Khamis, 28 Jun 2012

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Pasukan Beladiri Jepang Rayakan Ultah ke-58

Posted: 28 Jun 2012 07:21 AM PDT

JAKARTA- Pasukan Beladiri Jepang (JSDF) menggelar peringatan ulang tahun ke 58 di Hotel Indonesia Kempinski.

Bersamaan dengan itu, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yoshinori Kantori menyambut peningkatan kerja sama keamanan antara Jepang dan Indonesia yang sudah terjalin sejak dulu.

"Saya gembira menyaksikan peningkatan hubungan keamanan Jepang dan Indonesia. Saya harap, JSDF lebih aktif membantu misi kemanusiaan," ujar Dubes Kantori, di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Kamis (28/6/2012).

Dubes Kantori pun turut menceritakan sejarah dari aktivitas JSDF selama ini. JSDF sudah berpartisipasi dalam misi perdamaian sejak 1992 silam.

Beberapa negara yang pernah dijajaki JSDF antara lain adalah Kamboja, Sudan, Timor Leste, serta wilayah Dataran Tinggi Golan. Selama ini, 12 misi kemanusiaan juga sudah dijalankan oleh pasukan Negeri Sakura tersebut.(AUL)

Ormas Islam Kutuk Pembantian Muslim Myanmar

Posted: 28 Jun 2012 06:08 AM PDT

JAKARTA - Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) mengutuk pembantaian kaum muslim Rohingya Myanmar. LPOI menuntut Pemerintah Myanmar untuk segera menghentikan pembantaian tersebut.

Ketua Umum LPOI, Said Aqil Siroj, menyatakan agar pemerintah Myanmar melindungi kaum minoritas muslim di Myanmar. "Pemerintah juga harus melakukan protes pada pemerintah Myanmar, yang mengungsi sudah ribuan, yang terbunuh ratusan orang," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor PBNU, Salemba, Kamis (28/6/2012).

"PBB harusnya tidak menggunakan standar ganda. Kalau yang dibunuh yahudi itu langsung menutup rapat, tapi kalau Islam menutupnya pelan-pelan bahkan tidak sampai tertutup kasusnya," ungkap Said.

"Kalau kasus yang terjadi mengenai pembantaian umat muslim, pejuang HAM internasional tidak bertaring. Dimana pejuang HAM itu, gak ada suaranya," terangnya.

Sebelumnya, Wilayah Rakhine, Myanmar, dilanda kekerasan yang cukup serius. Selain kerusuhan, para warga yang berseteru pun melakukan aksi bakar-membakar. Komunitas internasional turut prihatin dengan maraknya kekerasan di negeri yang sempat dikuasai junta militer itu.

Kerusuhan itu pun menyengsarakan warga Muslim Rohingya yang selama ini dipandang sebagai imigran gelap di Myanmar. Warga Myanmar pun sering menyebut Rohingya adalah etnis Benggala. Warga Rohingya melarikan diri dari Myanmar yang didera kerusuhan dan terdampar di Bangladesh.

Sekira 800 ribu warga Rohingya hidup di Myanmar dan menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mereka dinilai sebagai etnis paling tertindas di dunia. 300 ribu warga Rohingya pun tinggal di Bangladesh.
(faj)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan