Jumaat, 2 Mac 2012

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Lagu ciptaan SBY dimainkan di Java Jazz

Posted: 02 Mar 2012 06:26 AM PST

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (FOTO ANTARA)

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Lagu ciptaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dibawakan oleh musisi jazz Jeff Lorber dan Jeff Pescetto pada pagelaran musik Java Jazz Festival 2012.

Presiden SBY bersama ibu Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri seperti Menteri Perindustrian MS Hidayat dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menikmati musik jazz di Hall D1 JIExpo Kemayoran Jakarta pada Jumat malam.

"Menulis lagu adalah kegiatan yang lebih baik dibandingkan mengerjakan hal lain, lagu karya presiden juga menarik," kata Lorber, komposer dan produser jazz kelahiran Philadelphia yang terkenal membawakan aliran "jazz fusion".

Salah satu lagu karya Presiden SBY yang dibawakan berjudul "Like the Wind" yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Inggris dan dinyanyikan oleh Joy Tobing.

Tidak ketinggalan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan yang juga pernah mengaransemen lagu Presiden SBY ikut memainkan keyboard mengiringi Joy Tobing.

Masih ada lagu lain milik SBY yang dibawakan di hadapan penonton yang mengisi sekitar separuh Hall D1 pada malam itu, yaitu berjudul "Coming home".

Jeff Lorber memang dikenal karena mengawinkan unsur jazz tradisional dengan musik rock, R & B, funk, elektronik dan tidak ketinggalan ritme Latin.

Musisi kelahiran 1952 itu mulai bermain piano pada usia empat tahun, ia pernah memiliki kelompok musik bernama Jeff Lorber Fusion yang dibentuk di Oregon pada 1977 namun akhirnya memutuskan bersolo karir pada 1982.

Pada 31 Januari 2012, ia meluncurkan album terbarunya "Galaxy" yang dibawakan oleh sejumlah musisi jazz lain seperti basis Jimmy Haslip dan peniup saksophone Eric Marienthal, drummer Vinnie Colaiuta, peniup trompet Randy Brecker, pemain perkusi Lenny Castro, gitaris Paul Jackson Jr. dan Larry Koonse.

Lorber juga kerap berkolaborasi dengan musisi jazz lain seperti Dave Koz, Eric Benet, Laura Branigan dan Herb Alpert

Sedangkan Jeff Pescetto adalah musisi jazz yang pernah berkolaborasi dengan David Foster pada 1990 dalam lagu "You`re the Voice". Ia adalah penyanyi sekaligus penulis lagu beragam "soungtrack" film seperti Licence to Kill, Honey, I Shrunk the Kids, and Breakdown dan permainan video "Tekken 5".
(T.D017)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Para artis bakar ratusan CD bajakan di Surabaya

Posted: 02 Mar 2012 04:12 AM PST

Produk bajakan itu telah menguasai pasar sebanyak 90 persen

Berita Terkait

Surabaya (ANTARA News) - Sejumlah artis yang tergabung dalam Persatuan Artis Musik Melayu-Dangdut Indonesia (PAMMI) membakar ratusan CD, VCD, DVD bajakan di halaman Hotel Garden Palace Surabaya, Jumat sore, sebagai upaya memerangi pembajakan di Tanah Air.

Mereka antara lain Ketua Umum PAMMI Rhoma Irama, juga ada Cyntiasari, Puri Rahayu (Ketua PAMMI Jatim), Aka Surya, dan perwakilan pengurus DPD PAMMI Jatim.

Humas PAMMI Surabaya Daniel Lukas Rorong mengatakan, aksi pembakaran VCD bajakan ini bagian dari rangkaian persiapan menjelang Musyawarah Nasional (Munas) PAMMI ke-3 di Surabaya pada 3-4 Maret 2012.

"Pembakaran ini juga sebagai simbol perang terhadap tingginya pembajakan hak cipta di Indonesia," katanya.

Menurut dia, hal itu dirasa sangat merugikan seniman, terutama pemusik, penyanyi dan pencipta lagu.

Daniel mengatakan, peredaran CD, VCD dan DVD bajakan di pasaran lebih menguasai dibandingkan yang asli (original).

"Produk bajakan itu telah menguasai pasar sebanyak 90 persen," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum PAMMI Rhoma Irama yang turut dalam aksi pembakaran VCD bajakan ini meresahkan tingginya pembajakan hak cipta di Indonesia, bahkan termasuk yang tertinggi di dunia.

Raja dangdut ini menandaskan, dari seluruh wilayah di Indonesia, Jawa Timur adalah daerah yang menjadi pusat pembajakan terbesar di Indonesia.

"Jawa Timur ini adalah daerah yang menjadi pusat pembajakan tertinggi di Indonesia. Kami telah bekerja sama dengan aparat kepolisian untuk memberantasnya hingga ke akar-akarnya," kata musisi kelahiran Tasikmalaya, 11 Desember 1946 ini.

Untuk melindungi hak kekayaan intelektual (HAKI) dari pembajakan, pentolan Soneta Group itu juga bakal memasukkan permasalahan tersebut dalam visi misi yang menjadi agenda Munas PAMMI ke-3.

"Masalah pembajakan nanti akan menjadi salah satu misi dan visi Munas," ujarnya.

Saking kesalnya, musisi yang tercatat pernah memperoleh 11 Golden Record tersebut pada 14 Desember 2011 lalu sempat mendatangi Mapolda Jatim untuk meminta polisi agar lebih serius mengusut tuntas kasus pembajakan hak cipta.

Rhoma menyatakan, akibat dari pembajakan ini membuat negara kehilangan devisa hingga Rp12 Trilliun selama 1 tahun jika dibiarkan terus menerus.

"Kami berharap agar pemerintah dan aparat kepolisian serius dalam menangani pembajakan ini," katanya.

(A052/I007)

Editor: Suryanto

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan