUL - Pemerintah Amerika Serikat (AS) resmi menyerahkan kendali penjara Bagram di Afghanistan, ke tangan Pemerintah Afghanistan. Perpindahan wewenang ini dilakukan meski ada perbedaan pendapat mengenai perpindahan penghuni tahanan.

Upacara penyerahan wewenang ini berlangsung di Pangkalan Militer AS di Bagram. Presiden Afghanistan Hamid Karzai menyatakan, perpindahan wewenang ini merupakan kemenangan atas kedualtan Afghanistan.

Penjara yang dikenal sebagai Fasilitas Penjara Parwan, selama ini dikenal sebagai fokus kontroversi. Tetapi kasus yang meliputi penjara ini tidak sampai seperti masalah yang di alami penjara Guantanamo Bay di Kuba dan Penjara Abu Ghraib di Irak.

Tetapi Penjara Bagram kerap mengundang kontroversi dari warga Afghanistan. Sekitar Juli lalu, beberapa pasukan AS membakar Alquran dan pada akhirnya memicu kekerasan yang menyebabkan sekira 40 orang tewas. Insiden ini menimbulkan protes anti-AS di seluruh Afghanistan.

Sementara dengan kembalinya Penjara Bagram ke kekuasaan Afghanistan, menjadi kebanggaan dari pemerintah setempat. "Kami mengatakan kepada Presiden Afghanistan dan rakyat semua, bahwa hari ini merupakan hari yang membanggakan," ujar Kepala Penjara Bagram Jenderal Ghulam Farouk, seperti dikutip BBC, Senin (10/9/2012).
 
Perpindahan ini merupakan hal penting bagi Pemerintahan Hamid Karzai. Baginya hal tersebut dapat membuktikan bahwa dirinya bukanlah boneka dari Amerika Serikat.(faj)

AS Makin Khawatir Iran Gagal Bekerja Sama dengan IAEA

Posted: 10 Sep 2012 06:29 AM PDT

JAKARTA - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Scot Marciel mengatakan, kekhawatiran AS terhadap nuklir Iran sama seperti apa yang dirasakan IAEA. AS menganggap Iran gagal bekerja sama dengan badan atom internasional itu.

"Sikap AS terkait nuklir iran muncul berdasarkan laporan iaea, apa yg menjadi kekhawatiran iaea dan as adalah gagalnya iran bekerja sama dgn iaea,"ujar Marciel di @america, Pasific Place Mall, Jakarta, Senin (10/9/2012).

 "Tidak hanya AS yg khawatir, tetapi DK PBB juga sudah membahas hal ini. Kita harus mninjau apa iran siap bekerja sama denggan IAEA," tegasnya.

Sejauh ini, Rusia menilai tidak  ada bukti yang jelas mengenai pembangunan senjata nuklir yang dilakukan Iran. Namun Barat tetap mengklaim Iran membangun senjata pemusnah massal itu.

Iran pun tak menyerah untuk menjelaskan ke komunitas internasional bahwa nuklirnya digunakan untuk kepentingan damai.(faj)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan