Jumaat, 30 Mac 2012

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Perusahaan asing tertarik bekerja sama dengan produsen Esemka

Posted: 30 Mar 2012 07:41 PM PDT

Jakarta (ANTARA News) - Beberapa perwakilan perusahaan asing yang menghadiri pameran International Auto parts, Accessories and equip (INAPA) 2012 menyatakan minat untuk menjalin kerjasama dengan PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK), produsen mobil Esemka.

"Saya mencari perusahaan otomotif Indonesia untuk bekerjasama," kata Asisten Manajer Tim Pengembangan dari Hantec Technology, Simon Lee, kepada ANTARA News saat mengunjungi stan PT SMI di INAPA.

Lee menjelaskan perusahaannya yang berkantor pusat di Korea Selatan itu berencana membangun pabrik pembuat komponen mesin di Asia Tenggara, dan Indonesia merupakan salah satu negara yang masuk dalam daftar negara dengan pasar otomotif prospektif.

Lee mengatakan mobil Esemka dan mobil asal Indonesia yang lain akan dapat berkembang layaknya Hyundai atau KIA dari Korea Selatan.

Direktur PT SMK, Sulistyo Rabono, mengatakan sebelumnya juga ada perwakilan perusahaan pendesain sistem kontrol mesin dari Australia yang menawarkan kerja sama.

"Sebenarnya dimungkinkan saja untuk kerja sama dengan perusahaan asing, tapi itu untuk komponen-komponen yang tidak diproduksi di dalam negeri," ujarnya.

Namun, dia menegaskan, PT SMK pada komitmen untuk memproduksi mobil nasional dengan menggandeng usaha kecil menengah (UKM) nasional sebagai mitra kerja sama utama.

"Kalau tidak (bekerja sama) dengan UKM (nasional)...ya jangan katakan ini mobil buatan Indonesia," kata Sulistyo. (I026)

Editor: Maryati

COPYRIGHT © 2012

Mantan Presiden Brazil lebih takut kehilangan suara daripada nyawa

Posted: 30 Mar 2012 07:26 PM PDT

Mantan Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva (kiri) berjabat tangan dengan dokter Roberto Kalil Filho dengan didampingi sang istri Marisa (tengah) di RS. Sirio Libanes di Sao Paulo. (REUTERS/Ricardo Stuckert/Instituto Lula)

Berita Terkait

Rio de Janeiro (ANTARA News) - Mantan Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva mengatakan ia lebih takut kehilangan suara ketimbang kehilangan nyawa akibat kanker, demikian laporan harian lokal Folha de Sao Paulo, Jumat (30/3).

"Kalau saya kehilangan suara saya, saya akan mati," katanya dalam satu wawancara dengan Folha.

Tahun lalu, Lula didiagnosis menderita kanker pangkal tenggorokan. Lula mengatakan menderita mual parah selama empat bulan pengobatan radioterapi dan kemoterapi, yang dia anggap menghancurkan hidupnya.

Awal pekan ini, dokter yang merawat Lula mengatakan tumor pangkal tenggorokan yang menyerang mantan presiden tersebut tak lagi dapat dilihat.

Lula akan terus menjalani babak terapi bicara di Sirio-Libanes Hospital, di Sao Paulo, serta menjalani pemeriksaan fisik berkala, demikian laporan Xinhua. Ia hanya bisa dinyatakan sembuh setelah lima tahun.

Lula, yang merupakan tokoh berpengaruh di Brazil, sudah mengatakan tidak bermaksud mencalonkan diri bagi jabatan apa pun dalam pemilihan presiden dan pemerintah negara bagian pada 2014.

Lula menegaskan keinginan terbesarnya ialah membantu penggantinya, Presiden Petahana Brazil Dilma Rousseff.(C003)

Editor: Maryati

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan