Selasa, 15 November 2011

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Arroyo berencana tinggalkan Filipina

Posted: 15 Nov 2011 08:43 PM PST

Manila (ANTARA News) - Mantan Presiden Filipina Gloria Arroyo akan membuat upaya lain untuk meninggalkan negaranya pada Rabu, kata pembantunya, sehari setelah pemerintah menentang perintah pengadilan dan memblokir upaya pertamanya.

Arroyo, 64 tahun, mengatakan dia sangat perlu untuk mencari perawatan medis di luar negeri untuk penyakit tulangnya, tetapi pemerintahan Presiden Benigno Aquino menolak untuk membiarkan dia meninggalkan negara karena khawatir dia hanya mencari alasan untuk menghindari pemeriksaan korupsi.

Arroyo, mengenakan penyangga leher dan di kursi roda, muncul di bandara Manila di dalam ambulans pada Selasa malam untuk terbang ke Singapura, beberapa jam setelah Mahkamah Agung memutuskan pemerintah tidak harus menghalangi dia dari bepergian.

Namun dalam hal yang luar biasa pertikaian antara dua instansi pemerintah, Menteri Kehakiman Leila de Lima mengatakan dia akan menentang perintah pengadilan dan memerintahkan petugas imigrasi untuk menghentikan Arroyo meninggalkan negara itu.

Pengacara Arroyo, Ferdinand Topacio, Rabu mengatakan ia dan keluarganya akan mencoba lagi untuk terbang ke luar negeri.

"Itu rencana kami karena itu adalah hak kita," kata Topacio di televisi ABS-CBN.

Juru bicaranya, Elena Bautista Horn, mengatakan kepada stasiun yang sama bahwa dia berjanji dengan seorang dokter spesialis di Singapura pada Kamis, dan bersikeras lagi bahwa dia tidak berencana untuk melarikan diri dan mencari suaka di luar negeri.

(H-AK/A023) 

Editor: Desy Saputra

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Korut uji coba rudal di Laut Kuning

Posted: 15 Nov 2011 08:13 PM PST

Ilustrasi Ujicoba Rudal Balistik (Istimewa)

Berita Terkait

Seoul (ANTARA News) - Korea Utara baru-baru ini melakukan uji tembak rudal baru dari udara-ke-kapal di Laut Kuning, mendorong Korea Selatan untuk meningkatkan pertahanan anti-udaranya, kata laporan berita Rabu.

"Uji tembak rudal dari udara-ke-kapal yang dilakukan militer Korea Utara dari pesawat pembom IL-28, sekali dilakukan pada Oktober dan lainnya pada awal bulan ini," kata sumber pemerintah seperti dikutip kantor berita Yonhap.

Juru bicara kementerian pertahanan menolak untuk mengomentari laporan tersebut.

Rudal-rudal itu adalah versi modifikasi dari rudal dari darat-ke-kapal Styx yang disebarkan Utara di sepanjang pantai barat, dengan jangkauan tembak 40 kilometer (25 mil), kata laporan itu.

"Jika Korea Utara menembakkan rudal udara-ke-kapal dari pesawat pembom IL-28 dekat Garis Batas paling Utara (NLL), hal itu akan menimbulkan ancaman besar terhadap kapal-kapal patroli kita dan manuver kapal-kapal perusak di NLL selatan," kata sumber Korea Selatan itu.

"Penguasa militer sedang memperkuat pertahanan anti-serangan udara di darat dan di kapal," kata sumber itu tanpa memberikan rincian.

Korea Utara tidak mengakui NLL sebagai perbatasan laut yang sah ketika pihaknya secara sepihak dipaksa menarik diri oleh Komando PBB yang dipimpin AS setelah Perang Korea.

Bentrokan-bentrokan angkatan laut yang mematikan meletus dekat garis batas itu pada tahun 1999, 2002 dan 2009.

Ketegangan-ketegangan meningkat ketika Korea Selatan menuduh Korea Utara menggelamkan kapal perangnya, Cheonan, di dekat perbatasan yang disengketakan dan menewaskan 46 pelaut pada Maret 2010.

Hubungan mereka memburuk lebih lanjut setelah Korea Utara membombardir pulau Yeonpyeong di perbatasan selatan dan menewaskan empat warga Korea Selatan pada November 2010.

Setelah serangan itu, Korea Selatan dilaporkan mengerahkan rudal-rudal darat-ke-udaranya, Cheonma, di pulau Yeonpyeong dan Baengnyeong.

Dalam beberapa bulan terakhir ini telah ada tanda-tanda meredanya ketegangan itu.

Seoul mengganti menteri garis keras yang bertanggung jawab atas hubungan lintas perbatasan dan telah menyampaikan bantuan medis kepada tetangganya itu.
(ANT)

Editor: AA Ariwibowo

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan