Khamis, 28 Jun 2012

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Buku "Alex: Sang Entrepreneurial Governor" diluncurkan

Posted: 28 Jun 2012 06:29 AM PDT

Buku Alex Noerdin Pemimpin Redaksi Majalah Warta Ekonomi, Muhammad Ichsan (kiri), memberikan buku kepada Calon Gubernur DKI Jakarta, Alex Noerdin, saat peluncuran buku berjudul "Alex Noerdin: Sang Entrepreneurial Governor", di Jakarta, Rabu((27/6). (FOTO ANTARA/ Ujang Zaelani)

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Majalah Warta Ekonomi meluncurkan buku "Alex Noerdin: Sang Entrepreneurial Governor", di Ruang Adhyana, Wisma Antara Jakarta, semalam.

Keterangan tertulis panitia penyelenggara di Jakarta, Kamis, menyebutkan, buku tersebut  berisikan mengenai sepak terjang Alex Noerdin sebagai Gubernur Sumatera Selatan, yang berani mengambil resiko dalam memajukan daerah yang dipimpinnya.

Hadir dalam acara acara itu antara lain pengamat politik LIPI  Ikrar Nusa Bakti, kemudian Teguh Kurniawan (dosen FISIP UI sekaligus kandidat Doktor bidang kajian pemerintahan daerah); dan pengamat politik Andrinof Chaniago. Mereka memberikan tanggapan dan masukan terhadap buku tersebut.

Selain itu, hadir juga pasangan Cagub-Cawagub DKI Alex hadir dan Nono Sampono, serta didampingi oleh istri Alex, Eliza Alex Noerdin, putranya Dodi Reza Alex yang adalah anggota DPR RI, serta menantunya Aidil Akbar.

Pemimpin Redaksi Warta Ekonomi Muhammad Ikhsan, dalam kata sambutannya mengatakan, dipilihnya sosok Alex Noerdin yang sepak terjangnya dituangkan dalam sebuah buku, disebabkan Alex dinilai sebagai seorang "Cracker", seorang pemimpin yang berani mengambil terobosan dan mengambil resiko atas langkah-langkah yang dilakukannya.

"Alex Noerdin juga dinilai mempunyai kesuksesan besar saat terselenggaranya SEA Games 2011. Indonesia membutuhkan tipe pemimpin seperti Alex Noerdin," katanya.

Dalam acara itu juga diisi dengan talkshow bedah buku, yang dikupas oleh Ikrar Nusa Bakti, Teguh Kurniawan, dan Andrinof Chaniago.

Peneliti LIPI Ikrar Nusa Bakti lebih banyak memberikan komentar berupa tantangan yang harus dihadapi Alex Noerdin seperti bagaimana Alex dapat meningkatkan elektabilitas dalam pemilukada DKI Jakarta, yang menurutnya tingkat keterpilihan Alex belum berada di posisi atas, bagaimana Alex dapat mengubah banjir di kanal timur nantinya dapat menjadi kawasan terbuka yang dapat dinikmati masyarakat, serta bagaimana peringatan HUT DKI tidak hanya dirayakan oleh orang betawi saja.

Sementara, dosen Fisip UI Teguh Kurniawan lebih menyoroti seperti apakah kualitas birokrasi dan produktivitas dapat lebih ditingkatkan, juga rekrutmen pegawai yang jarang dilakukan.

Lain hal dengan pengamat politik Andrinof Chaniago yang lebih memilih untuk tidak memberikan komentar ataupun penilaian yang berlebihan. Andrinof berpendapat pihaknya tidak akan memberikan label-label tertentu kepada mereka yang tengah bertarung dalam pemilukada DKI.

Menjawab tanggapan terkait buku Alex Noerdin: Sang Entrepreneurial Governor, Alex mengatakan dirinya telah melaksanakan program kerja nyata yang dapat meringankan beban rakyat, jauh sebelum dirinya terlibat dalam pemilukada DKI. Lebih lanjut Alex mengatakan pihaknya bersama Nono Sampono telah merancang sejumlah strategi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi Jakarta, yang nantinya akan diterapkan jika dirinya terpilih untuk memimpin DKI Jakarta.(*)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Faisal sayangkan Jakarta Utara jadi basis kemiskinan

Posted: 28 Jun 2012 06:00 AM PDT

Ada stasiun kereta yang bagus seperti Stasiun KA Tanjung Priok, tapi kenapa Jakarta Utara jadi basis kemiskinan di Jakarta? Ini merupakan cerminan pemerintah daerah yang tidak peduli,"

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Calon gubernur dari jalur independen Faisal Basri menyayangkan wilayah Jakarta Utara menjadi basis kemiskinan di Jakarta, padahal memiliki potensi yang luar biasa.

"Ada stasiun kereta yang bagus seperti Stasiun KA Tanjung Priok, tapi kenapa Jakarta Utara jadi basis kemiskinan di Jakarta? Ini merupakan cerminan pemerintah daerah yang tidak peduli," kata Faisal seusai meninjau kondisi Stasiun Kereta Api Tanjung Priok, Jakarta, Kamis.

Salah satu buktinya, kata Faisal, tidak ada statistik tentang jumlah nelayan di Jakarta, padahal banyak penduduk Jakarta Utara yang bermata pencaharian sebagai nelayan.

"Contoh lainnya adalah penataan yang tidak bagus, misalnya di daerah Cacing, tingkat kecelakaannya sangat tinggi," kata cagub yang berpasangan dengan Biem Benyamin itu.

Faisal menilai ada beberapa daerah yang sebetulnya tidak layak untuk dijadikan jalur distribusi barang dengan peti kemas.

"Seperti yang ke arah Islamic Center, bukan untuk truk peti kemas tapi malah diizinkan untuk tempat menaruh peti kemas, otomatis truk datang ke sana. Siapa yang beri izin? Ya pemda juga," kata Faisal.

Untuk itu, Faisal berharap agar ketergantungan jalur jalan raya bisa dikurangi melalui optimalisasi rel kereta api.

"Saya selalu bilang kalau rel kereta api itu adalah denyut nadinya mobilisasi massa di kota modern, Jakarta harus sudah berpikir ke arah sana," tegasnya.

Dalam misinya sebagai gubernur DKI, menata ulang pelayanan dasar dalam bidang transportasi publik dan lainnya merupakan prioritas pasangan bernomor urut lima itu.

Faisal-Biem yang bertarung bersama lima pasang kandidat lainnya dalam arena Pilkada DKI Jakarta 11 Juli mendatang, mendapatkan giliran berkampanye di wilayah Jakarta Utara pada hari kelima kampanye.

Sebagai kandidat independen, Faisal-Biem juga tercatat mendapat dukungan KTP paling banyak kedua di wilayah Jakarta Utara, setelah wilayah Jakarta Timur.

(P012/M026)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Tiada ulasan:

Catat Ulasan