Rabu, 20 Jun 2012

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Menkes: saya mendengar suara masyarakat

Posted: 20 Jun 2012 07:04 AM PDT

Jakarta (ANTRA News) - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, Rabu, mengatakan pihaknya akan selalu mendengar suara masyarakat dalam kerangka pemajuan layanan kesehatan.

Nafsiah memuji kritik DPR, dalam hal ini anggota Komisi IX DPR Poempida Hidayatulloh, yang mendesak pemerintah untuk responsif pada suara dan keluhan masyarakat.

Dia memuji Poempida sebagai anggota DPR yang memikirkan kesejahteraan dokter dan tenaga kesehatan yang disebutnya memang penting dalam memajukan layanan kesehatan.

"Sedang kami bahas sekarang untuk jangka panjang, bagaimana meningkatkan primary healthcare (layanan kesehatan primer)," katanya menjawab desakan Poempida dalam dialog Merah Putih yang disiarkan langsung TVRI bekerjasama dengan LKBN ANTARA dan RRI.

Nafsih menilai layanan primer kesehatan harus menjadi prioritas karena sistem pengobatan penyakit itu mahal sehingga harus mendapatkan perhatian pemerintah dan DPR.

Pendapat Nafsiah diamini oleh Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prijo Sidipratomo yang menilai sudah tepat jika Menkes memprioritaskan perhatian pada layanan primer kesehatan.

"Primary healthcare harus ada titik tekannya," kata Prijo.

Nafsiah menyetujui pandangan Prijpo ini dengan menyebut layanan primer kesehatan berkaitan langsung dengan masyarakat karena langsung menyentuh masyarakat. (*)

Editor: Jafar M Sidik

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Kondisi hankam di perbatasan daerah Sebatik terkendali

Posted: 20 Jun 2012 07:00 AM PDT

Nunukan (ANTARA News)- Kondisi pertahanan dan keamanan (hankam) di wilayah perairan perbatasan Indonesia-Malaysia di Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur saat masih tetap terkendali.

"Penjagaan pertahanan dan keamanan khususnya di perairan perbatasan Sebatik-Tawau Malaysia, masih tetap eksis dan kontinyu," ujar Komandan Pos TNI Angkatan Laut Sei Pancang Pulau Sebatik, Lettu Laut Nasution, di Sebatik, Rabu.

Masalah hankam, lanjut dia, belum pernah terjadi hal-hal yang mengganggu secara serius. Berkat kesigapan para personil TNI AL yang rutin menjaga perbatasan perairan. Mengenai kesiapan menjaga hankam negara kesatuan Republik Indonesia, senantiasa tetap dipertahankan sesuai norma-norma pengamanan perbatasan. Sehingga selama ini belum menemukan kendala apapun.

Terkait dengan mobilitas warga Pulau Sebatik yang menyeberang ke Tawau Malaysia ataupun warga Malaysia yang masuk melalui Pulau Sebatik, Nasution mengatakan secara umum masih landai.

Meskipun diakuinya, biasa menemukan adanya warga Malaysia yang masuk ke Pulau Sebatik tanpa menggunakan dokumen keimigrasian (paspor). Tetapi menggunakan Id Card (IC) Malaysia semacam Kartu Tanda Penduduk (KTP) di Indonesia.

Apabila menemukan semacam itu, TNI AL selaku penjaga perbatasan hanya mendata dan selanjutnya diserahkan kepada pihak imigrasi.

"Masalah dokumen lintas batas kan kewenangan imigrasi, sehingga setiap menemukan warga Malaysia masuk ke Sebatik tidak menggunakan dokumen berkoordinasi dan menyerahkannya ke imigrasi," kata Nasution.

Agar kondisi keamanan perbatasan tetap terjaga dengan baik, TNI AL yang berada di Pos Sei Pancang rutin melakukan patroli laut mengitari wilayah-wilayah perbatasan perairan. Kemampuan jajaran TNI AL dalam menjaga perbatasan juga mendapat dukungan penuh dari jajaran Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) dan Satuan Marinir TNI AL.

(ANT)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan