Rabu, 14 September 2011

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Gaddafi minta bantuan internasional

Posted: 14 Sep 2011 03:48 PM PDT

Muammar Gaddafi (REUTERS/Desmond Boylan)

Terorisme dan kehancuran yang dilakukan NATO di kawasan Sirte tidak bisa digambarkan,"

Berita Terkait

Video

Nikosia (ANTARA News) - Muammar Gaddafi meminta masyarakat internasional membantu kampung halamannya, Sirte, yang dikepung oleh pasukan pemerintah baru Libya.

"Jika Sirte dikucilkan, dunia  menentang kekejaman ini," kata pemimpin terguling Libya itu, dalam pernyataan yang disiarkan oleh televisi Arrai Oruba yang berkantor di Suriah, Rabu.

"Adalah tugas dunia untuk tidak meninggalkan (Sirte) sendirian, dan setiap orang harus memikul tanggung jawab internasional dan segera datang menghentikan kekejaman ini," katanya.

"Terorisme dan kehancuran yang dilakukan NATO di kawasan Sirte tidak bisa digambarkan," tambahnya.

Televisi Arrai merupakan satu-satunya media yang masih melakukan kontak dengan Gaddafi, yang melarikan diri sejak pasukan yang menentangnya menguasai Tripoli, ibu kota Libya, pada 23 Agustus.

Di Sirte, Rabu, penduduk sipil yang berhasil meninggalkan kota pesisir tengah itu berbicara mengenai penderitaan meningkat yang dialami warga di wilayah kantung yang dipertahankan pasukan pro-Gaddafi itu.

Dewan Transisi Nasional, sayap politik dari pemberontak yang mendongkel Gaddafi, mengatakan propaganda Gaddafi itu bertujuan membujuk penduduk Sirte meyakini bahwa pasukan pemerintah baru semuanya muslim garis keras dan ekstrimis.

Keberadaan Gaddafi hingga kini tidak diketahui secara jelas. Dari tempat persembunyiannya, ia berulang kali melontarkan janji-janji untuk melanjutkan perang, ketika semakin banyak negara mengakui NTC sebagai pemerintah yang berkuasa di Libya.
(M014)

Editor: Aditia Maruli

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Obama harus buktikan komitmennya terhadap Palestina

Posted: 14 Sep 2011 02:01 PM PDT

Presiden AS Barack Obama. (FOTO ANTARA/REUTERS/Jim Watson/Pool/)

Berita Terkait

Video

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama harus membuktikan janjinya untuk mendukung pembentukan negara Palestina merdeka dengan mendukung keanggotaan Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kata seorang anaggota DPR-RI.

"Saya harap Presiden Obama tidak melakukan veto terhadap Palestina dalam usahanya mendapatkan keanggotaan penuh PBB 20 September nanti," kata Koordinator Kaukus Parlemen Indonesia untuk Palestina Al Muzzamil Yusuf, di Jakarta, Rabu.

Jika Obama mendukung penuh usaha Palestina untuk menjadi negara merdeka, maka nama dia akan tercatat dalam sejarah dunia, kata Yusuf dalam diskusi panel yang diselenggarakan Indonesian Council of World Affairs (ICWA) di Kementerian Luar Negeri RI dengan tema "Negara Palestina dan PBB".

Sebelumnya dalam pidatonya pada Mei lalu, Obama memberikan dukungan secara terang-terangan kepada Palestina yang merdeka, dengan cakupan wilayah yang sesuai berdasarkan perbatasan yang ada sebelum perang Timur Tengah 1967.

Obama mengatakan Amerika Serikat percaya bahwa perundingan harus menghasilkan dua negara dengan perbatasan Israel dan Palestina didasarkan pada perjanjian tahun 1967 yang telah disepakati bersama.

Namun, pada Juli 2011 lalu, para pejabat AS sepakat untuk melakukan veto terhadap segala tindakan Palestina untuk meminta keanggotaan penuh PBB.

Yusuf mengatakan dukungan Indonesia untuk Palestina sesuai dengan kalimat dalam pembukaan UUD 1945 yang berbunyi "Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan".

Dalam panel diskusi tersebut, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi mengatakan, "Kami sangat bersungguh-sungguh dengan usaha kami dan kami akan mencapai tujuan kami (kemerdekaan) tidak peduli berapa pun waktu yang kami butuhkan".

"Kami tidak akan terpengaruh dengan suara-suara negatif yang datang dari Israel ataupun negara-negara lain," kata Mehdawi.

Rakyat Palestina terinspirasi oleh usaha Indonesia yang berhasil mencapai kemerdekaan dari pemerintah kolonial Belanda setelah perjuangan selama 350 tahun, kata Mehdawi.

"Kami harus mendeklarasikan kemerdekaan, tidak peduli siapa yang setuju dan siapa yang tidak setuju. Rakyat Palestina mempunyai tekad yang kuat untuk mencapai kemerdekaan karena kami sudah lama menunggu, berjuang dan bertempur untuk mencapai kemerdekaan kami," kata Mehdawi.

Dalam diskusi tersebut Duta Besar Mehdawi juga menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Indonesia karena telah membantu Palestina dan mendukung pencapaian kemerdekaan Palestina.

"Kami merasa kuat karena kami didukung oleh banyak negara. Ketika seluruh dunia mendukungmu, kamu tidak akan merasa lemah dan rapuh. Kamu akan percaya diri. Itu lah yang kami rasakan, berbeda dengan Israel. Kami tidak merasa dikesampingkan," kata Mehdawi.

Pemimpin Palestina akan mencari pengakuan negara Palestina dari PBB pada September tahun ini.

Palestina ingin mendeklarasikan negara mereka di tanah yang diduduki Israel pada tahun 1967, termasuk Yerusalem Timur sebagai ibu kota.
(T.SDP-04/M016)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan