Selasa, 19 Jun 2012

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Polisi Amankan 32 Orang Kerusuhan di Batam

Posted: 19 Jun 2012 08:13 AM PDT

Polisi Amankan 32 Orang Kerusuhan di Batam

Dian Maharani | Pepih Nugraha | Selasa, 19 Juni 2012 | 15:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi telah mengamankan 32 orang yang terlibat kerusuhan di Batam beberapa hari lalu. "Sebanyak 32 orang tersebut berasal dari dua kelompok yakni antara B dan TF. "Dari 32 org ini, 28 dari kelompok B, kemudian 4 orang dari kelompok TF," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Saud Nasution, Selasa (19/6/2012).

Saat ini tim kepolisian masih mendalami kasus pada 32 orang tersebut. Mereka masih dimintai keterangan hingga polisi dapat menentukan para pelaku yang akan ditahan. Saud pun meminta agar dari kelompok TF yang lain segera melapor.

"Kita menghimbau pada semua pihak agar datang, untuk diambil keterangannya. Untuk mempercepat proses penanganan permasalahan ini," ujar dia.

Kerusuhan tersebut disinyalir akibat sengketa tanah antardua perusahaan. Akibat kerusuhan yang diawali dengan penyerangan ke Hotel Planet Holiday di Batam, satu orang tewas, dan 10 orang luka-luka.

Menurut Saud, hingga kini situasi telah kondusif dan aktivitas masyarakat sudah berlangsung seperti biasa.

Banyak Petani Tabalong Enggan Menoreh Karet

Posted: 19 Jun 2012 08:09 AM PDT

HARGA ANJLOK

Banyak Petani Tabalong Enggan Menoreh Karet

Defri Werdiono | Fransiskus Sarong | Selasa, 19 Juni 2012 | 15:09 WIB

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Banyak petani karet di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, belakangan enggan ke kebun untuk menoreh karet. Sumber penyebabnya adalah harga karet yang terus anjlok dalam beberapa pekan terakhir.

Andreas Buje, salah satu tokoh masyarakat dan petani karet di Desa Warukin, Kecamatan Tanta, Selasa (19/6/2012) mengatakan belum ada perkembangan terkait harga karet yang anjlok. Karet kualitas jelek saat ini hanya Rp 6.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 8.500. Sedang karet kualitas bagus Rp 8.000 dari sebelumnya Rp 12.000.

"Keluarga saya seminggu terakhir tidak ada yang ke kebun untuk motong (menyadap) karet. Begitu pula warga yang lain, banyak yang mengalihkan aktivitas ke hal lain, seperti konsentrasi ke padi," ucapnya. Adapun sebagian petani lain yang kondisi ekonominya mampu, lebih memilih menahan diri. Mereka menyimpan karetnya hingga dua-tiga bulan ke depan, sembari menunggu harga membaik.

Kualitas karet dengan masa penyimpanan lebih dari dua bulan juga akan meningkat, persentase kandungan air susut di bawah 10 persen. Di Tabalong setiap warga rata-rata memiliki lahan seluas 1 hektar dengan jumlah pohon 500-700 tegakan. Saat kemarau mereka bisa menyadap hingga 100 kilogram dalam sepakan. Sedang dalam kondisi musim hujan petani hanya menghasilkan 48-50 kilogram dalam waktu yang sama.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan