Khamis, 13 September 2012

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Presiden Somalia Dipindahkan ke Tempat Aman

Posted: 14 Sep 2012 04:19 AM PDT

Afrika

Presiden Somalia Dipindahkan ke Tempat Aman

Penulis : Ervan Hardoko | Jumat, 14 September 2012 | 11:19 WIB

MOGADISHU, KOMPAS.com - Presiden Somalia Hassan Skeihk Mohamud yang baru saja terpilih akhirnya dipindahkan ke lokasi aman, Jumat (14/9/2012) menyusul aksi pembunuhan yang diarahkan kepadanya.

Pada Rabu lalu, serangan hotal yang diklaim dilakukan kelompok militan ke sebuah hotel tempat Presiden Mohamud berdiskusi dengan rombongan dari Kenya.

Presiden Mohamud tetapi tiga prajurit, dua asal Somalia dan satu pasukan Misi Uni Afrika (AMISOM) tewas akibat ledakan bom.

"Presiden kami pindahkan ke Villa Somalia, kompleks dengan pengamanan maksimum yang juga lokasi sejumlah kantor pemerintah," kata juru bicara AMISOM, Kolonel Ali Houmed.

Rencana pembunuhan Mohamud itu dikecam keras Amerika Serikat. Penyebabnya, AS yakin terpilihnya Mohamud bisa menjadi momentum menciptakan perdamaian di Somalia.

"AS mengutuk upaya pembunuhan itu dan menyerukan seluruh warga Somalia agar tidak mendukung aksi serangan itu," kata juru bicara Departemen Urusan Afrika Kemenlu AS, Hilary Renner.

Setelah sekitar dua dekade dicengkeram perang, perdamaian mulai sedikit demi sedikit tercipta di ibukota Mogadishu, terutama sejak pasukan Uni Afrika berhasil memukul mundur militan Al-Shabab.

Namun, Al-Shabab masih menguasai banyak wilayah di luar ibukota dan bersumpah untuk membalas dengan menyerang fasilitas asing dan pemerintah di negeri itu.

Presiden Yaman Minta Maaf kepada AS

Posted: 14 Sep 2012 04:12 AM PDT

Presiden Yaman Minta Maaf kepada AS

Jumat, 14 September 2012 | 11:12 WIB

SANAA, KOMPAS.com — Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi, Kamis (13/9/2012), meminta maaf kepada Presiden AS Barack Obama atas serangan terhadap Kedutaan Besar AS di Ibu Kota Yaman, Sanaa. Tiga orang tewas dalam konflik tersebut.

Serangan di Yaman terjadi sebagai bagian dari kemarahan yang tersebar luas di seluruh dunia Muslim mengenai film AS yang menghujat Nabi Muhammad SAW. "Saya meminta maaf kepada Presiden AS Barack Obama dan rakyat Amerika Serikat atas serangan agresif terhadap Kedutaan Besar AS di Sanaa," kata Hadi di dalam pernyataan singkat sebagaimana dikutip kantor berita Yaman, Saba.

"Mereka yang melancarkan serangan ini adalah massa yang tak menyadari rencana yang berjangkauan jauh oleh kekuatan zionis, terutama mereka yang menyiarkan film yang menghina Nabi Muhammad SAW," kata Hadi saat ia memerintahkan penyelidikan mengenai serangan tersebut.

Kementerian Dalam Negeri Yaman mengatakan di dalam satu pernyataan singkat bahwa "semua staf diplomatik di Kedutaan Besar AS di Sanaa telah diungsikan pada pagi hari yang sama ke satu tempat aman dan tak seorang pun cedera".

Jumlah korban akibat bentrokan selama berjam-jam antara demonstran yang marah dan pasukan keamanan di dalam Kedutaan Besar AS dan sekitarnya bertambah menjadi tiga orang, semuanya pemrotes. Sementara itu sebanyak 30 orang mengalami cedera, sebagian dari mereka terkena peluru dan berada dalam kondisi kritis, kata laporan medis yang disiarkan jejaring hak asasi manusia organisasi nonpemerintah setempat.

Ratusan pemrotes muda berpawai di luar gedung kedutaan itu sejak pagi hari sehingga tentara melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan mereka. Namun, pemrotes berhasil menembus blokade keamanan dan memanjat tembok kedutaan besar lalu membuka pintu sehingga pemrotes lain bisa masuk, kata beberapa saksi mata.

Semua perlengkapan dan mobil di dalam kedutaan besar tersebut dirusak, termasuk kendaraan lapis baja duta besar AS, sementara beberapa bagian bangunan kedutaan besar dibakar, demikian laporan keamanan yang disampaikan tim penyelidik Yaman ke Kementerian Dalam Negeri. Laporan itu disampaikan sekitar satu jam setelah pasukan keamanan mengusir pemrotes dan memulihkan keadaan di kedutaan besar tersebut.

Sumber :

Ant, Xinhua, Oana

Editor :

Egidius Patnistik

Tiada ulasan:

Catat Ulasan