Selasa, 22 Mei 2012

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Unnes: penghasilan orang tua tak pengaruhi seleksi

Posted: 22 May 2012 07:07 AM PDT

Semarang (ANTARA News) - Universitas Negeri Semarang (Unnes) menegaskan data penghasilan orang tua calon mahasiswa dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tidak akan memengaruhi proses seleksi.

"Jangan khawatir tidak lolos seleksi karena berasal dari ekonomi bawah. Data penghasilan orang tua yang harus diisi itu hanya data biasa," kata Rektor Unnes Prof Sudijono Sastroatmodjo di Semarang, Selasa.

Menurut dia, data penghasilan orang tua pada formulir pendaftaran SNMPTN itu hanya pelengkap data, sebagaimana data jenis kelamin, alamat, tempat, dan tanggal lahir yang diisi oleh calon mahasiswa.

Ia mengatakan, data tersebut justru akan digunakan untuk memetakan kemampuan ekonomi mahasiswa yang nantinya akan dikembangkan untuk pertimbangan memberikan beasiswa bagi mahasiswa yang bersangkutan.

Sebagaimana dinyatakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh, kata Sudijono, data penghasilan orang tua tersebut nantinya akan dikembangkan saat akan memberikan beasiswa bagi mahasiswa yang kesulitan ekonomi.

Karena itu, Koordinator Wilayah II SNMPTN tersebut, calon mahasiswa jangan sedikit pun khawatir jika penghasilan orang tuanya kecil maka kecil kemungkinan diterima, sebab data tersebut tidak memengaruhi proses seleksi.

"Oleh sebab itu, calon mahasiswa yang mengikuti SNMPTN harus mengisi data penghasilan orang tua sesuai kenyataan sebenarnya. Sekali lagi saya tekankan jangan khawatir akan memengaruhi seleksi," katanya.

Unnes, kata dia, selama ini juga tidak pernah menerapkan tawar-menawar soal kemampuan pendaftar membayar kuliah dengan proses seleksi, dan penentuan diterima atau tidaknya calon mahasiswa bergantung kemampuan dan prestasi akademik.

Sudijono mengungkapkan, Unnes telah berkomitmen menyediakan kuota sedikitnya 20 persen untuk mahasiswa dari kalangan tidak mampu dari keseluruhan daya tampung, dan akan dibebaskan dari seluruh biaya kuliah.

"Untuk beasiswa Bidik Misi, kami mendapatkan kuota sebanyak 1.500 penerima pada tahun ini. Dengan beasiswa ini mahasiswa dibebaskan dari biaya kuliah dan justru mendapatkan bantuan biaya hidup sebesar Rp600 ribu/bulan," katanya.

Beasiswa Bidik Misi, kata dia, disalurkan melalui tiga jalur penerimaan, yakni mahasiswa dari jalur SNMPTN undangan, SNMPTN tulis, dan jalur mandiri atau yang disebut Seleksi Penerimaan Mahasiswa Unnes (SPMU).

"Bagi mahasiswa dari jalur SNMPTN undangan kami berikan kepada 960 penerima, SNMPTN tulis diperuntukkan bagi 240 penerima, sementara dari jalur mandiri diberikan kepada 300 penerima," kata Sudijono.

(KR-ZLS/I007)

Editor: Tasrief Tarmizi

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Keputusan izin konser Lady Gaga pada H-1

Posted: 22 May 2012 05:52 AM PDT

Ratusan penggemar Lady Gaga antri tiket di satu mal di Jakarta, Sabtu (10/3). Lady Gaga akan manggung di Stadion Gelora Bung Karno, pada 3 Juni mendatang, dengan harga tiket mencapai Rp 2.250.000. (FOTO ANTARA/Ujang Zaelani)

... menunggu kepastian perizinan konser keluar atau tidak sesuai aturan pada H-1...

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Markas Besar Kepolisian Indonesia akan membuat keputusan mengeluarkan izin atau tidak bagi pelaksanaan konser penyanyi kontroversial, Lady Gaga, satu hari menjelang pertunjukan (H-1).

"Kami menunggu kepastian perizinan konser keluar atau tidak sesuai aturan pada H-1, yaitu pada 2 Juni 2012," kata pengacara Big Daddy yang menjadi promotor konser Lady Gaga, Minola Sebayang, di Markas Polda Metro Jaya, Selasa.

Sebayang mengatakan pihak promotor akan mematuhi apa pun keputusan Mabes Polri, terkait perizinan pertunjukan Lady Gaga. Seharusnya rekomendasi pelaksanaan konser musik dikeluarkan pada H-3, kemudian perizinan konsernya terbit pada H-1.

Pihak promotor Big Daddy telah mengajukan permohonan perizinan konser Lady Gaga kepada Polda Metro Jaya sejak 4 Mei 2012.

Saat ini, promotor memprioritaskan konsep musik penyanyi asal Amerika Serikat itu, yang disesuaikan dengan faktor sosial budaya masyarakat Indonesia. Juga kemungkinan memindahkan lokasi konser.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya tidak merekomendasikan pertunjukan aksi Lady Gaga, karena berpotensi terjadi konflik yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat, serta tidak sesuai dengan budaya Indonesia.

(T014/H-KWR)

Editor: Ade Marboen

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan