Isnin, 19 Disember 2011

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Tujuh imigran gelap dilarikan ke RS Bhayangkara Lumajang

Posted: 19 Dec 2011 07:53 AM PST

Jember (ANTARA News) - Sebanyak tujuh imigran asal Timur Tengah yang ditemukan selamat di perairan Pulau Nusa Barong, Kabupaten Jember, Jatim, terpaksa dilarikan ke RS Bhayangkara Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin malam, untuk menjalani perawatan intensif.

"Tujuh imigran itu kondisinya sangat lemah, sehingga harus mendapat perawatan secara intensif di rumah sakit," kata Kapolres Jember AKBP Samudi usai memantau evakuasi imigran di kantor Kecamatan Puger.

Sebanyak 13 imigran asal Timur Tengah yang menjadi korban tenggelam di perairan Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jatim, ditemukan selamat di perairan Pulau Nusa Barong, Kabupaten Jember karena mendapat pertolongan dari awak kapal tongkang yang membawa muatan batubara dari Banjarmasin hendak menuju Cilacap.

"Sebanyak 13 imigran itu terdiri dari 12 laki-laki dan satu imigran perempuan yang berasal dari Afghanistan, Iran, dan Irak," katanya.

Nama-nama 13 nama imigran Timteng itu adalah Moch Mehdi Mutaziri (16) dari Afganistan, Safi Ka Hanan (17) dari Afganistan, Sama Ngoal Hafgani (17) dari Afganistan, Sayed Gasyim (25) dari Afganistan, Akbar Salamat (34) dari Iran, Jawat (29) dari Iran, Muji Tabel (23) dari Iran.

Kemudian Ghulam (26) dari Afganistan, Habyo Ali (16) dari Afganistan, Zaki Hussain (12) dari Afganistan, Ayat Al Khabi (33) dari Iran, M. Ardani (36) dari Iran, dan seorang imigran perempuan Ilhan Alawu Adi (25) dari Irak.

"Sebenarnya yang membutuhkan perawatan intensif sebanyak tujuh orang, namun seorang imigran perempuan tidak mau berpisah dari suaminya yang harus dibawa ke RS Bayangkara Lumajang, sehingga jumlah imigran yang dibawa ke sana menjadi delapan orang," tutur Samudi.

Ia menjelaskan, seluruh imigran korban kapal tenggelam di Trenggalek itu mengalami luka memar, lecet, dan kekurangan cairan tubuh (dehidrasi) yang parah, sehingga mereka mendapat pertolongan pertama di Kantor Kecamatan Puger.

"Setelah mendapat pertolongan dari dokter dan tenaga medis, kondisi 13 imigran semakin membaik, namun tujuh orang harus menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara," ucap mantan Kapolres Jombang itu.

Sedangkan lima imigran lainnya yang kondisinya lebih baik, kata dia, diserahkan kepada pihak Kantor Imigrasi Jember dan dibawa ke salah satu hotel di Jember, agar mereka beristirahat untuk memulihkan kondisinya.

"Setelah proses evakuasi selesai, aparat kepolisian menyerahkan sepenuhnya 13 imigran Timteng itu kepada pihak Kantor Imigrasi Jember, namun polisi tetap membantu petugas Imigrasi dalam mengamankan sejumlah imigran yang berada di hotel dan rumah sakit," katanya menambahkan. (ANT-070)

Editor: Ade Marboen

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Jelang pilkada ulang, ketua KPU Pekanbaru sering diteror

Posted: 19 Dec 2011 07:29 AM PST

... Selain ini, masih banyak lagi. Tapi sebagian sudah saya hapus... memperlihatkan salah satu nomor telepon penerornya, yakni 081976379xx...

Berita Terkait

Video

Pekanbaru (ANTARA News) - Menjelang pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang Pilkada Walikota, Ketua KPU Kota Pekanbaru, Tengku Rafizal AR, mengaku kerap mendapat teror sekaligus ancaman via pesan singkat atau SMS dari sejumlah orang tak dikenal.

"Selang beberapa hari ini, saya kerap menerima pesan singkat berisi teror atau ancaman dari orang yang tidak saya kenal. Entah apa maksud dan tujuannya," katanya di Pekanbaru, Senin.

Pesan singkat via selular tersebut, ungkapnya, sering masuk ke telepon genggam miliknya tanpa kenal waktu. "Bisa siang, bisa malam. Nggak tentu 'gitu," ujarnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Pemungutan Suara Ulang (PSU) terkait pelaksanaan Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru, dijadualkan berlangsung 21 Desember 2011 besok.

Pilkada Walikota (Pilwakot) Pekanbaru ini diperintahkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) harus diulang, setelah menemukan beberapa masalah pada Pilkada sebelumnya.

Namun, dalam perjalanan hingga pelaksanaan PSU nanti, ada sejumlah situasi lapangan terkait Pilwakot ini yang masih menyisakan kontroversi di mata publik.

Tak Gentar

Kepada wartawan, Rafizal menunjukkan beberapa pesan singkat bernada ancaman atau teror yang salah satunya berbunyi: "Banyak temuan kecurangan yang dikomandani KPU kota. Kami siap hadang...".

"Selain ini, masih banyak lagi. Tapi sebagian sudah saya hapus," katanya lagi. Ia kemudian memperlihatkan salah satu nomor telepon penerornya, yakni 081976379xx.

Namun, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pekanbaru ini menegaskan, pihaknya tidak merasa gentar sedikit pun dengan sejumlah ancaman yang ia terima, baik secara langsung maupun via SMS.

Namun untuk menjaga agar pelaksanaan Pilwakot Pekanbaru berjalan aman dan nyaman, dia mengaku mesih menyimpan permasalahan tersebut, belum melaporkannya ke aparat kepolisian.

"Nanti, jika saya sudah panik dan merasa sangat terancam, saya akan langsung melaporkannya ke polisi," ujarnya.

Kepala Polisi Sektor (Polsek) Sukajadi, Resor Kota Pekanbaru, Kompol Osva secara terpisah mengatakan, pihaknya telah menugaskan sejumlah anggota polisi untuk mengawal ketat beberapa pimpinan KPU setempat.

Ini penting, katanya, mengingat pelaksanaan PSU Pilkada Pekanbaru yang tidak lama lagi, yakni pada tanggal 21 Desember 2011.

Dia mengatakan, selain pejabat KPU, pihaknya juga menugaskan sejumlah personel untuk mengamankan fasilitas dan perlengkapan PSU Pilkada Pekanbaru.

"Terutama surat suara dan fasilitas gedung KPU yang akhir-akhir ini memang sering jadi sasaran aksi unjukrasa dari berbagai kalangan," tuturnya.

Osva memaparkan pula, ada labih dari 20 personel yang bertugas khusus untuk mengamankan fasilitas dan pimpinan KPU.

"Sepuluh personel ditugaskan khusus di KPU, termasuk mengawal para pejabatnya. Sementara selebihnya mengawasi fasilitas atau perlengkapan PSU termasuk logistik," ujar Kompol Osva lagi. (KR-FZR)

Editor: Ade Marboen

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan