Jumaat, 17 Februari 2012

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Ferrari makin laris saat ekonomi lesu

Posted: 17 Feb 2012 06:51 PM PST

salah satu model Ferrari yaitu FF

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Kendaraan mewah asal Italia, Ferarri, mengumumkan bahwa  penjualan mereka pada 2011 memecahkan rekor dengan pemasukan 2,63 miliar dolar AS.

"Tahu 2011 dilalui dengan hasil yang sangat positif dan belum pernah ada dalam sejarah Ferarri," ungkap perusahaan itu lewat pernyataan mereka seperti dikutip AFP.

Ada 7.195 Ferarri yang terjual sepanjang 2011 atau naik hampir 10 persen dibandingkan tahun 2010. Perusahaan Ferarri dimiliki oleh Fiat.

"Kami puas dengan hasil ini," kata bos Ferarri, Luca di Montezemolo.

"Hasil yang memuaskan di saat ekonomi lesu, khususnya di Eropa," katanya.
(A038)

Editor: Aditia Maruli

COPYRIGHT © 2012

NYSE Euronext bidik London Metal Exchange setelah veto Deutsche Boerse

Posted: 17 Feb 2012 04:18 PM PST

New York (ANTARA News) - Operator bursa trans-atlantik NYSE Euronext membuat tawaran untuk membeli London Metal Exchange (Bursa Logam London), sebuah sumber mengatakan Jumat.

"Ini adalah proses yang sangat awal," kata sumber itu kepada AFP, menjelaskan bahwa eksekutif NYSE telah bertemu dengan rekan-rekan mereka di London Metal Exchange (LME) pada Rabu untuk menyerahkan proposal awal."

Ada "sebuah tingkat ketertarikan" ditunjukkan pada pertemuan tersebut, kata sumber itu.

LME yang telah berusia 135-tahun, pasar logam terbesar di dunia, dipandang sebagai penghargaan utama di tengah konsolidasi luas dalam industri dalam beberapa tahun terakhir.

LME yang sangat likuid, berbasis di London, melaporkan rekor volume perdagangan pada 2011 setara dengan 15,4 triliun dolar AS per tahun. Ini dimiliki oleh bank-bank dan broker yang menggunakan bursa tersebut.

Pada akhir September LME mengatakan telah didekati oleh lebih dari 10 penawar potensial.

Tawaran NYSE Euronext muncul setelah otoritas Uni Eropa memveto rencana mega-merger dengan Deutsche Boerse Jerman awal bulan ini karena kekhawatiran persaingan.

Bursa pada 2 Februari mengumumkan, mereka meninggalkan rencana untuk membuat operator bursa terbesar di dunia tersebut. (A026)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan