Sabtu, 21 Julai 2012

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Terkait Radiasi Pekerja PLTN Fukushima Disuruh Berbohong

Posted: 21 Jul 2012 04:06 AM PDT

TOKYO - Subkontraktor dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima, diperintahkan untuk berbohong mengenai tingkat radiasi yang terjadi saat kebocoran di PLTN tersebut. Sebelumnya, PLTN ini mengalami kebocoran usai diterjang gempa dan tsunami dahsyat 11 Maret lalu.

Seorang petinggi dari perusahaan itu mengaku, sekira 10 dari pekerjanya diminta untuk menutupi ukuran dosimeter yang digunakan untuk mendeteksi radiasi yang terjadi. Tindakan itu terjadi dilakukan agar para pekerja bisa tetap bekerja, meskipun kebocoran dilaporkan terjadi usai diterjang tsunami.

Gempa berkekuatan 9,0 skala richter (SR) yang melanda Jepang saat 11 Maret 2011, langsung melumpuhkan reaktor pendingin dari PLTN Fukushima Daiichi. Kondisi ini menimbulkan kebocoran, yang memicu terjadi krisis nuklir terburuk yang dialami Jepang, setelah jatuhnya bom nuklir pada era Perang Dunia II.

Beberapa pekerja dari subkantrantor yang tidak disebutkan identitasnya itu mengatakan, mereka diperintahkan untuk menutupi kebocoran  radiasi dengan baju berlapis timbal. Hal itu dilakukan agar dikeluarkannya izin untuk bekerja kembali di PLTN, meskipun ancaman kebocoran radiasi sudah diketahui. Perintah itu diberikan oleh seorang eksekutif perusahaan, dan para pekerja memiliki rekamannya.

"Jika kami tidak menutupinya dengan baju berlapis timbal, tingkat radiasi akan meningkat dan kami tidak dapat bekerja," ujar seorang eksekutif, dalam rekaman suara yang diperoleh Asahi Shimbun, Sabtu (21/7/2012).

Beberapa pekerja menolak keinginan pihak perusahaan dan memutuskan untuk pergi. Hingga saat ini belum ada tanggapan dari pihak Pemerintah Jepang mengenai laporan tersebut. Sementara Kementerian Kesehatan Jepang diketahui tengah melakukan penyelidikan mengenai laporan ini.(faj)

Menlu Tugaskan Pendampingan 3 Korban WNI di RS

Posted: 21 Jul 2012 03:16 AM PDT

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa telah menginstruksikan Perwakilan RI di Los Angeles untuk mendampingi ketiga WNI dalam masa perawatan di rumah sakit. Ketiganya merupakan korban tragedi penembakan saat pemutaran perdana film Batman di Colorado.

"Konjen RI di Los Angeles telah berangkat menuju Denver untuk memberikan bantuan langsung yang diperlukan oleh ketiga WNI," ujar Marty, Sabtu (20/7/2012).

Ketiganya merupakan sebuah keluarga, terdiri dari Anggiat M Situmeang, Rita, dan anaknya bernama Prodeo Et Patria Situmeang. Mereka mengalami luka, namun dikabarkan dalam kondisi stabil. Ketiganya dirawat di University of Colorado Hospital.

Insiden ini terjadi pada saat film "The Dark Knight Rises" diputar di bioskop the Century 16th baru berlangsung sekitar 15 menit. Dilaporkan 12 orang tewas dalam kejadian ini dan 52 lainnya menderita luka-luka.(faj)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan