Rabu, 20 Jun 2012

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Persip Pekalongan evaluasi gagal masuk posisi empat besar

Posted: 20 Jun 2012 06:37 PM PDT

Pekalongan (ANTARA News) - Manajemen Persip Kota Pekalongan, Jawa Tengah, akan mengevaluasi kegagalan target masuk posisi empat besar wilayah satu pada kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2012.

Presiden Direktur PT Persip Pekalongan Raya Basyir Achmad di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa saat ini tim kesebelasan kebaggaan warga Kota Pekalongan hanya menempati posisi klasemen enam atau dibawah Persitara Tangerang.

"Kegagalan Persip masuk empat besar akan menjadikan pengalaman untuk melangkah lebih baik pada ajang kompetisi musim mendatang. Yang jelas, kegagalan ini akan kami evaluasi untuk meraih prestasi yang lebih baik lagi pada kompetisi musim mendatang," katanya.

Basyir yang juga menjabat Wali Kota Pekalongan ini menilai sebenarnya posisi yang telah diraih tim berjuluk Laskar Kalong ini tidak terlalu jelek karena manajemen pada awal mengikuti kompetisi Divisi Utama hanya menargetkan tim kesebelasan ini tidak terdegradasi.

"Namun karena prestasi yang diraih Persip pada putaran pertama cukup baik maka manajemen menargetkan masuk posisi empat besar. Meskipun begitu, akibat kegagalan ini maka seluruh kinerja kesebelasan itu akan dievaluasi, termasuk dari para pemain asing dan pengurus" katanya.

Menurut dia, jika dari hasil evaluasi tersebut, pemain dan pengurus yang tidak bisa memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap kemajuan Persip maka manajemen tidak akan mengontrak mereka lagi.
(ANT)

Pemkab Wakatobi bangun Museum Terapung

Posted: 20 Jun 2012 06:34 PM PDT

Wangiwangi, Sultra (ANTARA News) - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun ini membangun Museum Terapung di Desa Mola Bahari, Kecamatan Wangiwangi Selatan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wakatobi, Tawakal mengatakan dana pembangunan Museum Terapung tersebut sebesar Rp1,5 miliar bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Wakatobi tahun 2012.

"Kita namakan Museum Terapung karena gedung mesun itu dibangun di tengah laut dengan menggunakan tiang pancang dari besi cor," katanya.

Menurut dia, Museun Terapung itu dibangun untuk menyimpan benda-benda peninggalan sejarah dan simbol-sombol budaya masyarakata Wakatobi, baik masyarakat Wakatobi pada umumnya maupun warga suku Bajo Wakatobi.

Selain itu, juga akan menjadi tempat penyimpanan koleksi berbagai jenis bioata laut yang menghuni alam bawah laut kawasan wisata bahari Wakatobi.

"Di Mesum itu, juga akan dipajang hasil-hasil kerajinan para pandai besi seperti parang tradisional dan perkakas pertanian atau alat-alat dapur dari bahan besi," katanya.

Diharapkan ujarnya, melalui Mesum Terapung ini, pengunjung dapat mengetahui berbagai tradisi budaya masyarakat Wakatobi termasuk etnis Bajo di masa lampau dan perkembangan dari masa ke masa.

"Berbagai tradisi budaya termasuk benda-benda bersejarah yang akan dipajang di mesuem ini, bisa merekonstruksi kehidupan masyarakat Wakatobi masa lampau," katanya.

Tawakal mengatakan, di masa lampau, wilayah kepulauan dikenal dengan kepulauan Tukang Besi dan menjadi bagian dari wilayah administrasi Kesultanan Buton.

Berubah nama menjadi Wakatobi setelah wilayah yang terdiri dari empat pulau besar di sebelah timur Pulau Buton itu, mekar menjadi kabupaten otonom baru di Sultra tahun 2004.

Nama Wakatobi sendiri diambil dari akronim nama empat pulau yang membentuknya, yakni Pulau Wangiwangi, Kaledupa, Tomia dan Pulau Binongko.
(ANT/299)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan