Jumaat, 24 Februari 2012

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


IMF jual emas untuk bantu negara miskin

Posted: 24 Feb 2012 06:56 PM PST

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde (FOTO ANTARA/REUTERS/Phill Magakoe)

Berdasarkan keputusan yang disetujui hari ini, distribusi akan dilaksanakan hanya ketika anggota memberikan jaminan yang memuaskan bahwa mereka akan membuat kontribusi subsidi PRGT baru setara dengan setidaknya 90 persen dari jumlah yang didistribusi

Berita Terkait

Washington (ANTARA News) - Dana Moneter Internasional (IMF) menargetkan mendistribusikan 1,1 dolar AS miliar keuntungan penjualan emasnya kepada anggota dengan syarat mereka mengembalikan sebagian besar dana tersebut untuk meningkatkan sumber daya pinjaman IMF bagi negara-negara miskin, Jumat.

Dana Moneter Internasional mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulisnya bahwa dewan eksekutif menyetujui pembagian bagian dari 10,6 miliar dolar AS hasil dari penjualan emas pada 2009-2010.

Karena keuntungan rejeki nomplok datang dari sumber umum IMF, IMF mengatakan, pihaknya pertama-tama membagikannya kepada anggota.

Tetapi ia ingin keuntungan itu dikembalikan untuk membangun "Poverty Reduction and Growth Trust (PRGT)", program pinjaman untuk negara-negara berpenghasilan rendah.

"Berdasarkan keputusan yang disetujui hari ini, distribusi akan dilaksanakan hanya ketika anggota memberikan jaminan yang memuaskan bahwa mereka akan membuat kontribusi subsidi PRGT baru setara dengan setidaknya 90 persen dari jumlah yang didistribusikan, atau sekitar 978 juta dolar AS," kata organisasi beranggotakan 187 negara itu.

Kerangka waktu operasi tergantung pada penerimaan janji tersebut dari anggota IMF.

"Saya mendesak anggota IMF untuk segera mengkonfirmasi janji mereka sehingga kita bisa bergerak cepat," kata Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde.

"Hal ini sangat penting pada saat volatilitas global mengancam negara berpenghasilan rendah, dioeroleh susah payah dalam memperkuat ekonomi mereka dan mengurangi kemiskinan," katanya.

Pada 2008 dewan memutuskan untuk menempatkan setidaknya 6,8 miliar dari keuntungan dalam dana abadi untuk diversifikasi pendapatan IMF dari pengembalian pinjaman.

Dewan eksekutif "belum memutuskan" bagaimana menggunakan sisa 2,7 miliar dolar AS dari keuntungan atas penjualan emas, kata IMF.
(A026)

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

ITS bangun pusat riset bertenaga surya

Posted: 24 Feb 2012 06:46 PM PST

Untuk lantai pertama akan dipakai menghimpun karya mahasiswa dan dosen ITS. Jadi, lantai pertama itu mirip galeri karya yang menghimpun mobil bertenaga surya (WW), mobil sapu angin, kapal, robot, dan karya lainnya.

Berita Terkait

Surabaya (ANTARA News) - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya akan membangun gedung pusat riset/penelitian dengan konstruksi "green house" yang memanfaatkan tenaga surya.

"Pembangunan gedung pusat riset itu kita mulai tahun ini dengan menggunakan sel surya sebagai konsep konstruksinya," kata Rektor ITS Surabaya Prof Ir Triyogi Yuwono DEA di Surabaya, Sabtu.

Ia menjelaskan gedung yang dirancang 10 lantai itu akan didirikan di depan Gedung Pascasarjana ITS dengan "menelan" anggaran sekitar Rp150 miliar.

"Untuk lantai pertama akan dipakai menghimpun karya mahasiswa dan dosen ITS. Jadi, lantai pertama itu mirip galeri karya yang menghimpun mobil bertenaga surya (WW), mobil sapu angin, kapal, robot, dan karya lainnya," katanya.

Selain itu, katanya, di dalam gedung pusat riset itu nantinya akan terdapat sejumlah laboratorium dan pusat studi yang tergabung dalam tujuh "Pusat Studi Riset Unggulan ITS" yang selaras dengan tujuan ITS menjadi universitas riset pada 2017.

"Laboratorium yang multidisiplin akan berada di Pusat Riset yang meliputi tujuh pusat studi riset, yakni Kelautan, Pemukiman dan Lingkungan Hidup, Transportasi dan Logistik, Material dan Nanoteknologi, Energi dan Kebumian, ICT, serta Pusat Studi Inovasi Bisnis," katanya.

Menurut dia, pihaknya juga akan membangun "MIPA Tower" di kawasan Fakultas MIPA yang berlantai 10 dan dianggarkan dengan dana Rp125 miliar.

"MIPA Tower itu tidak hanya dapat dimanfaatkan mahasiswa dan dosen, namun kami juga akan menggunakan untuk pelatihan guru-guru MIPA di kawasan Indonesia Bagian Timur, sehingga ITS sebagai universitas riset juga akan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," katanya.

Selain itu, pihaknya juga akan membangun tiga gedung lainnya pada tahun 2012, namun dua gedung lainnya merupakan penugasan dari pemerintah.

"Ketiga gedung adalah Gedung Jurusan Teknik Industri, Pusat Pelatihan Teknologi Vokasional, dan Institut Teknologi Kalimantan (ITK)," katanya.

Untuk pembangunan gedung Jurusan Teknik Industri dianggarkan sebesar Rp50 miliar yang didirikan bersebelahan dengan gedung Jurusan Teknik Material dan Metalurgi.

"Pusat pelatihan teknologi vokasional akan dibangun di kawasan Buncitan, Sidoarjo yang luasnya berkisar 10 hektare dengan dilengkapi lokasi pelatihan dan penginapan," katanya.

Ia mengatakan pusat pelatihan teknologi vokasional itu akan dimanfaatkan untuk workshop pelajar SMK, pemuda, karang taruna, dan sebagainya.

"Untuk ITK akan dibangun di Balikpapan yang pembangunan dan penyiapan sumber daya manusia-nya dipercayakan kepada kami, sedangkan ITB dipercaya mengembangan Institut Teknologi di Sumatera," katanya.

Rencananya, ITK itu akan dibangun di atas lahan seluas 300 hektare.

"Tapi, lahan yang dibangun untuk tahap pertama seluas 60 hektare, sedangkan sisanya masih diupayakan Pemprov Kaltim. Yang jelas, pembangunan akan menelan dana Rp2,3 triliun dan diharapkan selesai pada tahun 2014," katanya.

Ia menambahkan tambahan gedung baru itu juga mengandung kewajiban baru yakni peningkatan kinerja/target dan karya sebagai pertanggungjawaban kepada masyarakat.

"Misalnya, gedung baru Jurusan Teknik Elekronika yang diresmikan Mendikbud pada Januari lalu. Kinerja dan karya harus bertambah," katanya.

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan