Khamis, 13 September 2012

Republika Online

Republika Online


Gullit Ingin Latih Milan

Posted: 13 Sep 2012 11:13 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Ruud Gullit mengaku berminat melatih mantan klubnya, AC Milan. Gullit terang-terangan menyatakan tak akan menolak kesempatan jika kembali ke Kota Milan.

Pria 50 tahun itu adalah bagian dari era emas I Rossoneri pada periode 1980 hingga awal 1990-an. Ia menjadi salah satu legenda Milan. "Saya menjalani karier luar biasa bersama Rossoneri. Sebuah kehormatan jika mereka meminta saya jadi pelatih. Bagaimana Anda bisa menolak tim sebesar ini?" kata Gullit seperti dinukil Football Italia.

Ia permah menjadi pelatih Chelsea (1996-1998) dan arsitek LA Galaxy (2007-2008). Pada Juni 2011 lalu ia baru dipecat dari kursi kepelatihan klub Rusia, FC Terek Grozny. "Kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi, tapi Milan sekarang berada di tangan yang tepat," tukas dia.

Selama memperkuat Milan, Gullit berperan mengantarkan Milan meraih tiga gelar Scudetto Serie A, tiga Supercoppa Italiana, dua European Cup (kini Liga Champions), dua Piala Super Eropa serta dua Piala Intercontinental.

Lucy Bushill-Matthews, Menemukan Damai dalam Islam (5-habis)

Posted: 13 Sep 2012 11:03 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, Benturan juga terjadi manakala Lucy harus memilih busana pengantin. Model yag ditawarkan selalu dengan bagian dada dan punggung terbuka.

Sementara itu, ia menginginkan sebuah busana pengantin yang serba tertutup dan dilengkapi dengan kerudung.

Hal ini sempat menimbulkan pertentangan antara Lucy dan sang ibu. Namun, Lucy sudah mantap untuk meyakinkan ibunya bahwa baginya hal itu adalah yang terbaik dan sesuai dengan ajaran Islam, yang telah menjadi keyakinannya.

Berbagai benturan lainnya, banyak ditemui Lucy takkala ia memasuki dunia kerja selepas menamatkan pendidikan di Cambridge.

Setelah lulus kuliah, Lucy diterima bekerja di sebuah perusahaan consumer goods multinasional sebagai analis keuangan.

Sebagai penganut agama minoritas di Inggris, kantornya tak menyediakan tempat shalat. Lucy lalu menyiasatinya dengan menumpang di ruang kesehatan untuk melakukan shalat. Saat ada pasien, sebagai gantinya ia kerap menggunakan ruangan bosnya untuk tempat shalat.

Demikian juga, ketika jam makan siang tiba. Menu nonhalal yang banyak disediakan oleh pihak pengelola kantin kantor, membuatnya harus memesan makanan terpisah, tanpa babi. Belum lagi, berbagai pertanyaan aneh dari para rekan kerjanya yang bingung melihat Lucy berkerudung.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan